Nakes dan Guru Dievakuasi dari Ulakin ke Asmat Pasca Aksi Penembakan yang Diduga Dilakukan OPM

Para tenaga kesehatan yang terdiri dari satu orang dokter dan satu bidan serta tujuh guru saat dievakuasi dari Kampung Ulakin, Distrik Kolf Braza ke Asmat, Papua Selatan. Foto: Istimewa

AGATS, ODIYAIWUU.com — Para tenaga kesehatan (nakes) yang terdiri dari satu orang dokter dan seorang bidan serta tujuh guru dievakuasi dari Kampung Ulakin, Distrik Kolf Braza ke Asmat, Provinsi Papua Selatan.

“Kami telah evakuasi sembilan orang guru dan tenaga kesehatan dari Kampung Ulakin guna memastikan keselamatan para tenaga pendidik dan kesehatan di wilayah tersebut,” ujar Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor (Polres) Asmat Ipda Agung Raka di Agats, Asmat, Papua Selatan, Rabu (24/9).

Agung Raka menjelaskan, Polres Asmat telah mengerahkan pasukan tambahan ke sekitar lokasi penembakan yang dipimpin Kepala Bagian Operasi Polres Asmat AKP Okto A Samosir dengan pengecekan awal dilakukan di Pos Polairud.

“Personel penebalan diberangkatkan menuju Distrik Suator untuk mengamankan warga, tenaga pendidik, dan medis yang mengungsi dari lokasi kejadian,” kata Agung lebih lanjut.

Samosir menambahkan, seluruh personel Polres Asmat tetap siaga dan terus mengumpulkan informasi terkait insiden tersebut. “Tetap semangat, saling menjaga, dan utamakan keselamatan dalam bertugas,” ujar Samosir lebih lanjut.

Anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM), Minggu (21/9) diduga menembak seorang warga sipil bernama Indra Guru Wardana (24). Pihak OPM mengklaim guru yang meninggal dalam peristiwa tersebut merupakan anggota TNI.

Informasi insiden itu bermulai dari laporan petugas distrik kepada Pos Satgas Yonif 123/Rajawali di Distrik Suator. Menurut keterangan yang diterima, para pelaku bersenjata lengkap menggunakan perahu ketinting bergerak dari Kampung Kapayap Dua menuju Kampung Ulakin sebelum melancarkan aksinya. (*)