Sejumlah Kios di Yalimo Dibakar Massa, Diduga Akibat Ujaran Kebencian Seorang Siswa Kepada Rekannya

Sejumlah kios yang dibakar massa akibat dugaan ujaran kebencian yang dilakukan seorang siswa kepada rekannya di Elelim, kota Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (16/9). Foto: Istimewa

ELELIM, ODIYAIWUU.com — Sejumlah kios dibakar massa buntut dugaan ujaran kebencian yang berujung bentrok diikuti aksi pembakaran kios di Elim, kota Kabupaten Yalimo dan sekitarnya, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (16/9) pukul 08.27 WIT.

Peristiwa pembakaran itu bermula di SMA Negeri 1 Elelim, di mana terjadi dugaan ujaran rasisme berupa sebutan “monyet” oleh seorang siswa non Papua kepada siswa asli Yalimo.

Ujaran tersebut memicu kemarahan pelajar Papua serta masyarakat sekitar. Buntutnya, massa yang tersulut amarah kemudian melakukan tindakan anarkis dengan membakar beberapa kios milik warga di sekitar kota Elelim.

Hingga berita ini tayang, belum dipastikan berapa jumlah kios yang dibakar massa, termasuk estimasi kerugian maupun korban jiwa. Aparat keamanan masih melakukan pemantauan dan upaya pengendalian di sekitar kota Elelim. Masyarakat diliputi kecemasan dan kekhawatiran terjadi aksi susulan.

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan, SE, MM menepis berita hoaks yang disebar anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di media sosial yang menyebut TNI melakukan penembakan di Yalimo.

“OPM kembali sebar berita bohong alias hoaks di media sosial, medsos dengan narasi bahwa aparat militer Indonesia melakukan penembakan secara brutal terhadap pelajar Papua di SMA Negeri 1 Yalimo yang mengakibatkan jatuh korban jiwa,” ujar Candra Kurniawan dari Jayapura, Papua, Selasa (16/9).

Candra menegaskan bahwa berita hoaks yang disebar OPM tersebut dengan tujuan memanaskan situasi. Berita hoaks itu merupakan bentuk propaganda untuk mengadu domba TNI dengan masyarakat.

“Tidak benar berita itu. Tidak benar aparat TNI melakukan penembakan. Tidak benar pula TNI melakukan pengedropan pasukan ke wilayah Yalimo,” kata Candra tegas.

Menurut Candra, aparat keamanan setempat terus melakukan upaya, baik koordinasi, mediasi, dan komunikasi agar situasi kembali kondusif. Saat ini, berbagai upaya itu terus dilakukan agar suasana tetap kondusif.

“Kami berharap dan meminta masyarakat tidak terprovokasi dari pemberitaan hoaks yang sengaja disebar oleh OPM dengan propaganda-propagandanya dengan tujuan menciptakan keresahan dan konflik di tengah bermasyarakat,” ujar Candra.

Candra menambahkan, saat ini aparat TNI di wilayah Yalimo melakukan tugasnya untuk menjaga kondusifitas wilayah dengan mengedepankan komunikasi dengan unsur Forkopimda, sesama aparat, dan masyarakat serta semua elemen.

“Jangan terhasut dan terprovokasi berita hoaks dari OPM. Mari kita ciptakan rasa aman dan damai di Tanah Papua,” kata Candra lebih lanjut. (*)