SOLO, ODIYAIWUU.com — Sebanyak 14 mahasiswa strata dua (S2) asal Kabupaten Dogiyai, Kamis (18/6) mengikuti wisuda di Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup (STTB) Karanganyar, Solo, Jawa Tengah.
Para mahasiswa tersebut menempuh pendidikan S2 di dua program studi, yakni S2 Teologi (M.Th) dan S2 Pendidikan Agama Kristen (M.Pd). Para mahasiswa dan mahasiswi itu berada di bawah naungan Yayasan Kasih Bapa Dogiyai (Yakbado), Papua Tengah.
Ketua Yakbado Fincen Iyai, S.Sos, M.Pd menjelaskan, para wisudawan merupakan putra-putri asli tanah Papua dari Dogiyai yang juga aktif dalam pelayanan di Gereja Kemah Injil (Kingmi) di Tanah Papua.
“Yayasan ini merupakan gagasan almarhum Ones Yobee, SE, MM yang mendirikannya pada tahun 2018 sebagai bentuk kontribusi untuk pengembangan sumber daya manusia di bidang keagamaan dan pemerintahan di Dogiyai,” ujar Fincen melalui keterangan yang diperoleh wartawan dari Solo, Jawa Tengah, Rabu (18/6).
Para wisudawan S2 Teologi adalah Pendeta Yulianus Bobii, S.Th, M.Th; Pendeta Yulianus Pekei, S.Pd.K, M.Th; Pendeta Yunus Kamo, S.Kk, M.Th; Pendeta Yaved Dogomo, S.Th, M.Th; Pendeta Alex Koga, S.Th, M.Th; Pendeta Mordikai Mantur Oilla, S.Th, M.Th; dan Ones Adii, S.Th, MTh.
Sedangkan S2 Pendidikan Agama Kristen adalah Pendeta Obeth Magai, S.Th, MIP, MPd; Fincen Iyai, S.Sos, M.Pd; Penehas Tebai, ST, M.Pd; John Paul Tebai, SE, M.Pd; Daud Dimi, S.Sos, M.Pd; Agustinus Auwe, S.Pak., M.Pd; dan Yakobus Iyai, S.Kk, M.Pd.
Fincen menjelaskan, proses perkuliahan dilaksanakan secara daring selama tiga semester melalui platform zoom, dan disusul dengan tugas akhir berupa penelitian dan penulisan tesis pada semester keempat sesuai standar akademik yang berlaku.
“Gelar ini, kami persembahkan untuk Gereja Kingmi di Tanah Papua, Pemerintah Kabupaten Dogiyai, serta Pemerintah Provinsi Papua Tengah,” ujar Finsen.
Pihak Yakbado juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dogiyai, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah, serta Koordinator Gereja Kingmi Dogiyai yang telah membantu dan mendukung proses pendidikan para mahasiswa hingga selesai.
“Kami berharap ilmu yang telah diperoleh selama dua tahun ini dapat menjadi berkat bagi gereja, pemerintah, dan masyarakat. Kami juga sedang mempersiapkan sejumlah program lainnya dan memohon doa serta dukungan dari berbagai pihak demi pelayanan yang berkelanjutan di Dogiyai,” kata Fincen. (*)