MOWANEMANI, ODIYAIWUU.com — Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Dogiyai, Selasa-Rabu (8-9/7) menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Pemahaman dan Pengetahuan Pengkoperasian Dalam Rangka Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di Kigamani, Dogiyai, Papua Tengah.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Dogiyai Fabianus Pekei, SE, M.Si dalam sambutan tertulisnya mengatakan, koperasi memegang peranan penting dalam perekonomian masyarakat Dogiyai.
“Koperasi bukan sekadar wadah usaha ekonomi, tetapi sarana pemberdayaan masyarakat Dogiyai untuk menciptakan kemandirian, kesejahteraan, dan keadilan sosial,” ujar Fabianus Pekei melalui keterangan tertulis dari Mowanemani, kota Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Rabu (10/7).
Namun demikian, ujar Fabianus, masyarakat juga perlu menyadari masih banyak tantangan yang dihadapi koperasi. Tantangan dimaksud terutama dari manajemen kelembagaan, pemahaman tentang prinsip-prinsip koperasi hingga kemampuan pengelolaan usaha koperasi secara modern.
“Oleh sebab itu, kegiatan peningkatan pemahaman dan pengetahuan seperti ini menjadi sangat penting agar para pengurus koperasi, anggota, dan seluruh pelaku usaha di sektor koperasi memiliki kompetensi lebih mumpuni serta mampu mengelola koperasi secara profesional, transparan, dan akuntabel,” kata Fabianus.
Dalam kesempatan tersebut, Fabianus mengajak para peserta menjadikan koperasi sebagai pilar ekonomi rakyat di Dogiyai. Sebagai pilar ekonomi, katanya, koperasi di Dogiyai diharapkan mampu berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi kemiskinan, dan mendorong pembangunan ekonomi daerah secara berkelanjutan (sustainable).
“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Saya berharap agar pengetahuan dan pengalaman serta sharing ilmu bersama menjadi langkah dan awal yang baik untuk maju bersama menjadikan koperasi semakin maju dan mandiri di Dogiyai,” ujar Fabianus.
Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Dogiyai Natalis Agapa saat membuka acara tersebut mengatakan, kegiatan peningkatan pemahaman dan pengetahuan pengkoperasian dalam rangka meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) sejalan kebijakan Bupati Yudas Tebai, S.Pd, M.Si dan Yuliten Anou, SE masa kepemimpinan 2024-2029.
“Kegiatan peningkatan kompetensi SDM di bidang koperasi sejalan dengan Rencana Strategis (Renstra) daerah dan visi-misi Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati Dogiyai memajukan daerah dalam semangat Dogiyai Dou Ena. Dinas Koperasi dan UMKM Dogiyai menjadi prime mover, penggerak utama dalam upaya mendorong tumbuhnya semangat hidup koperasi di tengah masyarakat,” kata Natalis Agapa.
Sedangkan tokoh muda tanah Papua sekaligus peneliti ekologi Papua Titus Pekei Agiyadokii, SH, MH dalam kesempatan tersebut mengurai spirit Edepede Agiya (Koperasi) Noken yang bertumpu pada kearifan lokal (local wisdom) dan kesuburan alam Dogiyai.
“Potensi sumber daya alam kita sangat besar dan melimpah. Masyarakat kita terutama petani, peternak, dan pengrajin perlu terus diberdayakan melalui wadah koperasi sehingga aneka potensi sumber daya alam melimpah itu mendatangkan nilai tambah, added value bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat dalam semangat kebersamaan,” ujar Titus, dosen Sekolah Tinggi Kateketik (STK) Touye Paapaa Deiyai, Keuskupan Timika, Papua.
Menurutnya, kehadiran peserta dalam kegiatan pelatihan tersebut memiliki arti penting agar masyarakat, terutama petani dan pengrajin memiliki semangat hidup dan kerja sama melalui wadah koperasi. Masyarakat juga dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam dan kebun miliknya melalui wadah koperasi yang berorientasi pada kesejahteraan anggota sekaligus langkah konkrit mendukung program pemerintah daerah.
“Kegiatan pelatihan ini sangat penting. Selain wadah sharing bersama bagaimana menjalankan koperasi menuju kesejahteraan anggota. Kegiatan ini juga sekaligus bentuk konkrit mendukung tindak lanjut rencana strategis, visi serta misi daerah. Potensi daerah kita sangat besar, tinggal kita bergandengan tangan agar bernilai ekonomi tinggi bagi masyarakat, terutama anggota koperasi,” kata Titus, penggagas noken warisan dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mahasiswa Program Doktor Universitas Negeri Jakarta.
Kegiatan tersebut diselenggarakan dengan dukungan dana Otonomi Khusus (Otsus) Tahun 2025 yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas SDM tanah Papua, termasuk di bidang perkoperasian.
“Saya berharap, seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius, menyimak materi yang disajikan narasumber, bertanya dan berdiskusi bersama. Dengan demikian, ilmu yang didapat dapat diimplementasikan secara nyata di wilayah masing-masing,” kata Natalis Agapa. (*)