JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Gubernur Papua Lukas Enembe SIP, MH mengemukakan, pendidikan sangat penting bagi generasi muda Papua. Setelah fokus kuliah kemudian merampungkan studi, para mahasiswa kembali berkontribusi di daerah asalnya. Oleh karena itu, mantan Bupati Puncak itu berharap asrama mahasiswa Papua di Condet, Jakarta, dijadikan sebagai rumah doa dan belajar bagi seluruh mahasiswa yang tinggal di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
“Asrama ini adalah rumah kalian, rumah doa dan rumah belajar. Saya bersyukur, Tuhan membawa Ones (Ones Pahabol, mantan Bupati Yahukimo) untuk menyiapkan tempat ini dan membawa Didimus (Bupati Yahukimo Didimus Yahuli) membangun dan menyiapkan asrama ini untuk anak-anak generasi penerus kita di masa yang akan datang,” ujar Gubernur Enembe saat meresmikan gedung baru Asrama Mahasiswa Yahukimo Jabodetabek di Condet, Jakarta Timur sebagaimana diberitakan Koreri.com, Jumat (25/2) dan dikutip Odiyaiwuu.com di Jakarta, Minggu (27/2).
Bupati Kabupaten Yahukimo Didimus Yahuli, SH menjelaskan, asrama mahasiswa Yahukimo tersebut merupakan aset milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yahukimo. Gedung asrama itu dibeli era Bupati Yahukimo Ones Pahabol dan dibangun gedung baru era kepemimpinan Bupati Didimus. Melalui kerja keras Bupati Didimus, gedung tersebut dirampungkan dalam durasi waktu lima bulan setelah melihat kondisi bangunan sudah tidak layak huni bagi para mahasiswa.
“Setelah melihat kondisi kondisi fisik bangunan saat itu saya perintahkan Pak Kepala Dinas Perumahan Yahukimo segera bergerak. Nah, asrama yang sekarang ini kita lihat adalah buah sulung dari pembangunan untuk pemulihan Yahukimo,” kata Bupati Didimus di hadapan Gubernur Enembe dan tamu undangan.
Bupati Didimus blak-blakan mengaku, pembangunan asrama mahasiswa Yahukimo di Condet menjadi pintu awal perhatian pemerintah terhadap putra-putri asli Yahukimo yang tengah menempuh pendidikan di luar daerah. Di masa akan datang, ujarnya, Pemkab Yahukimo sudah merencanakan pembangunan asrama yang sama di sejumlah kota studi lain mulai dari Sabang hingga Merauke. Namun, dengan catatan bahwa lahan di mana asrama akan dibangun adalah milik Pemkab Yahukimo.
“Jadi di mana ada lahan kota studi yang telah bersertifikat milik Pemkab Yahukimo, maka pemerintah akan membangun asrama yang layak huni untuk adik-adik mahasiswa. Ini bentuk perhatian pemerintah agar putra-putri Yahukimo mendapat tinggal layak huni selama mereka menempuh pendidikan,” lanjut Bupati Didimus, mantan Wakil Ketua DPRD Yahukimo periode 2014-2019.
Bupati penerima Pantaloka untuk Pembangunan Manusia Sejak Dini United Nations International Children’s Emergency Fund (Unicef), Badan Dunia Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tahun 2002 itu berharap agar semua mahasiswa yang tinggal di gedung baru itu menjadikannya sebagai rumah doa dan belajar untuk meningkatkan indeks prestasi manusia di Yahukimo.
“Kita tidak punya anggaran. Ini hanya modal keberanian sehingga tahun 2022, saya perintahkan untuk membayar lunas mitra yang telah membantu pemerintah membangun rumah bagi adik-adik mahasiswa selama menempuh pendidikannya di wilayah Jabodetabek,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Yahukimo Akso Balingga mengatakan, setelah diresmikan Gubernur Lukas Enembe, mahasiswa Yahukimo di wilayah Jabodetabek dapat menempati asrama untuk menunaikan tugas-tugas perkuliahan. Pihak Dinas Pendidikan Yahukimo, kata Akso, sudah mendata jumlah mahasiswa asal Yahukimo yang akan tinggal di asrama tersebut.
“Jumlah mahasiswa Yahukimo yang menempuh studi di wilayah Jabodetabek cukup banyak sehingga kita akan membuat skala prioritas karena tidak semua mahasiswa dapat tinggal di asrama ini. Terkait pengelolaan ke depan, pemerintah akan memantau langsung melalui kepala asrama yang nantinya akan diangkat melalui Surat Keputusan Bupati Yahukimo. Kami berharap kepada adik-adik mahasiswa yang akan tinggal di asrama menjaga bangunan ini agar tetap terawat karena akan ditempati lagi oleh adik-adik mahasiswa lainnya,” kata Akso Balingga.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat Yahukimo Jan Chistian Wanimbo dalam laporannya mewakili panitia pembangunan mengatakan, asrama ini awalnya memiliki luas bangunan 265,84 meter persegi. Namun, setelah itu dirombak total dan dibangun dengan desain rumah minimalis modern dua lantai. Asrama tersebut memiliki 11 kamar, di mana masing-masing kamar dapat diisi tiga orang mahasiswa.
“Kami juga telah melengkapi asrama tersebut dengan fasilitas wifi, dua kendaraan bermotor, meubeler serta fasilitas dapur basah dan kering. Pembangunan asrama ini masuk dalam Program 100 Hari Kerja kepemimpinan Bapak Bupati Didimus dan Bapak Wakil Bupati Esau Miram,” kata Jan Chistian Wanimbo.
Sebelum berlangsung penandatanganan prasasti peresmian asrama, digelar doa syukur yang dipimpin delapan pendeta dari perwakilan wilayah adat di Yahukimo. Prosesi peresmian asrama ditandai pembukaan tirai nama asrama dan penanandatanganan prasasti oleh Gubernur Lukas Enembe dan Bupati Didimus Yahuli.
Sekadar diketahui, asrama mahasiswa Papua tersebut memiliki luas gedung sekitar 403,46 meter persegi. Asrama tersebut dihuni 22 orang mahasiswa atau naik 50 persen dari daya tampung sebelumnya. Prosesi peresmian dihadiri pula sejumlah pimpinan SKPD, perwakilan DPRD, DPR Papua asal Yahukimo, dan pimpinan partai politik di Yahukimo. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)