TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Intelektual muda Papua Tengah Natalis Edowai, SE, MM menyarankan Bupati John Rettob dan Bupati Melkianus Mote memediasi tokoh adat dan tokoh masyarakat pemilik ulayat membicarakan sekaligus menyelesaikan tapal batas Kabupaten Mimika dan Kabupaten Deiyai di Jalan Trans Timika – Deiyai di Distrik Bouwobado.
“Persoalan tapal batas antara Mimika dan Deiyai belakangan sedikit memanas dan menjadi polemik kedua kabupaten. Saya sarankan kedua bupati mengundang para pemilik ulayat dan memediasi guna memastikan tapal batas yang jelas,” ujar Natalis Edowai di Timika, Papua Tengah, Kamis (30/10).
Menurut Natalis, saat mediasi kedua bupati memberikan kesempatan para pemilik ulayat di tapal batas menjernihkan duduk soal yang benar. Dengan demikian, di kemudian hari tidak terjadi lain klaim kepemilikan satu sama lain yang ujungnya bisa saja tak selesai atau mandeg.
“Jangan biarkan masing-masing pihak turun ke tapal batas lalu mengklaim status kepemilikan di lokasi yang sama. Selain itu saya mengharapkan kedua bupati bersama tim tidak turun ke lokasi terlebih dahulu di waktu berbeda karena malah menambah rumit persoalan klaim kepemilikan para pemangku ulayat di tapal batas,” kata Natalis lebih lanjut.
Pihaknya juga meminta jajaran pemerintah kedua kabupaten mengambil langkah bijak menyelesaikan persoalan status tapal batas. Masyarakat kedua belah pihak sama-sama perlu didengar bagaimana cara menyelesaikan sengketa tapal batas dengan kearifan lokal yang diwariskan para tokoh pendahulunya.
“Sekali lagi, Bupati Mimika dan Bupati Deiyai perlu segera mengundang dan memediasi para tokoh kedua wilayah khususnya pemilik ulayat agar mereka bicara menyelesaikan dengan kepala dingin sehingga pemerintah tinggal membuat berita acara yang ditandatangani kedua belah pihak beserta pemerintah sebagai mediator dan saksi,” katanya. (*)










