JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Pihak keluarga memastikan, reaksi Gubernur Papua non aktif Lukas Enembe yang beberapa kali melayangkan protes terhadap jaksa penuntut umum saat membacakan dakwaan saat berlangsung sidang, merupakan rekais spontan, bukan melawan pengadilan.
Apalagi, secara fisik maupun psikis, Enembe sedang sakit dan tidak dalam kondisi sebagaimana orang normal pada umumnya. Keluarga juga memastikan, reaksi tersebut bukan merupakan bentuk perlawanan terhadap pengadilan tetapi ungkapan kekecewaan dan kemarahan karena dakwaan jaksa yang ngawur dan mengada-ada.
“Reaksi itu spontan karena beliau dalam kondisi sedang sakit. Beliau juga darah tinggi sehingga secara emosi sangat berpengaruh, tidak stabil. Jadi apa yang terjadi kemarin itu adalah bentuk spontanitas,” ujar Elius Enembe, adik Enembe di Jakarta, Selasa (20/6).
Menurut Elius, reaksi itu juga spontan karena Enembe mendengar langsung dakwaan-dakwaan yang menurutnya dan pihak keluarga sangat aneh, terkesan mengarang bebas. Karena itu, lanjut Elius, wajar juga Enembe kaget dan marah karena isi dakwaan jaksa penuntut umum seperti mengarang bebas, tipu-tipu saja.
Selain itu, Elius mengatakan, reaksi Enembe terhadap para jaksa penuntut umum harus dilihat dalam konteks ia sedang sakit, bukan sehat. Enembe juga ingin memberi pesan pada jaksa penuntut umum agar jujur menyampaikan fakta, bukan mengarang. Bahkan ada nama yang disebut di dalam dakwaan tetapi tidak pernah diperiksa sama sekali.
“Jadi, reaksi Bapak itu wajar, marah besar. Tapi itu tidak berarti beliau tidak menghormati persidangan. Kalau beliau tidak menghormati persidangan tentu sejak awal tidak kooperatif. Itu reaksi spontan karena kaget dengan dakwaan Jaksa yang ngawur,” kata Elius lebih jauh.
Elius meyakini, majelis hakim adalah orang-orang bijaksana yang bisa membedakan reaksi spontan seperti disampaikan Enembe. Apalagi kondisi yang bersangkutan sedang sakit.
“Kami yakin para hakim bisa menilai dengan bijaksana. Bapak ini kan orang yang apa adanya. Kalau dia suka, dia akan bilang suka. Kalau tidak suka, dia bilang tidak suka. Apalagi yang menyangkut tuduhan yang tidak benar. Tambah lagi, secara mental saat ini beliau tidak stabil dan tekanan darah. Jadi apa yang muncul, ya spontanitas. Jadi, saya pikir itu sangat bisa dimaklumi,” ujar Elius.
Menurut Elius, untuk persidangan berikut Elius meyakini Enembe akan kooperatif mengikuti persidangan. Keluarga juga selalu siap memberikan pendampingan maksimal.
“Tentu kami akan terus mendampingi Bapak agar beliau tetap tenang dan mengikuti persidangan dengan baik,” kata Elius. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)