JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia mengerahkan Tim Gabungan Operasi Damai Cartenz guna membebaskan Capten Pilot Susi Air Philips Max Marthin yang saat ini masih disandera anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
“Saat ini Tim Gabungan dari Operasi Damai Cartenz masih melakukan pencarian,” ujar Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo, M.Si kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/2).
Menurutnya, Polri akan membuka informasi ke publik jika ada perkembangan terbaru. “Untuk hasilnya nanti akan kami informasikan,” kata Listyo, Jenderal Bintang Empat.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, SH, SIK, M.Kom sebelumnya mengatakan, Kepolisian Resor Nduga kini tengah mendalami kasus lost kontak pesawat tersebut usai landing di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan.
“Pukul 06.17 WIT, pesawat Susi Air landing di Bandara Paro, Nduga. Namun, hingga sampai pukul 09.15 WIT, pesawat belum juga kembali dari Distrik Paro ke Timika,” kata Benny melalui keterangan tertulis yang diterima Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Selasa (7/2).
Menurut Benny, laporan yang diterima dari Distrik Manajer Susi Air Wilayah Timika Jeremy Jordan Rumi, pesawat yang dipiloti Philips membawa lima penumpang dan take off dari Bandara Mozes Kilangin, Mimika, Papua Tengah menuju Bandara Paro, Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan.
Saat ini, ujar Benny, aparat gabungan TNI-Polri yang tergabung dari Ops Damai Cartenz, personel Polres Nduga dan anggota TNI akan melakukan investigasi terkait kondisi pilot beserta lima penumpang yaitu Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W.
“Tim juga akan mendalami terkait murni atau tidaknya kecelakan yang menyebabkan terbakarnya pesawat Pilatus Porter Susi Air tersebut atau diduga dibakar oleh pihak-pihak tertentu. Tidak menutup kemungkinan pesawat ditahan oleh KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya karena wilayah itu masuk dalam markas mereka,” kata Benny. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)