JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia melalui Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz, Senin (22/8) menyerahkan bantuan beasiswa kepada mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat Theologi (STFT) GKI Izaak Samuel Kijne Jayapura bertempat di aula Lantai II STFT GKI S Kijne, Jayapura, Papua.
Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Pol M Firman, SIK, M.Si mengatakan, bicara terkait keamanan dan ketertiba masyarakat (kamtibmas) tentu tidak bisa hanya diserahkan kepada jajaran Polri. Namun demikian, harus dengan dukungan segenap lapirsan masyarakat khususnya para tokoh agama.
“Harapan kami, untuk membangun sinergi yang baik maka harus dimulai dari tahap awal yakni saat para calon tokoh agama ini masih mengeyam pendidikan sehingga kerja sama yang terjalin dapat berlangsung berkesinambungan,” ujar Firman saat menyerahkan bantuan beasiswa kepada para mahasiswa STFT GKI S Kijne, Jayapura.
Menurut Firman, pihaknya menyerahkan secara langsung tali asih kepada empat mahasiswa berprestasi yang merupakan bentuk implementasi dari program Satgas Binmas Noken Ops Damai Cartenz-2022 yakni Program Komunitas Tokoh Elit Pengendali Kamtibmas (Koteka).
“Dengan bantuan ini diharapkan penerima tali asih dapat terbantu sehingga bisa lebih fokus untuk menyelesaikan studinya dengan baik dan tepat waktu,” kata Firman lebih jauh.
Wakil Ketua III STFT GKI S Kijne Jayapura Dr Drs Cornelis Deda, M.Pd mengatakan, pendekatan seperti ini sangat baik, sebab dapat mengubah pandangan miring dan rasa takut kepada polisi dan juga berharap ada kerjasama yang berkesinambungan.
“Kami berharap ada peluang bagi tamatan kami untuk diterima dan dididik menjadi perwira polri, jika ada kebijakan khusus bagi tamatan-tamatan kami yang berlatar belakang ilmu teologi maupun pendidikan Guru Agama. Kami optimis mereka dapat menjadi pelindung rakyat dan negara dengan memiliki integritas yang tinggi dalam ketaatan kepada Tuhan,” kata Cornelis.
Menurut Cornelis, bantuan beasiswa tersebut merupakan tanda ada perhatian Kepolisian terhadap dunia pendidikan pasca pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu yang melanda di Indonesia bahkan seluruh dunia.
Pihaknya mengatakan, jarang sekali diberikan bantuan oleh pihak luar, sehingga hari ini diberikan bantuan beasiswa kepada empat orang anak didiknya. Karena itu, bantuan tersebut akan dimanfaatkan dengan penuh tanggungjwab hingga para mahasiswa lulus dan menjadi orang bermanfaat.
“Kami juga mempunyai moto yang sama dengan kepolisian. Jika polisi melindungi dan membina masyarakat, kami melindungi dan membina murid di sini dengan sepenuh hati,” ujar Cornelis.
Ia mengatakan, empat mahasiswa yang menerima bantuan tersebut merupakan mahasiswa berprestasi namun dari keluarga yang kurang mampu sehingga dibantu untuk menyelesaikan pendidikannya hingga akhir.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak kepolisian atas bantuan yang diberikan kepada anak didik kami. Bantuan ini sangat berguna bagi kami dan akan kami manfatkan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Atinus Sahe, penerima beasiswa, mengucapkan terima kasih kepada Polri dan Satgas Operasi Damai Caetenz yang sudah memberikan bantuan beasiswa kepada dirinya dan teman-teman lainnya.
“Dari hati saya yang paling dalam sangat berterima kasih karena mendapat perhatian dari Mabes Polri, yang sudah begitu baik dan luar biasa telah membantu saya menunjang biaya studi saya sampai semester delapan,” ujar Atinus.
Mahasiswa putra asli Papua saal Yalimo ini tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Ketua STFT GKI dan pihak lembaga yang sudah membangun komunikasi sehingga terjalin hubungan baik antara kampus dan Mabes Polri.
“Beasiswa ini membuat saya terpacu dan bersemangat untuk kuliah dengan baik. Terima kasih banyak. Tuhan memberkati kita semua,” ujarnya.
Dalam acara penyerahan tersebut, selain Firman, hadir juga Kasatgas Binmas Damai Cartenz Kombes Pol Nanang, Wakasatgas Binmas Damai Kombes Pol Yamin Dian Priono, SIK, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs Ahmad Musthofa Kamal, SH, Wakil Ketua III STFT GKI Izaak Samuel Kijne Jayapura Dr Drs Cornelis Deda, M. Pd, dan Kepala Program Studi Ilmu Teologi Pdt Dr Cleopatrezia Ruhulessin M.Si serta mahasiswa STFT GKI S Kijne yang berjumlah kurang lebih 100 orang. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)