Pendeta Izak Lattu, Ph.D: Agama Menentukan Aneka Perubahan Sosial yang Besar

Pendeta Izak YM Lattu, Ph.D: Agama Menentukan Aneka Perubahan Sosial yang Besar

Dosen Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga Pendeta Izak Lattu, Ph.D saat tampil dalam kegiatan Pelatihan Analisis Sosial dan Penulisan Esai Bagi Mahasiswa Papua di Gedung F Kampus Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Rabu (14/12). Foto: Istimewa

Loading

SALATIGA, ODIYAIWUU.com — Agama berpotensi menentukan aneka perubahan sosial yang luar biasa besar di tengah kehidupan komunitas masyarakat.

“Ketika agama masuk di tanah Papua, misalnya, terjadi perubahan sosial luar biasa besar,” ujar dosen Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga Pendeta Izak YM Lattu, Ph.D saat tampil dalam kegiatan Pelatihan Analisis Sosial dan Penulisan Esai Bagi Mahasiswa Papua di Gedung F Kampus Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Rabu (14/12).

Pendeta Izak hadir didampingi dua mahasiswa bimbingannya, Alex Rupiasa dan Abet Tabuni, yang tengah menulis tentang Papua. Alex sedang melakukan riset lapangan guna merampungkan disertasi tentang agama dan dinamika sosial di Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Sedangkan Tabuni, mahasiswa yang sedang menulis tesis tentang pengaruh budaya Balim terhadap Kekristenan.

Pendeta Izak Lattu dan mahasiswa bimbingannya, membedah topik terkait bagaimana memahami agama dan adat dalam dinamika perubahan untuk pengembangan dan penguatan masyarakat lokal.

Dalam pertemuan tersebut, Alex menceritakan pengalaman melakukan riset lapangan di Kaimana. Riset tersebut lebih dalam menyotori aneka perubahan sosial dalam pembangunan yang dipengaruhi oleh adat.

“Pengaruh adat terhadap agama dan juga politik di Kaimana sangat kuat. Ada komunitas para nabi yang memiliki pengaruh yang kuat dalam kehidupan sosial dan politik. Karena itu dalam pesta demokrasi, banyak kandidat meminta legitimasi dari para nabi,” ujar Alex.

Tabuni, mahasiswa Program Pasca Sarjana (S-2) Sosiologi Agama UKSW menguraikan, kandungan budaya orang Balim memiliki pengaruh besar terhadap Kekristenan. Ada dua pengaruh, yaitu mitos nabelan-kabalen (kehidupan yang ideal) dan pengaruh orang besar, big man.

Tabuni menyebut, dalam pemahaman masyarakat Balim, agama Kristen masuk di Balim merupakan buah penggenapan nabelan-kabalen. Dengan demikian, masyarakat Balim cepat menerima para misionaris yang membawa kabar keselamatan.

Big man juga punya pengaruh besar. Awal gereja masuk di Balim diterima big man sehingga dengan pengaruhnya, mampu menarik komunitas masyarakat adatnya. Karena itu gereja dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru wilayah pegunungan. Kehadiran gereja inilah mendatangkan perubahan sosial luar biasa besar,” ujar Tabuni.

Pelatihan diselenggarakan selama tujuh hari, mulai 8-16 Desember 2022. Pelatihan mengangkat tema Bersama Menulis Papua, merupakan kegiatan kolaboratif antara UKSW dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Gajah Mada, Universitas Brawijaya Malang, dan Departemen Gugus Tugas Papua Pengurus Pusat Pemuda Katolik. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :