KENYAM, ODIYAIWUU.com — Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, SIK berharap kelompok kriminal bersenjata (KKB) segera membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens.
Kapolda Fakhiri mengungkapkan hal tersebut seusai memimpin Upacara Serah Terima Jabatan Wakapolda dan Irwasda Polda Papua di Lapangan Apel Mapolda Baru, Koya Koso, Senin (6/11).
“Saya berharap KKB segera membebaskan sandera dan itu diberikan sebagai kado Natal,” ujar Kapolda Mathius Fakhiri melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, kota Provinsi Papua, Selasa (7/11).
Kapolda mengatakan pihaknya masih menyerahkan upaya pembebasan Mark kepada berbagai pihak yakni Pemerintah Kabupaten Nduga, tokoh masyarakat dan agama maupun pihak keluarga dengan cara bernegosiasi agar pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut segera terealisasi.
Kapolda putra asli tanah Papua ini menjelaskan, berbagai upaya negosiasi terus dilakukan untuk membebaskan sandera dan berharap dapat segera dibebaskan. Dari informasi yang diperoleh, ujarnya, Mark masih berada bersama kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.
“Memang dari laporan yang diterima kondisi pilot Philip yang sudah sembilan bulan disandera dalam keadaan sehat dan mudah-mudahan pilot tersebut dapat segera dibebaskan,” kata Fakhiri.
Saat dikonfirmasi mengenai situasi keamanan di wilayah Kabupaten Nduga, Kapolda Fakhiri mengatakan, saat ini situasi relatif aman dan terkendali.
“Aparat keamanan terus berupaya memberikan rasa aman kepada masyarakat di wilayah tersebut sehingga diharapkan situasi kamtibmas tetap aman dan kondusif,” kata Fakhiri.
Kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya menyandera pilot Mark usai pesawat Susi Air mendarat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2 2023). Kelompok itu juga membakar pesawat tersebut.
Seorang kolega sesama pilot merujuk laporan The Sydney Morning Herald, Kamis (16/2/2023) mengatakan, usai menyelesaikan sekolah penerbagannya Mehrtens langsung bekerja sebagai pilot Susi Air. Tahun 2016, Mehrtens sempat kembali ke negaranya, Selandia Baru.
Mehrtens mengutip okezone.com Kamis, (16/2 2023), melewati masa remaja di Christchurch, sebuah kota di Pulau Selatan, Selandia Baru. Mehrtens merampungkan pendidikan penerbangan di Akademi Penerbangan Internasional di Bandara Christchurch.
Mehrtens sempat bekerja di luar negeri selama delapan tahun. Ia menikah dengan gadis pilihannya pada 2012, sebelum akhirnya pindah ke Auckland bersama istri dan putranya pada 2016 dan bergabung dengan Jetstar Airways.
Tak lama berselang, tiga tahun setelah itu Mehrtens memboyong keluarganya ke Hong Kong. Mehrtens menjadi pilot Cathay Dragon, anak perusahaan Cathay Pacific yang berhenti beroperasi tahun 2020 akibat terpaan virus korona (Covid-19).
Mehrtens lantas kembali ke Susi Air dan menerbangi pesawat di jalur berbahaya yang menggunakan landasan pacu pendek di perbukitan terjal. “Ini menunjukkan betapa dia adalah seorang keluarga, menempatkan dirinya pada risiko untuk mendapatkan uang untuk menghidupi keluarganya,” ujar seorang pilot kolega Mehrtens.
Mehrtensi di mana rekannya adalah sosok pilot baik hati. Ia mengaku sulit menemukan hal buruk dalam sosok pilot muda bernama Mehrtens. “Phil (Mehrtens) adalah pria yang paling baik. Dia benar-benar baik, tidak ada yang pernah mengatakan hal buruk tentang dia,” kata kolega Mehrtens lebih jauh. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)