Menumbuhkan Minat Membaca di Papua Pegunungan - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
OPINI  

Menumbuhkan Minat Membaca di Papua Pegunungan

Ketua DPD PPDI Provinsi Papua Pegunungan Angginak Sepi Wanimbo. Foto: Istimewa

Loading

Oleh Angginak Sepi Wanimbo

Ketua DPD PPDI Provinsi Papua Pegunungan

PERKEMBANGAN ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat saat ini menuntut seseorang untuk cepat menangkap dan mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi agar tidak tertinggal dengan perkembangan zaman. 

Agar seseorang dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perlu dibekali dengan kemampuan membaca buku dan literasi. Mengapa? Buku adalah jembatan ilmu untuk menghubungkan pengetahuan dengan kehidupan nyata (Cahaya Pustaka).

Wawasan yang luas akan membantu seseorang dalam menyelesaikan sebuah masalah dan membantu seseorang dalam menjalani kehidupan. Minimnya aktivitas membaca dan berliterasi maka kerapkali hanya membaca judul sebuah buku, artikel, cerpen, opini, dan jurnal kita segera mengambil kesimpulan. 

Namun, sesungguhnya kita harus membaca isi karya tulis sehingga konsep, gagasan penulis yang dituangkan dalam tulisan kita akan mengerti dan memahami isinya lalu kita sampaikan pandangan juga dengan karya tulis kita agar menjadi pengetahuan tambahan atau pembanding bagi orang lain.

Pentingnya kita kembangkan semangat membaca dan berliterasi dimulai dari honai, gereja, para-para adat, komunitas, ikatan, dan persekutuan dimana kita bergabung agar kita diasa, didorong bagaimana berpikir jernih, cerdas, dan bijaksana untuk memajukan negeri kita.

Minimnya minat membaca dan berliterasi saat ini berujung terjadinya kemunduran di tengah kemajuan pembangunan yang tersaji di depan mata. Karena itu, kita tak boleh santai, biasa-biasa saja tetapi kita bangkitkan semangat membaca untuk memahami sebuah persoalan dan menemukan jawaban di kemudian hari.

Penulis sering melihat saat ini kita banyak mempunyai konsep berbicara dimana-mana tetapi konsep dan gagasan itu jarang sekali dituangkan dalam sebuah karya tulis. Oleh karena itu saatnya bagaimana kita memulai dan membudayakan diri kita untuk berkonsep, berbicara, dan menulis agar generasi yang akan datang bisa belajar dari apa yang kita siapkan saat ini.

Realitas saat ini, aneka persoalan di Papua Pegunungan hampir terjadi setiap hari di mana-mana tetapi kita abaikan begitu saja. Idealnya, sebagai orang yang terdidik, terpelajar, cendikiawan, ilmuwan, dan profesional adalah bagaimana berbagai masalah yang terjadi dikaji, dianalisis, dirumuskan lalu melahirkan solusi agar saudara, sahabat kita juga mendukung dalam doa, daya, dan dana.

Ilmu jangan jadikan senjatamu untuk digunakan membunuh, menyiksa, menyakiti atau mempersulit orang, tetapi ilmu dijadikan senjata untuk menolong, membantu, mendidik, dan melayani orang agar dapat diselamatkan atau merasakan kebahagiaan yang bersumber dari Tuhan.

Tugasmu adalah menulis. Jika Anda menulis maka di saat bersamaan Anda sudah memulai upaya menyelamatkan keturunan, suku, budaya dan bangsamu. Namun, jika Anda tidak menulis maka sejarah keturunan, suku, budaya, dan bangsamu cukup hingga sampai di sini. Pesan: Nigamba ke-XV.

Bangkitkan semangat dan budaya membaca buku, budaya menulis, dan budaya literasi agar karyamu tetap hidup selamanya. Anak muda Pegunungan Papua saat ini, dalam pengamatan penulis banyak jadi korban akibat terjerumus aneka penyakit sosial seperti pesta minuman keras (miras), mengkonsumsi ganja, terlibat seks bebas, mengisap aibon dan pergaulan bebas lainnya. Buntutnya, banyak di antara mereka jadi korban karena tidak fokus mengejar cita-cita untuk masa depan yang baik.

Pendidikan orang tua kepada anak sangat rendah membuat anak yang harapan masa depan gereja dan tulang punggung bangsa Papua menjadi kian suram atau tidak cemerlang.

Lebih cerdas dan bijaksana menumbuhkan budaya baca tulis dimulai dari honai oleh orang tua sendiri. Setiap honai mesti dijadikan perpustakaan agar anak muda memulai membiasakan diri membaca dan menulis dari honai sendiri.

Minimnya ketersediaan buku bacaan bagi anak mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) menyebabkan mindset, cara berpikir generasi emas Lapago ke arah lebih baik tetapi mengalami kemunduran.

Untuk itu, dalam upaya mencerdaskan anak negeri Papua Pegunungan tentu setiap perguruan tinggi dan setiap sekolah di wilayah Lapago wajib melakukan pengadaan buku-buku bacaan sesuai kebutuhan anak-anak. Dengan demikian, ada peningkatan kemampuan berpikir, berbicara sehingga mereka dapat meningkatkan kualitas diri.

Kabupaten Jayawijaya merupakan ‘mama’ dari delapan kabupaten di Papua Pegunungan. Sayangnya, pemerintah daerah tidak menyiapkan perpustakaan berisi buku-buku bagi anaka-anak Pegunungan. Oleh karena itu setiap pemerintah daerah wajib membangun perpustakaan sekaligus menyediakan buku di tiap ibu kota kabupaten. Pemerintah daerah adalah ‘bapa’ dan ‘mama’ dari seluruh warga wilayah adat Lapago.

Setiap komunitas bergerak melakukan gerakan baca buku. Salah satunya, Gerakan Literasi Laaluguragan Bintang, luar biasa. Penulis menyampaikan apresiasi kepada komunitas ini karena terlihat ada semangat membaca buku di kalangan generasi muda. Semangat ini harus didukung semua pihak, baik pemerintah daerah, gereja, dan semua elemen. 

Semua harus sehati dan kompak mengkampanye pentingnya semangat membaca buku di kalangan anak muda Pegunungan Papua. “Buku dijadikan ibarat suami pertama bagi wanita. Sebaliknya buku dijadikan ibarat istri pertama bagi pria.”

Jika Anda mengambil waktu sedikit membaca buku, saat itu juga Anda seperti sedang mengelilingi dunia. Tetapi, jika Anda tidak tahu membaca buku maka Anda sedang berada dalam kegelapan, berdiri di tempat dan tidak mengelilingi dunia.

Aktivitas membaca dan menulis bertujuan memotivasi diri, menata masa depan, mengukur jalan yang benar, mengenal diri, mengetahui informasi yang benar, jujur, transparan, membentuk moral, karakter dan integritas yang tinggi.

Membaca buku salah satu jalan akan dapat kemerdekaan hidup, menata masa depan, dan menentukan masa depan. Selamat membaca sahabat-sahabatku yang baik. Tuhan Yesus Kristus memberkati kita semua. 

Tinggalkan Komentar Anda :