WAGHETE, ODIYAIWUU.com – Sebanyak 62.497 ton beras bantuan Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia segera disalurkan kepada warga masyarakat Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua menyusul kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahun 2021. Ribuan ton beras tersebut diperuntukkan bagi keluarga penerima manfaat (KPM) melalui Program Keluarga Harapan (PKH).
Penyaluran tersebut segera dilakukan setelah dilakukan launching atau peluncuran di depan Kantor Bulog Cabang Nabire, Papua pada Kamis (5/8). Selanjutnya ribuan ton beras akan diberangkatkan dari Nabire menuju Waghete, kota Kabupaten Deiyai menggunakan 13 truk. Setiba di Deiyai akan dibagikan kepada keluarga penerima di bawah koordinasi bersama para kepala distrik, kepala kampung dan pendamping PKH.
“Pada Jumat hingga Sabtu (6-8/8), kami langsung menyalurkan beras PPKM 2021. Warga masyarakat penerima manfaat di pelosok kampung langsung menerima. Kami menyampaikan terimakasih kepada Kementerian Sosial karena sudah membantu menyiapkan bantuan beras sehingga masyarakat saya di Deiyai bisa mendapatkan sentuhan langsung dari pemerintah pusat. Kami berharap warga bisa diringankan bebannya selama masa pandemi Covid-19,” ujar Kepala Dinas Sosial Kabupaten Deiyai Ovni Gobai kepada Odiyaiwuu.com di Waghete, Deiyai, Sabtu (7/8).
Koordinator Kabupaten (Korkab) Pendamping Keluarga Harapan Deiyai Donatus Mote menyampaikan terimakasih kepada pemerintah pusat khususnya Kementerian Sosial Republik Indonesia yang sudah memberikan bantuan beras kepada masyarakat seluruh Indonesia termasuk masyarakat di Deiyai.
“Terimakasih juga kepada Dinas Sosial Deiyai dan para kepala distrik serta 67 kepala kampung yang sudah bekerja sama dalam penyaluran sehingga bantuan beras tersebut benar-benar dapat diterima masyarakat di kota sampai pelosok-pelosok kampung,” ujar Donatus Mote.
Mote juga berharap harus agar ke depan terjalin kerja sama yang lebih baik lagi terutama kerja sama antara pendamping dan Dinas Sosial Deiyai. Kerja sama ini penting mengingat bantuan dari pusat akan lancar sehingga kesiapan data sangat diperlukan. “Kalau kesiapan datanya minim, jumlah bantuan juga akan minim. Tapi kalau kesiapan datanya banyak dan valid, maka jumlah bantuan juga semakin banyak. Data itu dikerjakan oleh pendamping sehingga para pendamping harus diperhatikan serius,” katanya.
Kepala Suku Besar Deiyai Frans Mote juga merasa bangga dan memberikan apresiasi kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah, khususnya Dinas Sosial karena selama Covid-19 bantuan pusat melalui Dinas Sosial berjalan lancar. Selain bantuan beras, masyarakat juga biasa mendapatkan bantuan sosial tunai BST dan lain-lain selama ini.
“Saya lihat langsung di lapangan. Selain beras, masyarakat saya biasa terima uang lagi. Semua itu bantuan pemerintah pusat melalui dinas sosial daerah. Saya mewakili masyarakat Deiyai menyampaikan terimakasih kepada pemerintah pusat, dinas sosial dan pendamping yang selalu bekerja keras untuk menyalurkan bantuan dari pusat dan hasilnya bisa dinikmati masyarakat,” katanya. (Donatus Mote/Odiyaiwuu.com)