Keluarga Besar SMA SP5 Bangga Mendapat Kunjungan Pelaksana Tugas Bupati Mimika John Rettob - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Keluarga Besar SMA SP5 Bangga Mendapat Kunjungan Pelaksana Tugas Bupati Mimika John Rettob

Pelaksana Tugas Bupati Mimika Johannes Rettob (kanan) disampingi Kepala Dinas Pendidikan Willen Naa (tengah) saat mengunjungi SMA SP5 dan diterima Kepala SMA Negeri 5 Mimika Yohanes Napan, S.Pd (kiri) di kompleks sekolah yang terletak di Jalan Poros SP5, Kelurahan Timika Jaya, Distrik Mimika Baru, Papua Tengah, Senin (16/1). Foto: Istimewa

Loading

TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Kepala SMA Negeri 5 atau SMA SP5 Mimika Yohanes Napan, S.Pd bersama para guru, staf, dan siswa-siswi bersama pimpinan asrama SMA SP5 menyambut gembira kunjungan perdana Pelakasana Tugas Bupati Mimika Johannes Rettob di sekolah yang terletak di Jalan Poros SP5, Kelurahan Timika Jaya, Distrik Mimika Baru, Papua Tengah, Senin (16/1).

“Kunjungan perdana Pelaksana Tugas Bupati, Pak John didampingi Kepala Dinas Pendidikan Mimika Pak Willem Naa dan sejumlah pimpinan OPD merupakan sesuatu yang membanggakan kami semua, termasuk pengelola asrama khususnya para siswa dan siswi yang merupakan anak-anak asli dari tujuh suku di Mimika,” ujar Kepala SMA SP5 Yohanes Napan kepada Odiyaiwuu.com usai menerima kunjungan John Rettob bersama rombongan, Senin (16/1).

Menurut Yohanes, Pelaksana Tugas Bupati Mimika sungguh memiliki komitmen yang mewujud perhatian melalui kunjungan untuk melihat dari dekat keluarga besar SMA SP5 khususnya para siswa dan siswi dari tujuh suku asli. Meski di sana-sini anak-anak masih mengalami kekurangan seperti makan dan minum di asrama, kata Yohanes, akhirnya perlahan terpenuhi berkat komitmen Pemerintah Kabupaten Mimika di bawah kepemimpinan John Rettob.

Yohanes yang juga pembina asrama putra SMA SP 5 menambahkan, para orangtua dan anak-anak tujuh suku asli juga menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada Pelaksana Tugas Bupati yang sangat care, peka terhadap anak-anak asli yang melanjutkan pendidikan dan tinggal di asrama di SMA SP5 Mimika.

“Selama ini, siswa yang mendaftar ke SMA SP5 sebanyak 400 lebih. Ratusan dari anak-anak asli ini tinggal jauh di pegunungan hingga pantai. Mereka dititip di keluarganya sehingga satu per satu mulai menghilang dan tidak melanjutkan sekolah,” kata Yohanes.

Ia menambahkan, setelah anak-anak dengar asrama sudah dibuka, mereka datang semua tetapi ruang asrama belum mencukupi. Ada anak-anak yang diberi pengertian. Yang memiliki orangtua tinggal di Timika, bisa tinggal dengan orangtuanya sehingga memberi peluang teman-teman lain dari kampung-kampung yang jauh tinggal di asrama sambil menunggu solusi pemerintah menyediakan gedung baru.

Di lain sisi Yohanes mengaku, selama ini SMA SP5 belum sempat mendapat kunjungan orang nomor satu Mimika melihat dari dekat aktivitas belajar-mengajar di sekolah tersebut sekaligus memberikan semangat kepada anak-anak asli agar giat belajar demi meraih masa depan mereka.

