Engkau Datang Membasuh Kakiku
Sekian tahun aku menunggu
Ya, aku menunggu kedatanganmu
Membawa berkat apostolik
Ke negeri kami Indonesia
Selasa 3 September 2024
Engkau sudah datang
Dengan sosok begitu sederhana
Ya, sungguh sederhana
Hingga luruh air mataku
Atas keteladananmu itu
Engkau menempuh perjalanan
Berjarak ribuan kilometer
Antara Vatikan-Jakarta
Juga dalam potret kesederhanaan
Engkau menumpang pesawat komersial
Bukan jet super mewah
Engkau memilih menumpang Inova putih
Bukan mobil penuh kemewahan
Begitulah adab kesederhanaanmu
Begitu mengagumkan
Engkau memilih penginapan
Bukan di kamar hotel mewah
Tapi cukup di sebuah kamar sederhana
Di Kedutaan Vatikan
Itu juga potret kesahajaanmu
Kedatanganmu ke negeri kami
Telah mengajarkan nilai-nilai
Tentang bagaimana cara hidup sederhana
Engkau telah menyadarkan
Betapa gaya hidup kami
Seringkali terbius oleh kemewahan
Pelayan masyarakat seringkali terperangkap
Minta dilayani dengan fasilitas mewah
Lawatanmu ke negeri kami
Dengan tampilan kesederhanaanmu
Adalah kesempatan berdaya ubah
Mengubah cara hidup kami yang hedonis
Untuk berbalik kepada kesejatian solidaritas
Dan kesetiakawanan yang tiada batas
Kunjunganmu ke tanah air kami
Telah membasuh jiwa dan raga kami
Membasuh hati yang angkuh agar sederhana
Membasuh jiwa yang amarah agar lembut
Membasuh pribadi kasar agar menawan
Engkau membasuh jiwa yang kesepian
Agar mengalami kegembiraan
Membasuh hati yang putus asa
Agar kembali bertumbuh harapan
Membasuh jiwa yang terluka
Agar kembali disembuhkan
Kesederhanaanmu berdaya pikat
Penampilanmu berdaya ubah
Dan keteladanananmu
Mengembalikan kami kepada jati diri
Sebagai murid Yesus
Yang berjuang hidup
Seturut kesederhanaan-Nya
Terima kasih Bapak Suci Fransiskus
Denpasar, 4 September 2024
Agust G Thuru lahir di Ngada, Flores, NTT. Ia seorang penulis dan wartawan senior. Kini, menetap di Denpasar, Bali.