Reses di Intan Jaya Anggota DPR Papua Tengah Henes Sondegau Bertemu Para Guru YPPK Tillemans

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Papua Tengah Henes Sondegau (dua dari kiri) dari Partai NasDem Dapil Intan Jaya saat bertemu para guru di bawah Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPP) Tillemans di SMP YPPK Santo Fransiskus Asisi, Distrik Bilogai, Intan Jaya, Papua Tengah, Rabu (20/8). Foto: Istimewa

Loading

BILOGAI, ODIYAIWUU.com — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua Tengah Henes Sondegau, Rabu (20/8) melakukan Reses Tahap II di Kabupaten Intan Jaya dan melakukan tatap muka di SMP Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Santo Fransiskus Asisi, Distrik Bilogai, Intan Jaya, Papua Tengah.

Dalam reses tersebut, anggota legislatif dari Partai NasDem itu bertemu para guru yang mengabdi di berbagai sekolah yang bernaung di bawah asuhan YPPK Tillemans di Intan Jaya. Para guru berasal dari sekolah-sekolah di bawah yayasan tersebut mulai dari guru-guru sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah pertama (SMP) di Intan Jaya.

“Dalam pertemuan dan diskusi penuh kekeluargaan saya berdiskusi dengan ibu dan bapa guru YPPK Tillemans seluruh Intan Jaya, mulai dari TK hingga SMP. Pertemuan juga dihadiri pula pihak Koramil dan Polsek serta Asisten II Setda Intan Jaya mewakili Pak Bupati, Pak Wakil Bupati, dan Pak Sekda yang sedang menunaikan tugas penting lainnya,” ujar Henes Sondegau dari Bilogai, Intan Jaya, Papua Tengah, Sabtu (23/8).

Henes mengatakan, dalam reses tersebut ia bersama para guru membicarakan persoalan pendidikan secara umum dan secara khusus menyoroti wajah pendidikan di Intan Jaya. “Sebelumnya saya menyurati pimpinan YPPK Tillemans  terlebih dahulu. Saya berterima kasih karena surat langsung dijawab sehingga saya menggunakan jadwal reses kali ini terjun langsung ke lapangan dan bertemu bapa dan ibu guru,” ujar Henes lebih lanjut.

Dalam pertemuan tersebut, lanjut Henes, pihaknya mendengar berbagai aspirasi para guru, termasuk keluhan terkait kesejahteraan guru. Reses dengan lokus ke sekolah-sekolah di bawah yayasan tersebut diakui beralasan juga karena selama ini sekolah-sekolah ini sangat membantu pemerintah memajukan sumber daya manusia (SDM) generasi muda Intan Jaya di bidang pendidikan.

“Sejauh ini dan sepengetahuan saya, sekolah-sekolah di bawah naungan YPPK Tillemans santat membantu pemerintah daerah dan masyarakat Intan Jaya mendorong pendidikan bagi anak-anak sekolah di Intan Jaya agar belajar giat kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah itu berjalan lancar juga berkat partisipasi pihak keamanan,” ujarnya.

Dalam pertemuan itu, sejumlah guru non aparatur sipil negara (ASN) yang mengabdi di bawah yayasan tersebut mengeluh karena sejak tahun 2024 tunjangan mereka dari Dinas Pendidikan Intan Jaya dihentikan pihak dinas. Mereka berharap agar melalui pertemuan tersebut, Henes selaku wakil rakyat membantu menjembatani persoalan itu dengan dinas terkait.

“Para guru YPPK Tillemans yang dihentikan tunjangannya dari Dinas Pendidikan Intan Jaya berharap dengan kunjungan saya membantu mengkomunikasikan persoalan yang mereka mereka. Para guru berharap agar Pemerintah Kabupaten Intan Jaya mengaktifkan kembali tunjangan mereka sebagai guru non ASN. Pihak Dinas Pendidikan Intan Jaya mesti tahu bahwa pengabdian mereka di bidang pendidikan setara dengan guru-guru ASN,” kata Henes.

Saat berlangsung sesi tanya-jawab, para guru di Intan Jaya juga mengatakan sangat antusias dan berlomba-lomba mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Celakanya, saat hendak mendaftarkan diri dan dokumen yang diperlukan terhambat karena jaringan internet sangat sulit di wilayah itu.

“Hampir semua sekolah mereka minta untuk jaringan Starlink itu ada di tiap sekolah. Jadi saya sumbangkan Starlink untuk mereka. Para peserta terutama pihak sekolah juga mengeluh terkait dengan bangunan sekolah yang hingga saat ini minim mendapatkan anggaran untuk renovasi fisik sekolah. Mereka berharap melalui DPR Papua Tengah ada bantuan rehab sekolah baik dari pemerintah provinsi maupun kabupaten,” ujar Henes.

Henes dalam pertemuan tersebut mengapresiasi perjuangan para guru yang bekerja sepenuh hati di bawah sekolah-sekolah asuhan YPPK Tillemans di Intan Jaya. Bahkan saat kabupaten itu dilanda konflik pihak yayasan mengambil langkah dengan menarik hampir 600 murid ke SD YPPK agar mereka setia mengikuti kegiatan belajar-mengajar.

Setelah melakukan pertemuan di sekolah, Henes mengatakan pada malam hari masih banyak guru yang datang bertemu lalu menyampaikan berbagai keluhan. Para guru mengaku, mereka selalu siap bekerja dan mengabdi demi kemajuan pendidikan di Intan Jaya. Namun, persoalan biaya hidup kerap tidak menentu. (*)