Yakobus Dumupa, SIP, MIP: Persembahan Bagi Tanah Papua - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan

Yakobus Dumupa, SIP, MIP: Persembahan Bagi Tanah Papua

Bupati Dogiyai periode 2017-2022 Yakobus Dumupa, SIP, MIP. Foto: Ansel Deri/Odiyaiwuu.com

Loading

Yakobus Dumupa tak hanya seorang Bupati berusia muda. Ia penulis produktif. Sebelas buku beragam tema ia tulis. Selama menjabat Bupati Dogiyai, Papua, ia merampungkan studi S-2. “Belajar itu bagian dari ibadah,” ujar Yakobus.

TANAH Papua identik dengan ketertinggalan di berbagai sektor. Masyarakat kerap mendapat stigma sebagai kelompok marginal, sarang lahirnya aneka aksi oleh warga sipil maupun kelompok kriminal bersenjata.

Akibatnya, banyak anak Papua tak  memiliki kesempatan meraih sukses dalam berbagai bidang. Namun, ada juga yang melihat aneka tantangan itu sebagai peluang merebut masa depan tanah Papua dan Indonesia.

Bupati Dogiyai adalah salah satu di antara anak muda Papua yang tak tinggal diam. Pengalaman masa kecil menjadi pelajaran berharga bagi Yakobus yang memiliki nama adat Odiyaipai Dumupa, untuk berjuang keras seperti anak-anak Indonesia lainnya .

Tatkala masih kecil, Yakobus menghabiskan masa kecil bersama kedua orangtuanya, Amatus Dumupa (Dumupa Daapode) dan Theodora Goo di kampung Apogomakida, Dogiyai (kini ibukota Distrik Piyaiye).

“Sebagai orang Katolik, saya memahami kuliah S-2 atau proses belajar sebagai bagian dari upaya untuk melaksanakan kebaikan. Sebab bagi orang Katolik belajar itu penting. Penting karena dengan belajar kita menjadi orang yang baik dan berkualitas, agar diri dan kemampuan kita kemudian bisa kita persembahkan untuk memuliakan Tuhan, menghormati sesama manusia, dan menghargai alam semesta,” kata Yakobus usai mengikuti ujian tesis S-2 di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD) “APMD” Yogyakarta, Rabu, (17/2 2021),

Dana kampung

Pemerintah Indonesia memberikan peluang masyarakat Papua lebih maju dan sejahtera melalui Undang-undang (UU) Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua. UU Otsus Papua ditetapkan dan mulai berlaku sejak 21 November 2001 dikuti dengan gelontoran anggaran triliunan rupiah yang menyasar hingga warga masyarakat di kampung-kampung (desa) di seluruh wilayah tanah Papua.

Meski demikian, di tingkat pelaksanaan, selain membawa manfaat besar bagi masyarakat dan daerah masih saja terkendala akibat topografi daerah yang sangat sulit antar wilayah kampung, distrik (kecamatan) maupun kabupaten hingga kesiapan aparatur pemerintah di tingkat lokal.

Kondisi itu menggugah cita-cita dan semangat Yakobus Dumupa melihat dan mengkajinya secara akademik maupun dalam praktik pemerintahan selaku Bupati Dogiyai.

Setelah memutuskan melanjutkan studi Program Magister Ilmu Pemerintahan (S-2) di almamaternya, STPMD “APMD” Yogyakarta, ia memilih konsentrasi studi pada pengelolaan dana kampung di Kabupaten Dogiyai menyusul kebijakan otonomi khusus bagi Papua.

“Saya menulis tesis dengan judul Pelaksanaan Program Dana Kampung di Kabupaten Dogiyai Provinsi Papua di bawah bimbingan Bapak Dr. Supardal. Puji Tuhan. Saya berhasil mempertahankan tesis saya di hadapan tim pengui yang dipimpin Bapak Dr. Sutoro Eko Yunanto dan Bapak Dr. Widodo Tri Putro,” kata Yakobus.

Judul dan isi tesis itu ia pilih dan dalami atas sejumlah pertimbangan. Pertama, ia berniat menilai dinamika pengelolaan dana kampung di Kabupaten Dogiyai selama ini.

Kedua, ia berniat menata proses pengelolaan dana kampung di Kabupaten Dogiyai agar ke depan dapat dilaksanakan sesuai dengan aturan perundang-undangan dan bermanfaat sekaligus role mode bagi masyarakat tak hanya di Kabupaten Dogiyai namun Papua secara keseluruhan dalam pengelolaan dana kampung. “Ada enam hal yang saya temui dalam penelitian dan pembahasan,” lanjutnya.

Ia menemukaan sejumlah hal serius. Pertama, selama ini pemerintah kampung di Dogiyai lebih cenderung mengalokasikan dana kampung yang lebih besar untuk membiayai sektor fisik daripada non-fisik, seperti kegiatan pemberdayaan.

Kebijakan ini didukung oleh masyarakat karena mengharapkan mendapatkan keuntungan dari proyek fisik. Kedua, pada Anggaran Pemberdayaan dan Belanja Kampung (APBK) 2021 ditemukan kebaruan yaitu masuknya program pemberdayaan melalui Badan Usaha Milik Kampung dalam rencana kerja beberapa pemerintah kampung.

