BTM-CK Pilihan Rasional untuk Papua - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
OPINI  

BTM-CK Pilihan Rasional untuk Papua

Abinus Sama, alumnus Australian National University, Warga Kota Jayapura. Foto: Istimewa

Loading

Oleh Abinus Sama

Alumnus Australian National University, Warga Kota Jayapura

MASYARAKAT Papua kini seolah dirundung kegelisahan dan kekhawatiran seiring perubahan waktu yang bergulir cepat. Gelisah dan khawatir akan nasib tanah Papua terasa di setiap sudut kota, kampung, hutan, rawa, dan pulau-pulau di wilayah adat Mamta dan Saireri.

Di satu sisi, masyarakat ingin perubahan. Di sisi lain, tantangan yang dihadapi semakin kompleks: pengangguran meningkat, pendidikan tertinggal, dan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) mulai mengubah dunia kerja. Karena itu, Papua butuh pemimpin yang bukan hanya memiliki semangat, tetapi juga punya rekam jejak, pengalaman, dan kemampuan mengelola Papua lebih berwajah humanis tanpa rasa khawatir dan cemas.

Kita semua, warga Papua, memiliki kerinduan yang sama, yaitu kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak yang tinggal di wilayah ini. Mereka merindukan pendidikan yang layak bagi mereka, peluang kerja yang menjanjikan, biaya kesehatan yang terjangkau bagi mereka. Warga Papua juga merindukan perdamaian yang abadi di atas tanah leluhurnya.

Untuk mencapai itu semua, warga butuh lebih dari sekadar slogan semangat muda. Warga butuh rekam pengalaman yang teruji, tegas, bijaksana, dan cinta yang tulus terhadap masyarakat Papua di wilayah Mamta dan Saireri. Karena itu, semua kalangan masyarakat harus sadar untuk memilih BTM dan CK sebagai keputusan untuk menjaga harapan tetap hidup di atas tanah leluhurnya. Bukan sekadar pilihan politik biasa karena dorongan atau sokongan partai politik dalam jumlah besar.

Pemimpin berpengalaman

Mengapa memilih pemimpin berpengalaman itu sesuatu yang rasional? Menurut Bernard Bass dalam Transformational Leadership Theory (1990), pemimpin yang baik harus bisa mempengaruhi, memberi teladan serta menata arah perubahan secara sistematis.

Pemimpin yang dibutuhkan menuju perubahan bukan dari sekadar usia muda tetapi lebih pada pengalaman, pemahaman birokrasi, dan kemampuan menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat.

Dalam konteks Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Papua Agustus mendatang, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Dr Benhur Tomi Mano, MM dan drh Constant Karma (BTM-CK) adalah contoh pemimpin yang memenuhi syarat tersebut.

BTM bukan sosok yang muncul tiba-tiba di tengah keramaian politik karena kongsi partai. Beliau adalah pemimpin yang tumbuh bersama rakyat, memahami denyut nadi masyarakat kota, kampung hingga pulau-pulau di wilayah adat Mamta dan Saireri.

BTM juga dekat dengan semua kalangan masyarakat asli Papua dari pantai, pulau, rawa, gunung, dan dengan masyarakat non Papua. Kepemimpinannya selama dua periode sebagai Walikota Jayapura membuktikan ia sungguh bekerja meningkatnya pelayanan publik meskipun tidak sempurna.

BTM juga membuktikan bahwa dengan perencanaan matang dan kerja keras dengan dukungan masyarakat daerah mudah mengejar ketertinggalan. Saat ini bersama Constant Carma keduanya suara masyarakat Papua untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur agar menjangkau lebih jauh pengabdian atau pelayanan keduanya.

Sedangkan, Constant Karma (CK) adalah seorang birokrat dan politisi Partai Golongan Karya (Golkar). Pria kelahiran 24 Maret 1954 ini menjabat Wakil Gubernur Papua periode 2000–2005. Ketika menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Papua, ia juga mengemban tugas sebagai Penjabat Gubernur Papua. Jabatan itu ditunjuk Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.

