WAGHETE, ODIYAIWUU.com — Keluarga besar Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Aweidabi, Kabupaten Deiyai yang terdiri dari para siswa, guru, dan karyawan sekolah tersebut melaksanakan kegiatan retret selama dua hari mulai Kamis–Jumat (28–29/4).
Retret tersebut dilakukan dalam rangka membina dan meningkatkan kualitas iman dalam diri setiap peserta yang merupakan keluarga besar sekolah swasta itu. Selama retret, para peserta diajak berhenti sejenak dari rutinitas, menyepi atau menjauhkan diri dari kesibukan aktivitas belajar-mengajar.
Retret kali ini mengusung thema Kerapuhan Menuju Kesuksesan dan sub thema Menghadirkan Surga di SMAK Aweidabi Deiyai untuk Meraih Kesuksesan. Retret ini menjadi agenda tahunan keluarga besar SMAK Aweidabi yang juga merupakan prioritas sekolah-sekolah Katolik di Deiyai.
“Retret ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas iman para peserta, terutama para siswa. Kegiatan rohani ini juga menjadi momentum penting untuk merefleksikan kehidupan para peserta sebagai makluk ciptaan Tuhan yang terjadi di masa lalu. Kemudian diperlukan kesadaran kehidupan religi yang lebih baik lagi di masa akan datang,” ujar Kepala SMAK Aweidabi Deiyai Anton Badii kepada Odiyaiwuu.com di Waghete, kota Kabupaten Deiyai, Papua, Jumat (29/4).
Menurut Anton, retret keluarga besar SMAK Aweidabi mengatakan retret ini kegiatan rutin sekolah yang dilaksanakan setiap tahun. Selama dua hari, para peserta merefleksikan perjalanan aktivitas belajar-mengajar sebagai satu keluarga besar untuk lebih berprestasi di masa akan datang. Retret ini sekaligus membentuk spirit rohani para siswa.
Retret juga diisi dengan siraman rohani Pastor Paroki Santo Yohanes Pemandi Wakeitei Romo Yohanes Adrianto, SJ. “Selama retret dua hari para siswa dan siswi itu diarahkan untuk melakukan proses penyadaran guna memperbaiki kesalahan, kelemahan, dan kerapuhan yang pernah dilakukan atau dialami oleh para siswa untuk perbaikan ke depan,” ujar Romo Yohanes Adrianto, SJ.
Selain peserta melakukan pendalaman iman dan kerohanian, diisi juga dengan penguatan jasamani yang diberikan Direktur Rumah Sakit Pratama Deiyai dr Selpianus Ukago dan Kepala Kepolisian Sektor (Polsek( Tigi. Selain itu, materi etika dan tata krama dari pihak Darma Wanita Persatuan Irene Ukago, S.Pt, S.Pd. Pendalaman materi jasmani bertujuan mengubah pola atau kebiasaan yang kurang produktif atau bertolak belakang dalam kehidupan sehari-hari.
“Retret ini bersifat diharapkan agar para siswa sungguh menyadari kelemahan atau kebiasaan lalu berusaha memperbaikinya guna meraih kesuksesan. Melalui kegiatan rohani ini kami ingin menghadirkan surga di SMAK Aweidabi Deiyai sekaligus mengubah kebiasan-kebiasan kurang produktif agar lebih baik lagi di masa akan datang,” ujar Ketua Panitia Retret Makalia Pigome.
Retret selama dua hari berjalan lancar dan sukses. Para peserta baik siswa, guru, dan karyawan sangat antusias mengikuti hingga selesai. Retret diawali dan diakhiri dengan perayaan ekaristi. (Donatus Mote/Odiyaiwuu.com)