TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Sejumlah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dijadwalkan akan menjalani praktek kuliah kerja nyata (KKN) di kantor Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Mimika Dr Petrus Yumte, SH, M.Si, Rabu (25/6) atas nama Pemerintah Daerah (Pemda) Mimika menyambut hangat kedatangan mahasiswa para mahasiswa peserta KKN dari kota Pelajar Yogyakarta di di kantor Bappeda Mimika. Mereka akan menjalani pratek KKN dengan fokus literasi digital dan kearifan lokal selama sebulan lebih di tanah Amungsa.
“Pemda Mimika menyampaikan apresiasi dan harapan besar terhadap kehadiran para mahasiswa UGM peserta KKN di Mimika. Atas nama pemerintah daerah kami mengucapkan selamat datang,” ujar Sekda Mimika Petrus Yumte dari Timika, Papua Tengah, Rabu (25/6).
Menurut Yumte, para mahasiswa peserta KKN akan fokus pada sejumlah program strategis, terutama di bidang pendidikan dan transformasi digital. Pihaknya berharap agar mahasiswa UGM dapat melaksanakan KKN dengan baik dan lancar
“Mereka menyampaikan banyak hal, termasuk program literasi pendidikan dan membaca. Namun, ada aspek penting lain yang akan mereka garap, terutama literasi digital,” kata Yumte lebih lanjut
Yumte juga berharap agar keahlian para mahasiswa di bidang digital dapat memberikan dampak positif bagi berbagai elemen masyarakat.
“Mereka diharapkan bisa membantu adik-adik kita di pos belajar, guru-guru di sekolah hingga tenaga medis. Literasi digital adalah alat penting yang bisa dikelola untuk mendorong kemajuan,” katanya.
Selain aspek teknologi, lanjut Yumte, pihaknya juga menekankan pentingnya menghormati dan mempertahankan kearifan budaya lokal selama pelaksanaan KKN.
“Kearifan lokal harus menjadi pegangan dalam kerja mereka. Sebelum terjun ke masyarakat, pemahaman budaya setempat mutlak diperlukan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau rasa tersinggung,” ujar Yumte
Pemerintah daerah memberikan dukungan penuh selama program berlangsung. “Kami siap mendukung segala kebutuhan yang diperlukan selama 50 hari ke depan. Kolaborasi yang baik antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah diharapkan bisa menghasilkan input berharga bagi kemajuan Mimika,” ujar Yumte.
Kehadiran para mahasiswa UGM peserta KKN tidak hanya menjadi ajang pengabdian, tetapi juga jembatan untuk pertukaran pengetahuan dan penguatan sinergi antara pihak kampus dengan masyarakat pedalaman Papua.
“Fokus literasi digital dan budaya lokal selama KKN diharapkan program ini memberi dampak positif secara berkesinambungan guna memacu kemandirian dan inovasi di Mimika,” kata Yumte. (*)