KENYAM, ODIYAIWUU.com — Juru Bicara Manajemen Markas Pusat Komando Nasional (Komnas) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) Sebby Sambom menyebut Egianus Kogeya sebagai pengkhianat.
“Kami sudah umumkan mosi tidak percaya. Egianus sudah jadi pengkhianat, maka kami tidak perlu sibuk karena dia sudah bagian dari TNI-Polri,” ujar Sebby Sambom melalui keterangan tertulis yang diperoleh dari Papua, Jumat (30/5).
Brigjen Egianus Kogeya adalah Panglima Komando Daerah Pertahanan (Kodap) III TPNPB OPM Wilayah Ndugama Derakma. Nama Egianus kembali mencuat menyusul tayangan video yang beredar. Dalam video itu, Egianus meminta uang kepada gubernur baru yang berada di wilayah Pegunungan Tengah Papua, Jumat (30/5).
Dalam video pendek berdurasi 1 menit itu, tertulis bahwa uang Rp 25 miliar sebagai tebusan pilot telah habis. Kini, ia meminta lagi Rp 5 miliar. Egianus menyampaikan, permintaan uang sebesar Rp 5 miliar untuk keperluan acara bakar batu.
“Video ini saya buat untuk Pak Gubernur baru Provinsi Pegunungan Tengah. Saya minta uang Rp 5 miliar untuk bakar batu karena kami, anak-anak yang tinggal di luar ini, mau bikin acara besar,” katanya.
Egianus menyebut, permintaan disampaikan melalui video langsung karena maraknya penipuan yang mengatasnamakan dirinya.
“Itu yang saya minta karena tidak bisa membuat surat atau telepon ke Bapa dorang, karena banyak penipuan. Jadi hanya buat video singkat,” ujar Egianus.
Egianus menambahkan, pihaknya sangat membutuhkan dana tersebut untuk pelaksanaan acara. “Kami dan anak-anak di luar ini sangat butuh, jadi kami cuma butuh uang Rp 5 miliar saja dan terima kasih banyak,” katanya.
“Ya, karena egianus sudah jadi penghianat, maka dalam perang tidak Ada nama Egianus Kogeya. Egianus Kogeya minta uang kepada mitranya, tidak ada hubungan dengan TPNPB,” ujar Sebby lebih lanjut.
Pilot maskapai Susi Air Captain Phillip Mark Mehrtens disandera anggota TPNPB OPM Kodap III Ndugama Derakma pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023.
Pasukan Egianus menyandera Mehrtens, pilot berkebangsaan Selandia Baru di Lapangan Terbang Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan sesaat pesawat milik mantan Menteri Kelautan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti mendarat di Paro. Pesawat dibakar lalu Mehrtens disandera pasukan OPM Kodap III Ndugama Derakma.
Selama 1,5 tahun Mehrtens disandera kelompok Egianus di Nduga, kabupaten yang berada tak jauh Taman Nasional Lorentz, taman nasional yang melingkupi wilayah Provinsi Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan. Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Republik Indonesia untuk membebaskan Mehrtens.
Sebby merespon singkat saat ditanya ihwal pembebasan Mehrtens. “Ok, bagus sudah,” kata Sebby kepada Odiyaiwuu.com, Sabtu (21/9).
Sebby sebelumnya menegaskan komitmen TPNPB OPM untuk membebaskan Mehrtens, yang telah berada dalam tahanan sejak Februari 2023. Pihak TPNPB OPM, kata Sebby, menegaskan tidak berniat untuk memaksakan kondisi politik dalam misi pembebasan Mehrtens.
“Pada 17 September 2024, kami menerbitkan proposal terperinci untuk pembebasan dan penyerahan Mr Mehrtens, yang mencakup permintaan dukungan dan fasilitasi PBB dalam memastikan proses yang damai dan aman,” ujar Sebby.
Sebby menambahkan, TPNPB OPM menegaskan kembali komitmennya terhadap proposal tersebut yang diyakini sebagai langkah penting untuk menyelesaikan masalah pembebasan melalui negosiasi dan kerja sama. (*)