WAGHETE, ODIYAIWUU.com — Ketersediaan lahan kosong di berbagai distrik (kecamatan) di wilayah Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua Tigi, menjadi salah satu perhatian pimpinan dan para prajurit di Komando Daerah Militer (Kodim) 1703/Deiyai, termasuk pimpinan dan prajurit di Koramil Tigi, Deiyai. Lahan kosong diberdayakan dengan menanam aneka tanaman hortikultura jangka pendek guna memenuhi kebutuhan prajurit dan warga setempat.
Salah satunya ditunjukkan pimpinan dan anggota Koramil Tigi, yang berhasil mengembangkan komoditas hortikultura bawang merah varietas hibrida, prajurit Koramil bersama masyarakat, Selasa (19/3) melaksanakan panen bawang merah. Usaha kecil bermakna tersebut dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan di wilayah Deiyai.
“Bawang merah varietas hibrida ini merupakan jenis bawang merah yang memiliki umbi bulat dan besar. Varietas ini merupakan varietas yang dapat tumbuh normal dalam berbagai lingkungan, dari segi kualitas maupun hasil produksinya. Varietas bawang merah hibrida lebih cocok ditanam wilayah dataran tinggi,” ujar Komandan Koramil 1703-02/Tigi Mayor Czi Jarman Dabang kepada Odiyaiwuu.com dari Tigi, Deiyai, Papua Tengah, Selasa (19/3).
Jarman mengatakan, panen bersama warga masyarakat kali ini merupakan yang kedua setelah sebelumnya ia dan anggota serta masyarakat setempat berhasil mengembangkan bawang merah varietas hibrida.
“Bibit bawang ini kami datangkan langsung dari Kabupaten Intan Jaya. Memang dari segi kualitas maupun hasil produksi memiliki keunggulan. Sebelumnya kami menanam jenis lain namun bibit bawang hibrida yang kami bawa dari Intan Jaya lebih bagus hasilnya. Kami akan menanam dan membudiyakan lagi ke depan agar hasilnya dinikmati bukan hanya prajurit tetapi warga setempat,” ujar Jarman.
Jarman menjelaskan, kegiatan pertanian skala kecil ini dilakukan jajaran Koramil Tigi dalam rangka menyukseskan Program Ketahanan Pangan yang menjadi salah satu gerakan ekonomi TNI-AD. Tujuan, untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi warga masyarakat akan komuditas pangan lainnya, termasuk bawang merah guna meningkatkan kepedulian terhadap pemanfaatan lahan produksi pertanian di wilayah Deiyai.
“Sukses kami bersama ini tentu menjadi pemacu semangat bagi masyarakat lainnya, khususnya di wilayah Deiyai untuk mengembangkan komoditas bawang merah, mengingat potensi keuntungan yang dihasilkan dari komoditas bawang merah sangat menjanjikan,” kata Jarman.
Pihaknya berharap agar di masa akan datang Deiyai menjadi salah satu sentra budidaya dan penghasil bawang merah sehingga ketersediaan dan kebutuhan warga dapat terpenuhi sehingga kami tetap bekerja keras mengoptimalisasi seluruh sumber daya yang ada. Teknik budidaya untuk mengembangkan bawang merah sangat diperlukan melalui sinergi yang bukan sekadar melibatkan masyarakat maupun dinas serta instansi terkait tetapi para stakeholder.
“Kerja sama antar pihak, stakeholder ini mutlak sehingga dapat pula menjadi salah satu langkah efektif menuju tercapainya produksi bawang merah secara kontinyu atau berkelanjutan sekaligus ikut membantu pemerintah daerah meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Deiyai,” ujar Jarman.
Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1703/Deiyai Letkol Inf I Wayan Dedi Suryanto, SE mengatakan, keterlibatan para prajurit Kodim maupun Koramil seperti sukses dicapai anggotanya di Koramil Tigi bersifat membantu dan membangunkan kembali program-program pangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deiyai melalui dinas dan instansi terkait selaku leading sector.
“Kegiatan pemberdayaan warga melalui pemanfaatan lahan kosong agar memiliki nilai ekonomis seperti ini bukan sekadar menjadi concern kami. Kami tentu berharap agar dinas-dinas terkait seperti pertanian, peternakan atau dinas ketahanan pangan juga terlibat,” ujar I Wayan kepada Odiyaiwuu.com dari Waghete, Deyai, Selasa (19/3).
Prajurit asal Bali ini juga mengharapkan setiap orang atau kelompok lebih proaktif membantu melayani atau mendampingi masyarakat mengolah lahan kosong dengan bertani, berkebun atau beternak, termasuk membeli hasil panen petani agar kesejahteraan semakin merambah di tengah masyarakat.
“Dalam rencana, ke depan kami akan membangun balai-balai latihan sederhana untuk masyarakat kampung sesuai batas kemampuan kami melalui kerja sama berkolaboratif dengan dinas-dinas terkait guna menularkan spirit, semangat melalui contoh, kerja nyata, dan transfer pengalaman demi membantu warga menjaga kedaulatan dan ketahanan pangan di level akar rumput,” kata I Wayan. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)