JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Pro 1 RRI Jayapura bekerja sama dengan Resimen Induk Komando Daerah Militer (Rindam) XVII/Cenderawasih berencana memproduksi kisah inspiratif Desiana, seorang anak muda dari Pegunungan Papua, yang bergabung menjadi anggota Program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Rindam Cenderawasih.
Komandan Komando Latihan (Dankolat) Kodam XVII/Cenderawasih Marsekal Pertama TNI Muhammad Idris, SH, MH mengatakan, pihaknya mengapresiasi rencana Pro 1 RRI Jayapura bersama Rindam Cenderawasih memproduksi kisah inspiratif Desiana sebagai peserta SPPI. Desiana menceritakan pengalaman pendidikannya sebagai anak asli Papua yang kuat dan mandiri.
“Desiana menyampaikan testimoni, pengalamannya dan apresiasi serta terima kasih kepada pihak Rindam XVII/Cenderawasih yang telah membantu membentuknya bersama anak-anak dan generasi tanah Papua selama menjadi peserta SPPI sebagai pribadi yang kuat dan tangguh. Semua itu berkat para mentor, pelatih di Rindam Cenderawasih,” ujar Muhammad Idris dari Jayapura, Papua, Sabtu (12/7).
Menurut Idris, Rindam Cenderawasih dalam memperkuat mentor atau pelatih ditempuh dengan beberapa cara. Pertama, pelatihan fisik dan mental berbasis nilai ketangguhan lokal. Para mentor di Rindam Cenderawasih, lanjutnya, dalam membentuk daya juang peserta SPPI sangat menuntut disiplin tinggi dalam pendidikan dasar militer.
“Disiplin tinggi ini sejalan dengan semangat masyarakat Papua yang terkenal ulet dan kuat dalam menghadapi tantangan alam yang ekstrim, membentuk mental tahan banting yang berkarakter khas pegunungan dan hutan Papua,” kata Idris.
Kedua, penanaman jiwa kepemimpinan yang berintegritas dan atraktif melalui pelatihan manajerial, meningkatkan nilai-nilai kepemimpinan yang responsif dan aktif terhadap tantangan masa kini.
Hal ini tercermin dari nilai-nilai lokal Papua yang menjunjung tinggi kepemimpinan adat dan solidaritas komunitas. “Kita tahu, pemimpin di Papua sangat dihormati karena integritas dan kedekatannya dengan masyarakat atau rakyatnya,” ujar Idris lebih lanjut.
Ketiga, mentor atau pelatih di Rindam Cenderawasih juga memberikan materi terkait bagaimana internalisasi semangat bela negara dan nasional inklusif. Artinya, ujar Idris, para pelatih menanamkan semangat bela negara dengan pendekatan yang inklusif.
“Semangat bela negara itu dengan menghargai budaya daerah, termasuk Papua. Hal ini sangat penting karena karakter bela negara harus tumbuh dari rasa memiliki terhadap bangsa tanpa kehilangan jati diri dan budaya lokal,” kata Idris.
Keempat, pendekatan kultur dalam disiplin dan pembinaan mental di mana hal tersebut sangat penting karena tidak hanya dilaksanakan secara teknis militer tetapi mengadopsi pendekatan budaya lokal Papua.
“Pelatih di Rindam Cenderawasih memanfaatkan nilai-nilai lokal seperti rasa hormat kepada para tetua atau gotong-royong yang merupakan warisan budaya leluhur Papua,” katanya.
Kelima, pelatih memberikan teladan dalam transformasi terhadap generasi muda Papua. Para pelatih diposisikan sebagai role model yang menunjukkan bahwa disiplin, nasionalisme, dan pendidikan dapat bersinergi dengan identitas lokal.
Menurut Idris, hal ini dapat menjadi inspirasi peserta didik SPPI Batch 3 Rindam Cenderawasih untuk menjadi motor penggerak pembangunan Papua yang tetap berakar pada budayanya.
“Kelima hal itu akan membentuk karakter sesuai mandat Program SPPI sebagai upaya strategis pemerintah untuk membentuk sumber daya manusia, pertahanan yang unggul, berkarakter bela negara, dan menghargai kearifan lokal,” katanya.
Komandan Batalyon (Danyon) SPPI Rindam Cenderawasih Letkol Inf I Wayan Dedi Suryanto, SE mengatakan, anak-anak Papua anggota SPPI sangat terbantu dalam menyiapkan diri selama mengikuti pendidikan. Mereka belajar bagaimana menjadi generasi muda berkarakter tanpa meninggalkan budaya warisan leluhurnya.
“Ada anak muda Papua memberi testimoni menarik sejak masuk menjadi anggota SPPI. Anak muda Papua ini mengaku selama menjadi anggota SPPI pendidikan dan pelatihan dari mentor atau pelatih di Rindam Cenderawasih sangat membantu membentuk karakternya sebagai pribadi yang disiplin, tangguh, mandiri, berwawasan nasional tanpa kehilangan budaya warisan leluhurnya,” kata I Wayan Dedi Suryanto.
Wayan, Kepala Seksi Teritorial (Kasiter) Korem 172/Praja Wira Yakti (PWY), juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Rindam Cenderawasih dan anggotanya selaku mentor atas perhatiannya yang total membentuk anak-anak muda Papua berjiwa disiplin, kuat, dan tanggung selama menjadi anggota SPPI. (*)