SORONG, ODIYAIWUU.com — Komandan Satuan Tugas (Satgas) Papua Alex Baransano mengecam anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Papua Barat Dr Filep Wamafma, SH, M.Hum, CLA yang menyebut dirinya anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat berlangsung Sidang Paripurna DPD RI di Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta, Jumat 12 Juli lalu.
“Statemen senator asal Papua Barat Filep itu merupakan statemen pribadi, tidak mewakili seluruh orang asli Papua. Statemen ini sungguh melukai orang asli Papua yang selama ini sudah diberi stigma sebagai anggota organisasi Papua Merdeka atau OPM, kelompok kriminal bersenjata maupun kelompok teroris sipil, dan lain-lain,” kata Alex Baransano kepada Odiyaiwuu.com dari Sorong, Papua Barat Daya, Senin (29/7).
Baransano menegaskan, seharusnya senator asal Papua Barat itu mesti menyadari dirinya di mana dan dengan siapa dia mengeluarkan statemen tersebut. Apalagi, diungkapkan dalam sidang resmi para pimpinan dan senator seluruh Indonesia. Jangan karena kepentingan pribadinya atau komoditi politik dalam kerja-kerja di parlemen nasional.
“Catat baik-baik. Statemen Filep sebagai senator Republik Indonesia dan publik figur akan berimbas terhadap masyarakat asli Papua. Selama ini, masyarakat sudah sangat gelisah dengan berbagai label seperti OPM, KKB, kelompok teroris dan sebagainya. Kita tahu, Filep juga sudah mendapat kepercayaan masyarakat selama hampir lima tahun. Namun, statemen Filep yang menyebut dirinya OPM sangat melukai hati masyarakat asli bumi Cenderawasih,” ujar Baransano.
Baransano menambahkan, statemen tersebut akan berimbas kepada anggota DPR RI periode 2024-2029 di seluruh tanah Papua yang akan dilantik pada Oktober 2024. Para senator asal tanah Papua itu, mulai dari Sorong hingga Merauke. Karena itu, ia mengingatkan statemen pribadi Filep itu dipertanggung jawabkan di muka umum.
“Kalau aparat penegak hukum memanggilnya memberikan klarifikasi atas statemen beliau OPM, harus menghadap. Perlu diingat bahwa statemen soal dirinya OPM sangat beresiko terhadap suasana batin masyarakat Papua bahkan melukai karena sudah lama dipojokkan dengan aneka istigma seperti saya sebutkan di atas. Statemen ini malah merugikan anggota DPR RI dari tanah Papua yang akan segera dilantik,” kata Baransano tegas.
Sedangkan Filep menyebut pernyataannya soal OPM dalam video kemudian diunggah ke publik saat sidang Paripurna DPD RI. Saat itu, ia mengaku disebut pengacau oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.
“Maka saya minta klarifikasi ketua DPD RI bahwa saya bukan pengacau, saya OPM, Orang Papua Maju, berpendidikan, terhormat, dan punya hak berpendapat. Jadi saudara ini diduga berafiliasi dengan kelompok yang tidak menghendaki perjuangan kami agar di DPD RI ada OAP jadi pimpinan,” ujar Filep dalam cuitannya di grup WhatsApp The Spirit of Papua, Senin (29/7).
Filep menegaskan, mengingat tuduhan tersebut tanpa fakta dan pencemaran nama baik maka ia menempuh jalur hukum terhadap kasus ini. Saya hanya sebut singkatan, beliau yang artikan. Maksud singkatan saya beda dengan yang dimaksudkan OPM oleh saudara ini,” ujar Filep. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)