TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) menyediakan beasiswa bagi pelajar asal Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah tahun 2025.
Beasiswa Jalur Prestasi YPMAK tahun 2025 diperuntukkan bagi para pelajar yang lulus seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia. Beasiswa tersebut diberikan kepada para pelajar calon mahasiswa atas usaha dan prestasi mereka sendiri, tanpa bantuan pihak manapun.
“Kami siapkan beasiswa dalam dua kategori, yaitu beasiswa umum dan jalur prestasi. Tentu ada perbedaan dari sisi manfaat para calon penerima. Tahun 2025 beasiswa masih dibatasi khusus bagi pelajar dari suku asli yakni suku Amungme dan Kamoro di Mimika,” ujar Ketua Pengurus YPMAK Dr Leonardus Tumuka kepada Odiyaiwuu.com dari Timika, kota Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Minggu (27/4).
Menurut Leo Tumuka, putra asli suku Kamoro dan doktor jebolan The University of The Philippine, Los Baños, Laguna Filipina, 2015, ke depan program tersebut akan dibuka untuk para pelajar dari lima suku kekerabatan lainnya di Mimika dan suku-suku Papua lainnya serta pelajar kelahiran tanah Papua.
Leo juga menjelaskan, perbedaan utama antara beasiswa umum dan jalur prestasi terletak pada proses seleksi dan tujuan penerimaannya. Beasiswa umum diberikan kepada pelajar yang melalui seleksi dan dapat memilih bersekolah di lembaga swasta yang diinginkan.
Sementara beasiswa jalur prestasi khusus untuk pelajar yang diterima di PTN karena prestasi akademik yang diraih masing-masing pelajar. “Semua pelajar Mimika berkesempatan mendapatkan beasiswa jalur prestasi, dengan syarat setelah lulus SMA/SMK harus diterima di perguruan tinggi negeri,” ujar Leo yang saat ini menjabat Ketua Komisariat Cabang Pemuda Katolik Kabupaten Mimika.
Program tersebut, lanjut Leo, peraih S2 (The Best Thesis) pada Program Pascasarjana Bidang Manajemen Program Manajemen SDM Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Jateng tahun 2011, bertujuan mendorong pelajar Mimika untuk keluar dari zona nyaman dan kelak meningkatkan daya saingnya.
“Kalau mau jadi pemimpin, hebat, dan berprestasi harus berani meninggalkan zona nyaman. Kalau mau jadi pemimpin diperlukan semangat belajar, tekun membaca buku, berdiskusi agar tidak menjadi pribadi yang biasa-biasa saja tetapi hebat sehingga lebih mudah dalam kompetisi di manapun kita mengabdi,” kata Leo.
Menurut Leo, para pelajar yang berhasil mendapatkan beasiswa jalur prestasi juga akan memperoleh manfaat lebih dibanding penerima beasiswa umum. Selain uang pembinaan lebih besar, penerima juga mendapatkan fasilitas tambahan seperti BPJS dan berbagai keuntungan lainnya.
“Program ini kami harapkan dapat menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Mimika, sekaligus membentuk generasi muda yang mandiri, berprestasi, dan siap bersaing di tingkat nasional bahkan global,” ujar Leo, tokoh muda tanah Papua lulusan SD Inpres Koperapoka Timika, Papua tahun 1999. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)
