WAGHETE, ODIYAIWUU.com — Pasca gugurnya Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 1703-04 Aradide Letda TNI Inf Oktovianus Sugairey (54), tak lama berselang, pihak Komando Distrik Militer (Kodim) 1703/Deiyai langsung mengambil langkah sigap menunjuk pejabat baru guna membantu pelayanan sosial kemasyarakatan di wilayah binaan Aradide/Komopo.
“Lima hari setelah Pak Oktovianus gugur dan terjadi kekosongan di sana, saya langsung menunjuk Wakil Danramil Tigi Lettu Inf Sudarno menggantikan Almarhum Okto. Pergantian ini segera saya lakukan agar Dandim baru dapat melayani masyarakat di sana,” ujar Komandan Kodim 1703/Deiyai Letkol Inf I Wayan Dedi Suryanto, SE kepada Odiyaiwuu.com dari Waghete, Deiyai, Papua Tengah, Jumat (19/4).
I Wayan menambahkan, pergantian tersebut mendesak sehingga pelayanan sosial kemasyarakatan, termasuk anak-anak dalam hal pendidikan atau makan siang tidak terhenti. Begitu juga pelayanan sosial kemasyarakatan seperti Pos Pelayanan Terpadu, Posyandu, kegiatan berkebun, dan lain-lain.
“Kami harapkan agar pergantian Danramil Aradide yang baru pelayanan sosial kemasyarakatan, termasuk pendidikan bagi anak-anak sekolah terus berjalan dan tidak terhenti di tengah jalan. Langkah ini kami ambil di tengah suasana duka yang kami alami dengan gugurnya prajurit kami. Kami percaya dan menyerahkan peristiwa duka ini kepada pihak berwajib. Alam juga akan menjawab setiap apa yang dikerjakan manusia bagi sesama,” kata I Wayan, prajurit berdarah Bali.
Menurut I Wayan, pada prinsipnya ia bersama jajarannya akan setia berbuat baik ikut melayani pemerintah daerah dan masyarakat dalam berbagai agenda pembangunan demi kesejahteraan lahir dan batin. Sebagai umat beragama, pihaknya juga meyakini apa yang ditabur manusia dari latar belakang berbeda-beda, itulah akan akan dituai kelak.
“Barangsiapa yang mau mengabdi setulus hati, berbuat baik bagi masyarakat dan tanah ini (Papua), saya percaya ia akan menemukan tanda heran yang satu ke tanda heran lainnya. Demikian pula, barangsiapa yang menabur kejahatan ia akan dimakan oleh kejahatan yang diperbuatnya,” kata I Wayan.
Media ini sebelumnya memberitakan, kabar duka menerpa keluarga besar Tentara Nasional Indonesia, khususnya Kodim 1703/Deiyai, teristimewa Koramil 1703-04 Aradide, Paniai, Papua Tengah.
Danramil Aradide Oktavianus meregang nyawa di jalur Jalan Trans Enarotali–Aradide, Rabu (10/4) sekitar pukul 17:00 WIT. Otto —sapaan akrabnya— gugur di tangan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XIII Kegepa Nipouda Paniai di bawah pimpinan Komandan Kodap XIII Mayor Osea Satu Boma.
Otto, prajurit berdarah Ambon kelahiran Batu Goyang, Rabu, 22 10 1969 menutup mata selamanya memenuhi panggilan Tuhan, sang Khalik di tengah tugas dan tanggung jawab mengabdi bangsa dan negara di Koramil Aradide, Paniai, salah satu kabupaten di wilayah adat Meepago (Papua Tengah). Namun, maut menjemputnya di tangah sesama saudaranya di honai besar bernama tanah Papua. Otto gugur sebagai kusuma bangsa.
Rasa sedih menghinggap kerabat Almarhum dan keluarga besar Kodim Deiyai, yang mengenangnya sebagai sosok prajurit pekerja keras dan komunikatif tak hanya di internal Kodim Deiyai. Masyarakat Paniai, khususnya di wilayah binaan Koramil Aradide mengenalnya sebagai prajurit yang selalu berada di tengah kebun menanam dan merawat tanaman demi menjaga kedaulatan pangan lokal.
“Almarhum adalah sosok yang komunikatif, baik dengan anak buahnya maupun atasannya dan masyarakat sekitar. Beliau juga sangat menyayangi keluarganya. Ia adalah prajurit idola karena memiliki komitmen dan tanggung jawab dalam tugas membangun wilayah binaannya,” ujar I Wayan kepada Odiyaiwuu,com dari rumah duka, Nabire, Papua Tengah, Kamis (12/4).
Menurut I Wayan, prajurit berdarah Bali, Otto juga sosok prajurit yang mudah bergaul dan bekerja sama dengan semua elemen bukan sekadar dalam tugas namun juga kegiatan sosial kemasyarakatan. Otto di mata I Wayan adalah sosok yang selalu berada di tengah kebun bersama anggota Koramil Aradide mengolah lahan kosong untuk ditanami aneka sayur mayur, ubi-ubian dan kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan bukan hanya prajurit namun warga binaan di Aradide.