Ketiga, pola pemberdayaan masyarakat yang selama ini dipraktikkan oleh pemerintah kampung dan terbukti tidak signifikan berdasarkan pengamatan di lapangan tetapi diulang-ulang selama beberapa tahun.

Keempat, program itu tidak muncul dari proses yang organik dan melibatkan partisipasi dari masyarakat sendiri. Model pemberdayaan semacam ini menempatkan masyarakat sekadar sebagai ‘objek’ penerima program pemberdayaan. Pola ini tidak membangkitkan potensi yang dimiliki oleh masyarakat untuk menjadi berdaya dan mampu berdiri sendiri.

Kelima, dalam usaha pemberdayaan masyarakat dan kampung pemerintah daerah menjalankan beberapa peran. Pemerintah daerah melakukan kebijakan top down policy untuk menekan pemerintah kampung membuka kebun kopi kampung sebagai program prioritas daerah.

Pemerintah daerah juga membangun kapasitas para kepala kampung dan anggota Badan Musyawarah Kampung (Bamuskam). Keenam, pengelolaan program dana kampung yang mengindikasikan ketergantungan pemerintah kampung dan masyarakat kepada dana kampung, yaitu dana transfer dari Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat.

Bagi Tuhan

Meraih kuliah S-2 bagi Yakobus diakui merupakan capaian akademik membanggakan bagi dirinya, keluarga besar, dan masyarakat Kabupaten Dogiyai.

Sebagai penganut Katolik, belajar adalah ziarah kemanusiaan panjang yang menembus aneka sekat yang membelenggu kampung kelahiran maupun tanah Papua. Nasehat kedua orangtua, Amatus dan Theodora serta isteri dan anak-anaknya memacu niat kuliah hingga tingkat doktoral (S-3).

“Kedua orang tua saja selalu berpesan. Ya, belajarlah ketika masih muda dan masih punya waktu. Ilmu pengetahuan itu penting untuk kebaikan hidup dan masa depan. Karena itu, tesis ini adalah persembahan saya bagi Tuhan dan masyarakat tanah Papua,” kata Yakobus, mantan misdinar Gereja Santa Maria Imaculata Moanemani, Kabupaten Dogiyai.

Oleh karena itu, dalam konteks Kabupaten Dogiyai maupun tanah Papua, ia mengaku banyak hal yang perlu dilakukan agar rakyat lebih sejahtera, aman, dan damai.

Tetapi untuk itu ada syaratnya, yakni semua pihak harus cerdas dan punya hati nurani. Dengan kecerdasan itu, semua pihak akan selalu punya strategi yang efektif untuk membangun Papua. “Dengan hati nurani kita akan selalu punya kesungguhan dan keberpihakan untuk membangun Papua,” kata Yakobus. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com/Sumber: Majalah HIDUP edisi 28 Maret 2021)

Yakobus Dumupa

Lahir: Apogomakida, 12 Mei 1982

Isteri : Erin T. Sokoy

Anak-anak: Awitune Dumupa, Khezia Theodora Dumupa, Alfrida Dumupa

Orangtua: Amatus Dumupa (Dumupa Daapode) dan Theodora Goo

Pendidikan:

  • SD YPPK Santo Yosep Mowanemani, Dogiyai (1991-1996)
  • SLTP YPPK Santo Fransiskus Assisi Mowanemani (1996-1999)
  • SMU YPPK Teruna Bakti Waena, Jayapura (1999-2002)
  • S-1 Jurusan Ilmu Pemerintahan di STPMD “APMD” Yogyakarta (2002-2007)
  • S-2 Jurusan Ilmu Pemerintahan di STPMD “APMD” Yogyakarta (2019-2021)

Pengalaman:

  • Anggota Majelis Rakyat Papua/MRP (2011-2016)
  • Bupati Kabupaten Dogiyai (2017-2022)

Buku karyanya:

  • Berburu Keadilan di Papua: Mengungkap Dosa-dosa Indonesia di Papua Barat
  • Buying Time Diplomacy: Liku-liku Perjuangan Kemerdekaan Papua Barat
  • Kasus Suaka Politik Papua Barat di Australia
  • Ratapan Tanah Sorga, Tragedi Penderitaan Seorang Pemuda Papua dalam Bayang-bayang Penjajahan (Novel).
  • Kontroversi Dogiyai: Pro dan Kontra Pemekaran Kabupaten Dogiyai Dalam Fenomena Politik dan Ekonomi Global, Indonesia, dan Papua Barat
  • Goodide Awe Pito: Mengenang Lima Puluh Tahun Gereja Katolik dan Pendidikan di Goodide
  • Mengenal dan Belajar dari Pemimpin Besar
  • Demokrasi Tidak Harus Langsung: Masalah, Dampak dan Solusi Pemilihan Kepala Daerah di Papua
  • Membangun Meeuwodide: Mengevaluasi dan Menata Pelayanan Pemerintahan dan Pembangunan Masyarakat di Kabupaten Nabire, Paniai, Dogiyai, dan Deiyai
  • Apa Itu Cinta? Kumpulan Puisi Cinta Dumupa Odiyaipai
  • Kata Yang Menghidupkan: Kumpulan Kata Inspiratif Dumupa Odiyaipai

Tinggalkan Komentar Anda :