“Satu hal penting dalam rangka memajukan kualitas sumber daya manusia anak-anak asli dari tujuh asli di Mimika yaitu komitmen dan kemauan baik Pak Pelaksana Tugas Bupati ini harus diterjemahkan bebagai pimpinan OPD khususnya jajaran Dinas Pendidikan Mimika. Selama ini, banyak hal serius antara anak-anak tujuh suku dengan Dinas Pendidikan Mimika belum nyambung, connect di tingkat implementasi atau praksis,” lanjut Yohanes.

Menurutnya, persoalan jaringan listrik di kompleks SMA SP5 pasca penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) beberapa waktu, jaringan PLN ke sekolah dan asrama sekolah perlu segera diperbaiki.

“Jaringan atau instalasi listrik saat ini mendesak diperbaiki untuk memudahkan anak-anak belajar dengan aman. Saya pikir masalah ini segera dicarikan jalan keluar karena merupakan kebutuhan penting bagi anak-anak belajar adan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan bapa atau ibu guru,” katanya.

Pembina Asrama Putri SMA SP5 Rufina Hungan mengaku ia dan anak-anaknya bahagia karena mendapat support, dukungan Penjabat Bupati Mimika John Rettob didampingi Kepala Dinas Pendidikan Mimika bersama jajaran pemerintah melalui kunjungan ke sekolah itu.

“Kunjungan Pelaksana Tugas Bupati Mimika, Pak John Rettob tentu semakin menambah semangat kami menunaikan tugas dan kepercayaan mengawasi anak-anak kami dalam keseluruhan proses belajar demi meraih masa depannya di bidang pendidikan dan menjadi kebanggaan orangtua dan masyarakat khususnya orang asli Papua,” kata Rufina kepada Odiyaiwuu.com dari Timika, Senin (16/1).

Pelaksana Tugas Bupati Mimika Johannes Rettob Senin (16/1) mengunjungi Sekolah Sentra Pendidikan yang terletak di Jalan Poros SP 5, Kelurahan Timika Jaya, Distrik Mimika Baru. Kedatangan John Rettob sekaligus dalam rangka pembukaan pembelajaran sekolah berpola asrama SD, SMP, dan SMA Sentra Pendidikan dan pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan belajar mengajar dari 50 persen menjadi 100 persen.

Saat tiba di kompleks sekolah tersebut, John mengecek kondisi asrama mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA. John saat itu mengingatkan agar Sekolah Sentra Pendidikan harus betul-betul diperhatikan.

Selama ini, lanjut John, sekolah yang didirikan tersebut bertujuan menampung anak-anak asli Papua dalam mengenyam pendidikan yang selama ini masih jauh dari perhatian. John melihat, fasilitas masih minim, bahkan beberapa di antaranya perlu diperbaiki seperti fasilitas air bersih, listrik, dan fasilitas lainnya.

“Kurang perhatian. Kita harus punya tujuan yang fokusnya bagaimana Sekolah Sentra Pendidikan ini menjadi satu ikon kita baik dari kualitas pengajar, kualitas siswa, tata cara pembelajaran serta memiliki kompleks yang terstruktur,” ujar John.

Pihaknya meminta organisasi perangkat daerah terkait terutama Dinas Pendidikan Mimika untuk mengubah serta memperbaiki manajemen Sekolah Sentra Pendidikan.

“Manajemen pengelolaannya harus kita ubah. Saat ini kan masih bergabung antara manajemen sekolah dan manajemen asrama. Masih orang yang sama, saya kira harus diubah,” katanya.

Selain itu segera dilakukan perbaikan serta pemeliharaan sejumlah fasilitas seperti kebutuhan air, listrik, pagar, jalan raya. Bila terwujud, anak-anak bisa betah tinggal. Termasuk ruang makan juga perlu dilengkapi dengan fasilitas mebel yang selama ini memang tidak pernah ada.

“Ini perlu kita perhatikan. Butuh keseriusan dan butuh tanggungjawab. Dinas Pendidikan Mimika tidak bisa bekerja sendiri, tapi mungkin dibutuhkan kolaborasi beberapa OPD,” kata John mengingatkan. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :