JAYAPURA, ODIYAIWUU.com — Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Nomor Urut 01 Dr Benhur Tomi Mano, MM dan Drh Constant Karma atau BTM-CK didampingi istri dan sejumlah tim pemenangan, Jumat (8/8) secara resmi mendeklarasikan kemenangan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua dengan perolehan 50,72 persen suara.
Deklarasi kemenangan berlangsung di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Papua, didasarkan pada real count PDIP yang telah menghimpun seratus persen Data C1 dari total 2.023 tempat pemungutan suara (TPS) di Papua.
Dalam pidatonya, Tomi Mano mengakui Pilgub kali ini berlangsung dalam suasana yang kurang ideal, dengan tekanan besar, perpindahan lokasi TPS tanpa kejelasan, dan undangan yang tidak tersalurkan. Namun, mereka mengapresiasi rakyat Papua yang tetap hadir di TPS dan menggunakan hak pilihnya.
”Kami hormat pada rakyat Papua yang tetap hadir di TPS, mengalahkan rasa takut, menyingkirkan tekanan dengan keyakinan bahwa suara adalah kehormatan,” ujar BTM melalui keterangan tertulis yang diterima dari Jayapura, Papua, Jumat (8/8) malam.
Pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada kader PDIP dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang ikut menjaga keyakinan rakyat dan turut memenangkan BTM-CK serta kepada partai lain yang turut berjuang bersama. PDIP juga berterima kasih kepada relawan dan para saksi yang berjuang di lapangan. ”Kami merasakan sendiri tekanan demokrasi,” kata BTM.
BTM juga menegaskan, angka tidak pernah berdusta jika dijaga oleh kejujuran. Dari data yang mereka himpun, 68,96 persen rakyat Papua menggunakan hak pilihnya, sementara 31,02 persen tidak menggunakan hak tersebut.
Tim Direktorat Penghitungan dan Survei PDIP menyatakan bahwa Data C1 Salinan dari saksi yang masuk telah mencapai seratus persen dan telah divalidasi serta dibandingkan dengan Sirekap Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Berdasarkan data tersebut, pasangan BTM-CK memperoleh 50,72 persen suara atau 259.886 suara, sementara pasangan lainnya memperoleh 49,28 persen suara atau 252.507 suara. Selisih suara antara kedua pasangan adalah 1,44 persen atau 7.379 suara,” kata BTM, mantan Walikota Jayapura dua periode
”Angka ini bukan sekadar statistik, tapi penjelmaan hati rakyat yang ingin perubahan. Demokrasi bukan siapa unggul duluan, tapi bagaimana dikawal. Kemenangan bukan ditentukan kecepatan, tapi keabsahan,” ujar BTM tegas.
Menurutnya, paslon BTM-CK menyadari bahwa masih ada tahapan rekapitulasi berjenjang hingga KPU Papua. Oleh karena itu, ia menyerukan kepada semua pihak untuk terus mengawal suara rakyat hingga penetapan resmi oleh KPU Papua. ”Seruan ini bukan untuk curiga, tapi mengingatkan. Bukan karena takut, tapi percaya semua pihak punya niat yang sama,” ujarnya.
BTM-CK juga mengingatkan kepada pihak kepolisian untuk tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga menjaga martabat demokrasi. Keduanya berharap institusi kepolisian tidak terseret dalam politik. ”Kami bicara bukan dengan amarah, tapi hargailah pilihan rakyat Papua,” katanya.
BTM-CK juga menyampaikan terima kasih kepada TNI yang selalu menjaga netralitas. PDIP juga berharap keteladanan netralitas TNI menjadi pedoman bagi semua pihak. ”Pada semua masyarakat Papua, terima kasih banyak atas kepercayaan dan keberanian Anda menjaga suara dan harapan,” kata BTM.
Dalam kesempatan itu BTM juga mengajak seluruh masyarakat Papua untuk menatap masa depan dan terus berjuang demi demokrasi di tanah Papua. Keduanya mengingatkan, perjuangan belum selesai dan meminta semua pihak untuk mengawal suara rakyat hingga penetapan resmi oleh KPU Papua.
”Kini mulai ramai buka kedok mereka yang jual nurani demi kepentingan sesat. Ini kelakuan biadab para pelacur politik yang rela mengorbankan masa depan Papua demi bayaran hari ini. Maka suara kita harus jaga bukan dengan amarah tapi dengan keberanian, bukan kekerasan tapi kehadiran rakyat dengan kehadiran. Biarlah kemenangan itu bersih bukan dari tekanan tapi dari suara hati rakyat,” kata BTM. (*)










