Kodam Cenderawasih Tepis Makanan Bergizi Senjata Pemusnah Generasi Papua, Candra: Itu Fitnah Keji - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
DAERAH  

Kodam Cenderawasih Tepis Makanan Bergizi Senjata Pemusnah Generasi Papua, Candra: Itu Fitnah Keji

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan, SE, MM. Foto: Istimewa

Loading

JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Anak-anak sekolah di tanah Papua menerima makanan bergizi gratis sebagai bagian implementasi program pemerintah di pelosok bumi Cenderawasih. 

Namun, program positif pemerintah demi tumbuh kembang anak-anak menjadi sehat dan cerdas malah tidak disukai gerombolan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang selama ini menginginkan Papua semakin terpuruk.

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan, SE, MM mengatakan, melalui jejaring media sosial (medsos) gerombolan OPM mengatas namakan manajemen Markas Pusat Komnas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), sayap militer OPM telah menyebarkan fitnah keji dengan berbagai teror dan penyebaran berita hoaks di medsos pada Minggu (2/2). 

“Teror dan informasi hoaks itu memberitakan bahwa makanan bergizi gratis yang dibagikan kepada anak-anak sekolah adalah senjata biologis untuk membunuh generasi Papua. Informasi hoaks itu disertai ancaman mereka akan membakar sekolah-sekolah jika kegiatan pembagian makan gizi gratis masih berlangsung kepada para siswa,” ujar Candra Kurniawan kepada Odiyaiwuu.com dari Jayapura, Papua, Senin (3/2).

Candra menegaskan, pihak Kodam Cenderawasih memastikan bahwa tuduhan pemberian makanan bergizi gratis mengandung zat beracun adalah fitnah keji. Program makan bergizi gratis tersebut merupakan program nasional yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia dan mendapat dukungan dari berbagai pihak. Makanan bergizi itu bermanfaat bagi kesehatan anak-anak guna percepatan penurunan stunting.

“Tentunya penyebaran informasi itu adalah berita hoaks dan fitnah sangat keji yang disebar oleh gerombolan OPM dan sangat disayangkan. Bisa dimaklumi karena mereka memang menginginkan Papua menjadi terpuruk dan pembangunan tidak berjalan. Mereka juga tidak ingin melihat anak-anak sehat dan bahagia meraih cita-cita serta masa depan lebih baik,” kata Candra tegas.

Menurut Candra, aksi teror dan niat membakar sekolah akan ditindak tegas oleh pemerintah, aparat keamanan, dan elemen masyarakat lainnya. Pihaknya juga mengharapkan masyarakat tanah Papua tidak terpengaruh oleh fitnah keji dan hoaks yang disebar ke tengah masyarakat.

“Fitnah keji dan informasi hoaks yang sengaja disebarluaskan gerombolan OPM itu bertujuan menghasut dan mengadu domba sesama anak bangsa. Saat ini merupakan merupakan momentum tepat seluruh elemen membangun kesejahteraan tanah Papua,” ujar Candra.

Pihak TPNPB Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya sebelumnya mengaku siap membakar sekolah-sekolah bila aparat keamanan Indonesia melakukan aktivitas pemberian makanan bergizi gratis kepada anak-anak sekolah karena hal tersebut merupakan senjata biologis untuk membunuh generasi Papua.

 Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB, Minggu (2/2) menerima laporan Wakil Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Kolonel Apeni Kobogau melalui telepon seluler dari medan perang di Intan Jaya yang menyebut kelompok Kobogau siap membakar seluruh sekolah di Intan Jaya.

Langkah itu diambil kelompok Kobogau jika aparat keamanan Indonesia masih terus melakukan aktivitas di sekolah-sekolah dengan alasan membagi-bagikan makan gizi gratis kepada anak-anak sekolah di wilayah konflik bersenjata di Intan Jaya.

Panglima TPNPB Kodap Intan Jaya Brigjen Undius Kogoya juga menyebut, pembagian makan gratis oleh aparat keamanan Indonesia di daerah-daerah konflik bersenjata tersebut mengandung zat beracun. Makanan itu dikonsumsi generasi Papua tetapi akan lumpuh bahkan mati di bawah kurung dari waktu lima tahun. 

“Sebab, itu (pemberian makanan bergizi gratis) adalah agenda Presiden Prabowo Subianto untuk membunuh generasi Papua. Para siswi akan terganggu kesuburannya hingga mandul karena mengkonsumsi makanan yang mengandung zat beracun yang didrop melalui helikopter ke wilayah konflik di Intan Jaya,” ujar Kogoya.

Kogoya juga menghimbau pihak sekolah dan para guru di Intan Jaya berhenti menerima makanan dari aparat keamanan Indonesia yang akan dibagikan kepada anak-anak di wilayah konflik bersenjata. Jika ketahuan menerima makanan, mulai Senin (3/3) sekolah menjadi target utama, termasuk para guru yang mengajar. 

“Sebab TPNPB melindungi anak-anak Papua dari kelicikan yang akan meracuni generasi Papua melalui program makan bergizi gratis yang selalu dimuat menggunakan helikopter militer ke wilayah perang,” ujar Kogoya lebih lanjut.

Pihak Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB juga menyampaikan kepada semua pihak bahwa program makan bergizi gratis yang dilakukan itu untuk membunuh penduduk orang Indonesia terlebih khusus anak-anak sekolah. 

Pasalnya, jumlah penduduk warga Indonesia sudah mencapai 282.477.584 jiwa tahun 2024. Tujuannya, pemberian makan gratis bergizi itu untuk menurunkan beban negara dan mengurangi hutang luar negeri Indonesia di Bank Dunia. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :