JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Para alumni Teruna Bakthi Waena Jayapura yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia, yang tergabung dalam wadah Ikatan Alumni Teruna Bakthi (IATB) saat ini memerlukan kegiatan yang memiliki nilai lebih dan mengakrabkan satu sama lain antarsesama alumni agar memiliki nilai tambah bagi almamater, sesama alumni maupun masyarakat. Bukan waktu atau jamannya lagi kegiatan sekadar temu kangen.
“Ikatan Alumni Teruna Bakthi merupakan wadah atau saluran komunikasi di antara alumni. Wadah ini harus dibangun atas dasar rasa saling memiliki dan menumbuhkan kepedulian sesama alumni agar berkontribusi bagi almamater, sesama alumni dan masyarakat,” kata Ketua Umum Ikatan Alumni Teruna Bakthi Waena John NR Gobai saat berlangsung Rapat Kerja (Raker) Badan Pengurus Ikatan Alumni Teruna Bakthi di aula SMA Teruna Bakthi Waena di Jayapura, Kamis (28/1).
Dalam rapat kerja tersebut, John Gobai didampingi dua pengurus masing-masing anggota Bidang Kajian Ikatan Alumni Teruna Bakthi Dr Yulianus Aituru dan Ketua Bidang Publikasi dan Dokumentasi Miki Wuka. Lebih jauh, anggota Kelompok Khusus (Poksus) Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) itu mengingatkan, perlu dibuat program kerja agar dijadikan arah dan pedoman dalam menjalankan program dan kegiatan organisasi
“Rapat kerja ini bertujuan untuk menyusun program kerja yang memberikan arah dan pedoman bagi dewan pengurus dalam melaksanakan program kerja agar secara efektif dan efisien,” kata John lebih lanjut dalam rapat bertema Bersama Torang Samua Bisa, Torang Semua Hebat, Barang Apa Jadi.
Informasi tertulis yang juga diparaf Sekretaris Umum Ikatan Alumni Teruna Bakthi Rina C Wafumile menyebutkan, dalam rapat kerja tersebut disepakati sejumlah program organisasi. Misalnya, menghimpun potensi alumni dalam bidang keahlian tertentu untuk memberikan sumbangan pemikiran atau kajian melalui penerbitan buku dan membuat diskusi diskusi bagi kemajuan almamater dan tanah Papua.
Selain itu, mengusahakan agar data base anggota berikut bidang keahliannya agar saling mengenal satu sama lain. Keputusan lain yaitu membangun media on line sebagai sarana publikasi dan dokumentasi serta komunikasi antara sesama alumni dengan masyarakat Papua.
“Rapat kerja juga memutuskan untuk mengupayakan aksi penggalangan dana untuk menunjang aktivitas alumni. Bentuknya berupa sumbangan sukarela dan sumbangan wajib. Sumbangan wajib dimaksud ialah setiap orang menyetor Rp 50.000 per orang per bulan,” lanjut John.
Menurutnya, setiap angkatan menyetor Rp 100.000 per bulan. Kemudian menyelenggarakan event atau kegiatan-kegiatan tertentu sebagai bentuk kepedulian organisasi bagi alumni dan masyarakat antara berupa kunjungan kasih, pembukaan posko peduli dan penanaman 50 anakan pohon setiap digelar event. Jumlah 50 anakan pohon dipilih karena tahun 1950 mulai dibangun cikal bakal Sekolah Teruna Bakthi.
Selain itu, menghimpun dukungan pihak eksternal yang bisa dijadikan peningkatan jejaring alumni. Pihak eksternal itu sudah membentuk tim revitalisasi asrama putra Teruna Bakthi Waena guna mengembalikan pola asrama di SMA Teruna Bakthi.
“Kami sudah memikirkan agar di masa akan datang Ikatan Alumni Teruna Bakthi juga akan mengadakan kegiatan di daerah-daerah di bawah koordinasi para pengurus alumni daerah,” ujar John Gobai. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)