SALATIGA, ODIYAIWUU.com — Kurang lebih lima puluhan dari 200 mahasiswa asal Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (31/9) mengikuti pelatihan ketrampilan berbicara di depan umum, public speaking di Gedung Rumah Kota Salatiga, Jalan Blotongan, Salatiga, Jawa Tengah.
“Kami menggelar public speaking untuk adik-adik mahasiswa agar mereka memiliki ketrampilan berbicara dengan baik. Tahap pertama kita memilih 30 mahasiswa,” ujar Ketua Program Beasiswa Mahasiswa asal Pegunungan Bintang di UKSW Melkior Sitokdana, S.Kom, M.Eng melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com dari Kota Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (31/8).
Menurut Melkior, kegiatan ini bertujuan memberikan kemudahan bagi para mahasiswa agar mereka memiliki ketrampilan berbicara dengan baik dan berpijak pada kaidah bahasa Indonesia. Bila memiliki ketrampilan berbicara memudahkan mereka dalam mengikuti kegiatan perkuliahan atau mengerjakan tugas-tugas perkuliahan.
“Ketrampilan public speaking kami pandang penting agar membantu adik-adik berani menyampaikan pikiran maupun gagasan di antara mahasiswa maupun saat menghadapi para dosen selama kegiatan perkuliahan. Selama pelatihan, mereka didampingi rekan Hanny Sawasemarian, dosen pendamping 200 mahasiswa Pegunungan Bintang di UKSW,” kata Sitokdana, yang juga dosen Fakultas Teknik UKSW asal Pegunungan Bintang.
Melkior menjelaskan, 200 mahasiswa penerima beasiswa dari Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang yang Tengah kuliah di UKSW tidak semua memiliki ketrampilan berbicara memadai. Karena itu, kegiatan public speaking merupakan langkah kecil agar membantu mereka lebih bagus dan trampil dalam mengemukakan pendapat maupun gagasan.
“Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang di bawah kepemimpinan Pak Bupati Yan Bidana memiliki komitmen kuat mengirim adik-adik mahasiswa dari daerah agar selain memiliki ilmu pengetahuan memadai, mereka juga perlu memiliki ketrampilan tambahan terutama public speaking. Kami sebagai pendamping tentu juga memiliki tanggung jawab besar,” kata Melkior.
Dosen pendamping mahasiswa Pegunungan Bintang di Salatiga Hanny Sawasemarian menambahkan, ia diberi tugas dan tanggung jawab mendampingi dan menangani pelatihan public speaking.
“Saya diberi tugas dalam kegiatan pelatihan ini. Kegiatan public speaking kali ini bekerja sama dengan tim Parheisates dengan jumlah anggota sembilang orang. Tim ini adalah para dosen Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga,” ujar Hanny kepada Odiyaiwuu.com dari Salatiga, Kamis (31/8).
Dosen UKSW Ricky A Nggili S.Teol, MM mengatakan, public speaking sangat penting bagi para mahasiswa. Publik speaking membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan dasar berbicara di depan umum dengan baik dan benar.
“Public speaking membantu mahasiswa menyampaikan pikiran maupun gagasan agar dipahami orang lain. Selain itu, apa saja pesan yang disampaikan mahasiswa dapat dipahami orang lain. Kegiatan ini sangat positif bagi adik-adik mahasiswa,” kata Ricky A Nggili.
Menurut Hanny, pelatihan ini akan diadakan sekali dalam seminggu. Para instruktur menyajikan materi sekaligus memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang dibagi dalam beberapa kelompok kecil berlatih berbicara di depan kelas didampingi para instruktur.
“Para mahasiswa diberikan materi bagaimana cara berbicara yang baik dan benar di hadapan teman-temannya. Mereka juga dilantih bagaimana menyampaikan pikiran dengan intonasi yang baik, termasuk bagaimana menguasai ruang diskusi tanpa merasa minder,” ujar Hanny.
Menurut Hanny, kegiatan ini akan dilaksanakan beberapa bulan ke depan di sela-sela aktivitas perkuliahan mahasiswa sehingga mereka tidak terganggu dengan rutinitas perkuliahan atau mengerjakan tugas-tugas yang diberikan para dosen.
“Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab kami mengingat adik-adik ini jauh-jauh dari Pegunungan Bintang menimba ilmu di UKSW Salatiga. Karena itu, melalui kegiatan ini kami berharap agar adik-adik ini memiliki ilmu dan ketrampilan berbahasa yang baik khususnya public speaking,” ujar Hanny. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)