CK sebagai mantan Wakil Gubernur Papua membawa jejak panjang pengalaman di lingkungan birokrasi tingkat provinsi dan nasional. Ia memahami pola komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat. Karena itu, ia tahu betul bagaimana memperjuangkan hak-hak masyarakat Papua tanpa harus mengorbankan harga diri sebagai orang dan warga Papua. 

Dengan pengalaman di bidang pemerintahan dan wilayah perbatasan, CK menawarkan sesuatu yang berharga: kemampuan menjaga kedaulatan daerah sambil membangun jembatan kepercayaan dengan pemerintah pusat.

Sebagian orang mengatakan, jaman ini butuh anak muda. Itu benar. Tapi perlu diingat, anak muda tidak bisa dibiarkan berjalan sendirian tanpa panduan orangtua yang lebih berpengalaman seperti BTM-CK. 

Dunia hari ini bukan hanya berubah cepat, tetapi juga penuh jebakan, tipuan, kepentingan bisnis, partai, pusat, kelompok, dan lain-lain. Banyak anak muda masuk dalam jebakan dan mudah dipakai untuk tujuan kelompok dan bukan untuk tujuan rakyat. Sehingga harus hati-hati dalam memberikan dukungan.

Data World Economic Forum tahun 2023 menegaskan, kemajuan teknologi bisa menjadi pedang bermata dua. Bisa menciptakan peluang, tetapi juga menghancurkan masa depan bagi yang tidak siap. Karena itu dibutuhkan pemimpin yang mampu membimbing semua guna melewati perubahan dengan kepala dingin, hati yang tenang, dan langkah yang terarah. 

BTM-CK tidak sendirian dalam pertarungan ini. Di belakang mereka ada banyak generasi muda Papua yang kompeten di bidang masing-masing yang siap melangkah bersama untuk bangun Papua. 

BTM dan CK telah mempersiapkan program konkret untuk melatih tenaga kerja muda Papua, memperkuat pendidikan vokasi, memperluas infrastruktur digital, dan memastikan masyarakat adat tidak tertinggal dalam arus perubahan dengan merangkul semua pihak. 

BTM-CK tidak menolak kemajuan, tapi mau mengelolanya dengan pendekatan kontekstual (contextual approach) agar sesuai dengan realitas Papua saat ini. Papua tidak boleh menjadi tempat uji coba sekadar memenuhi hasrat politik kekuasaan. 

Terlalu banyak jiwa, mimpi, dan harapan yang dipertaruhkan. Papua butuh stabilitas. Papua butuh pemimpin yang tahu kapan harus bertahan, kapan melangkah, dan kapan duduk dan berpikir jernih. BTM-CK telah membuktikan, mereka mampu menjadi jangkar di tengah badai.

Masyarakat Papua jangan tergoda janji tanpa bukti. Masyarakat menginginkan perubahan, tetapi perubahan bukan sekadar semangat, tetapi soal siapa yang benar-benar bisa melaksanakannya. Dalam politik, banyak yang bisa berjanji tetapi sedikit yang mampu menepatinya. Banyak yang bisa berbicara lantang, sedikit yang mampu bekerja diam-diam demi rakyat. 

BTM dan CK adalah sosok yang tidak banyak berteriak tetapi banyak bekerja. Keduanya paham bahwa perubahan besar tidak datang dari pidato megah, dukungan mayoritas partai politik, melainkan dari kerja keras yang konsisten setiap hari untuk kepentingan rakyatnya. BTM-CK bukan sekadar berbicara soal perubahan tetapi mereka telah membuktikannya.

Memilih BTM-CK adalah memilih untuk mempercayakan masa depan Papua kepada tangan-tangan yang sudah teruji, bersih, berpengalaman, dan siap menjadi orangtua bagi semua anak-anak yang hidup di wilayah adat Mamta/Tabi dan Saireri. 

Ini adalah keputusan untuk memelihara harapan rakyat Papua, menjaga kedamaian, dan membangun masa depan yang lebih cerah untuk semua anak Papua. Baik yang tinggal di pesisir, lembah, gunung, rawa, di pulau kecil wilayah adat Mamta dan Saireri. Papua layak mendapatkan pemimpin sipil yang terbaik. Hari ini, pilihan yang rasional ada pada paslon BTM-CK.

Tinggalkan Komentar Anda :