JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Program Studi Magister Ilmu Komunikasi (S-2) Universitas Muhammadiyah (UM) Papua terus kebanjiran peminat. Sejak Program S-2 konsentrasi Ilmu Komunikasi diluncurkan Mei 2022 dan memulai proses perkuliahan Oktober 2022 animo mahasiswa kian meningkat.
“Kami bersyukur karena saat ini sudah tercatat 18 mahasiswa S-2 Ilmu Komunikasi. Ini tanda-tanda baik sebab ilmu itu sangat dibutuhkan di berbagai macam jenjang, terutama di Papua, baik di provinsi maupun kabupaten kota,” ujar Rektor Universitas Muhammadiyah Papua Prof Dr HR Partino, M.Pd melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com usai buka puasa bersama para mahasiswa S-2 Ilmu Komunikasi dengan para dosen di Hotel Suni Abepura, Jayapura, Papua, Jumat (7/4).
Menurut Partino, di tanah Papua saat ini dibutuhkan orang-orang yang ahli di bidang komunikasi, terutama yang bisa menyebarkan berbagai informasi tentang keberhasilan pembangunan di segala bidang yang telah dilakukan pemerintah.
“Ini adalah ujung tombaknya adalah ahli-ahli komunikasi, termasuk para wartawan yang bisa berkecimpung di situ. Karena itu harapan kami di masa akan datang, banyak orang dari pemerintah kabupaten memberikan tugas belajar pegawainya ke Program S-2 Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Papua agar kelak mereka mem-back-up pemberitaan di kabupaten kota sesuai kode etiknya,” lanjut Partino.
Para ahli komunikasi tersebut, kata Partino, kelak dapat menyampaikan informasi yang baik dan benar sesuai fakta keberhasilan pembangunan di daerahnya masing-masing.
“Itulah tugas dari ahli-ahli komunikasi, bagaimana pesan itu dikemas dan menarik bagi banyak orang. Jadi bukan hanya penting beritanya,” kata Pratino lebih jauh.
Partino juga menambahkan, pihaknya memprediksi ke depan, Program S-2 Ilmu Komunikasi akan dibutuhkan banyak orang. Hal tersebut beralasan mengingat program atau jurusan ilmu komunikasi saat ini baru ada di Universitas Muhammadiyah Papua dan Universitas Muhammadiyah Papua. “Jadi kami adalah satu-satunya di Papua,” katanya.
Meski tak ada saingan dalam jurusan ilmu komunikasi, kata Partino, pihak Universitas Muhammadiyah Papua tetap harus bersaing dengan diri sendiri bagiamana meningkatkan kualitas lulusan, baik untuk program sarjana maupun program magister.
“Saya berharap agar para mahasiswa S-2 Ilmu Komunikasi saat ini bisa dua tahun lebih sudah lulus dalam waktu yang kami programkan,” katanya.
Buka puasa bersama
Pada pertengahan bulan suci Ramadhan, para mahasiswa S-2 Ilmu Komunikasi menggelar buka puasa bersama dengan rektor, para dosen, dan keluarga di Hotel Suni Abepura, Jayapura, Papua, Jumat (7/4).
“Tujuan acara ini adalah ajang silaturahmi antar mahasiswa, dosen dan keluarga lainnya. Sebenarnya acara seperti ini sudah pernah direncanakan, tapi belum dapat waktu yang tepat berhubung dalam rangka bulan suci ramadan, sekaligus kami buat acara silahturahmi ini dilanjutkan dengan buka puasa bersama,” ujar Ketua Panitia Buka Puasa Bersama Muhammad Arif.
Arif mengatakan, kegiatan buka puasa bersama ini adalah awal bagi para mahasiswa S-2 Ilmu Komunikasi untuk melakukan kegiatan-kegiatan di luar kelas. “Semoga berikutnya kami melaksanakan kegiatan seperti seminar nasional, focus group discussion, dan kegiatan bermanfaat lainnya,” katanya.
Mahasiswa S-2 Ilmu Komunikasi Paramitha F Nova mengaku senang digelar buka puasa bersama. Apalagi kegiatan ini melibatkan para mahasiswa sehingga menjadi ajang silahturahmi dengan para dosen dan keluarga besar mahasiswa.
“Awalnya hanya diskusi kecil di ruang kelas, tapi akhirnya ditindaklanjuti bersama,” kata Paramitha yang juga Bendahara Panitia Buka Puasa Bersama. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)
