TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Bupati Johannes Rettob bersama Wakil Bupati Emanuel Kemong merespon aksi protes sejumlah mahasiswa Amungme-Kamoro (Amor) yang mengaku tidak menerima dana bantuan apapun dari Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika.
Bupati John Rettob mengatakan, akan memanggil pihak Dinas Pendidikan Mimika guna memberikan penjelasan terkait alokasi dana beasiswa bagi mahasiswa Amor, mahasiswa dua suku asli di Mimika, Provinsi Papua Tengah.
“Kami masuk (menjabat sebagai bupati dan wakil bupati) bulan Maret 2025, dimana APBD Mimika sudah jalan. Terkait berapa besar jumlah itu teknis sekali di dinas. Saya akan evaluasi keseluruhan,” ujar Bupati John di Timika, Papua Tengah, Jumat (3/9).
Menurut John, besaran alokasi beasiswa setiap mahasiswa Amungme-Kamoro Rp 20 juta tetapi jumlah yang diterima berbeda. Karena itu, pihaknya akan memanggil Dinas Pendidikan Mimika menyampaikan penjelasan terkait soal itu. Pemberian bantuan harus benar-benar didasarkan pada database yang akurat.
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Amungme-Kamoro (Amor) memprotes pembagian beasiswa pendidikan. Para mahasiswa Amor menuntut aspek transparansi dan kejelasan mengenai distribusi beasiswa yang dinilai tidak sesuai pernyataan pejabat Dinas Pendidikan Mimika.
Para mahasiswa menilai penyaluran beasiswa Amor selama ini belum merata. Selain itu, beberapa mahasiswa menyebut ada ketidaksesuaian antara besaran dana yang dijanjikan dengan yang diterima di lapangan.
“Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap skema beasiswa agar tidak ada mahasiswa asli daerah yang terabaikan. Kita harus lihat betul supaya tepat sasaran,” kata John lebih lanjut. (*)