KUPANG, ODIYAIWUU.com — Mahasiswa asal Papua di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terhimpun dalam wadah Forum Komunikasi Mahasiswa Papua Nusa Tenggara Timur Timur (Fokmat-NTT) pada Januari 2024 menggelar pelantikan pengurus baru masa tugas 2023-2025 di Liliba, Kupang, kota Provinsi NTT.
Pelantikan badan pengurus baru digelar menyusul pelaksanaan Musyawarah Besar (Mubes) Fokmat-NTT yang berlangsung di Kupang pada Rabu-Sabtu (8-11/11). Mubes mendapuk Temi Kogoya sebagai ketua umum. Kogoya didampingi para pengurus masing-masing wakil ketua Dison Nepsan, sekretaris umum Yefta Kiwo, bendahara Anci Yesnath, dan sejumlah pengurus lain.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada teman-teman atas kepercayaan kepada saya sebagai Ketua Umum Fokmat-NTT periode 2023-2025. Melalui wadah ini, saya mengajak kita semua agar bergandengan tangan bersama badan pengurus baru menjadikan organisasi wadah pembinaan dan Latihan bersama sebagai calon pemimpin masa depan tanah Papua,” ujar Temi Kogoya melalui keterangan tertulis dari Kupang, Timor, Rabu (17/1).
Menurut Kogoya, setelah mendapat mandat anggota ia mengaku akan melanjutkan agenda pengurus lama yang belum tuntas berpijak pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi (AD/ART). Kemudian menuntaskan agenda kepengurusan baru dengan motto Satu Tungku Dalam Honai.
Selain itu, badan pengurus baru bekerjasama secara sinergis dengan anggota serta elemen-elemen lain sesuai visi organisasi yaitu mendorong anggota berpikir kreatif, inovatif, dan akuntabilitas.
Hal tersebut sejalan dengan misi organisasi yakni meningkatkan solidaritas di antara sesama mahasiswa asal Papua, tanggung jawab, dan membangun pola kemitraaan yang produktif dengan organisasi lain.
Sesepuh Fokmat-NTT Pendeta Baber Siep Karoba menyatakan mendukung keberadaan organisasi mahasiswa asal bumi Cendrawasih yang tengah menempuh kuliah di berbagai perguruan tinggi di Kupang. Keberadaan organisasi ini diharapkan menjadi wadah efektif melatih kemampuan berorganisasi ekstra universiter selain fokus pada kuliah sebagai tugas utama.
“Saya berharap agar dengan adanya Fokmat-NTT, anak-anak mahasiswa asal Papua saling belajar hidup berorganisasi namun tetap fokus menunaikan kuliah hingga tuntas sebagai bentuk tanggung jawab pada diri sendiri dan orangtua sehingga kelak menjadi pemimpin bagi Papua,” kata Baber Karoba.
Penasehat Fokmat-NTT Rabinus Gwijangge mengingatkan, wadah ini menjadi tempat saling belajar dengan sungguh-sungguh. Melalui organisasi, banyak ilmu praktis diperoleh melalui sharing pengalaman dan kemampuan masing-masing anggota.
“Dalam organisasi para anggota mulai belajar hak-hal kecil secara kolektif. Jadi, bagi mahasiswa Papua bukan saatnya bersantai-santai tetapi wkatu yang tepat untuk belajar menjadi mahasiswa berkualitas agar kelak menjadi pemimpin di tanah Papua,” ujar Gwijangge.
“Saya bersyukur kepada Tuhan. Selama dua tahun bersama teman-teman pengurus mampu memimpin organisasi ini dengan baik meski tidak begitu sempurna. Kami saling belajar dalam hidup berorganisasi. Saya juga belajar mengenal karakter masing-masing anggota dari latar suku maupun bahasa. Ini luar biasa,” ujar Anis Tinal, mantan ketua. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)