“Saya juga sungguh kehilangan Almarhum dan mendoakan semoga ia mendapat tempat terbaik di sisi Allah Bapa di Surga. Saya atas nama keluarga besar Kodim Deiyai menyampaikan belasungkawa mendalam. Semoga dedikasi dan semangat juang Almarhum bagi bangsa dan negara menjadi warisan kami semua. Semoga pula keluarga dikuatkan dalam peristiwa ini,” kata I Wayan lebih jauh.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan menjelaskan, Otto diserang dan ditembak gerombolan OPM di daerah Pasir Putih, Distrik Aradide, Paniai. Insiden bermula saat mendiang keluar dari Markas Koramil Aradide Rabu (10/4) sore. Namun ditunggu hingga Kamis (11/4) pagi, ia tidak kembali.
“Anggota kami kemudian melakukan pencarian dan Almarhum ditemukan dalam keadaan meninggal dunia karena diserang dan ditembak oleh OPM. Para pelaku penyerangan dan penembakan ini adalah gerombolan OPM,” ujar Kurniawan.
Otto adalah Danramil yang setia bekerja keras bukan sekadar dalam tugas-tugas menjaga kedaulatan negara, khususnya di wilayah binaan Koramil Aradide. Bersama anggotanya di Koramil Aradide ia terus bekerja keras membersihkan aneka tanaman buah-buahan seperti nanas, stroberi dan sayur-mayur seperti sawi, kolo serta bawang merah agar tetap subur dan bebas dari gangguan gulma.
Bersama anggotanya ia buka lahan kosong tersebut kemudian ditanam aneka sayur bibit mayur dan buah-buah lalu merawat hingga dipanen untuk kebutuhan prajurit dan warga setempat.
“Hari ini kami beramai-ramai membersihkan tanaman buah-buahan, sayuran, dan lain-lain agar terbebas dari gulma pengganggu atau pembawa sumber penyakit tanaman atau buah-buahan serta sayur mayur,” ujar Otto kepada Odiyaiwuu.com dari Aradide, Paniai, Papua Tengah, Senin (25/3).
Otto menambahkan, melalui giat tersebut pihaknya berharap agar hasil yang diperoleh lebih maksimal di saat musim panen. Dengan demikian, selain untuk kebutuhan anggotanya, warga sekitar juga dapat memperolehnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Pelaksanaan giat pertanian ini juga sebagai bagian kecil dan bermanfaat dalam rangka ikut membantu pemerintah daerah meningkatkan ketahanan pangan bagi masyarakat di wilayah binaan Aradide,” ujar Otto lebih lanjut.
Selain membersihkan tanaman buah-buahan dan sayur mayur agar terbebas dari gangguan gulma, para prajurit juga menabur pupuk kompos di sejumlah bedeng yang sudah ditanami aneka tanaman dan sayur mayur.
“Sejak menyiapkan lahan hingga menanam, merawat, dan menyiram kita jaga secara rutin agar bebas dari gangguan gulma atau hama sehingga hasilnya lebih maksimal. Selama ini, kita sudah tanam aneka anakan nenas, stroberi, bawang, sawi serta kol, dan lain-lain. Namun, pekerjaan lanjutan adalah merawatnya agar jauh dari gangguan gulma atau hama,” katanya.
I Wayan mengatakan, selama ini giat mengolah lahan kosong untuk ditanami aneka bibit sayur mayur dan buah-buahan dilakukan para prajurit di masing-masing Koramil seperti Koramil Tigi, Koramil 1703-03/Obano, maupun Koramil Aradide.
“Kegiatan menanam sayur-mayur dan buah-buahan di lahan pertanian sangat penting. Hasilnya, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan anggota tetapi juga untuk membantu warga sekitar yang membutuhkan,” ujar I Wayan kepada Odiyaiwuu.com dari Enarotali, Paniai, Kamis (14/12).
Menurut I Wayan, kegiatan tambahan prajurit di sela-sela menunaikan tugas pokoknya tersebut merupakan salah satu bentuk konkrit dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan di wilayahnya masing.
“Para anggota di masing-masing Koramil juga setia memberi pupuk organik cair atau POC dan kompos, pada tanaman nenas, stroberi, terong Belanda, dan bawang merah agar hasilnya lebih maksimal. Saat ini, kebutuhan sayur mayur dan buah-buahan bukan hanya untuk anggota tetapi juga memenuhi kebutuhan warga sekitar,” kata I Wayan.
Otto pernah menunaikan sejumlah tugas formal di lingkup TNI AD. Ia pernah ditugaskan dalam pengamanan obyek vital Tanjungpura tahun 1991. Kemudian Ops Tumpas Eralnaka 1993, Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Republik Indonesia-Papua Nugini tahun 1995, Rajawali Ilaga 1998, dan Operasi Militer Mulia tahun 2004,
Sejumlah tanda jasa kehormatan berupa Satya Lencana (SL) di tubuh TNI pernah dikoleksi Otto. Ia misalnya pernah diberi penghargaan Satya Lencana (SL) Kesetiaan VIII Tahun 1, SL Kesetiaan XVI Tahun 2, SL Kesetiaan XXIV Tahun 3, dan BIntang Eka Paksi Nararya 4.
“Rencana pemakaman jenazah Almarhum masih menunggu kesepakatan pihak keluarga. Kemungkinan hari Minggu ini setelah anak-anak dan sanak keluarga kumpul semua. Pastinya pemakaman akan dilakukan di TMP Nabire,” ujar I Wayan. Damailah di sisi-Nya Danramil Aradide, Pak Otto Sugairey. Terima kasih baktimu untuk Ibu Pertiwi. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)