Bupati Dogiyai Yudas Tebai Teken Nota Kerja Sama dengan Universitas Katolik Parahyangan Bandung

Bupati Dogiyai Yudas Tebai, S.Pd dan Rektor Unpar Prof Ir Tri Basuki Joewono, Ph.D (foto kiri) usai menandatangani MoU dan MoA disaksikan (gambar kanan) Kepala Dinas Pendidikan Dogiyai David Goo, S.Pd (kedua dari kiri) dan Kepala Bidang Kerja Sama dan Humas Unpar Elisabeth AS Dewi, Ph.D (kedua dari kiri) di Kampus Unpar, Jalan Ciumbuleuit, Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/12). Foto: Istimewa

BANDUNG, ODIYAIWUU.com — Pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dogiyai dan Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung, Kamis (18/12) resmi menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan untuk memajukan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah.

Penandatangan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) sekaligus perjanjian kerja sama (Memorandum of Agreement/MoA) dilakukan Bupati Dogiyai Yudas Tebai, S.Pd dan Rektor Universitas Parahyangan Prof Ir Tri Basuki Joewono, Ph.D didampingi Kepala Bidang Kerja Sama dan Humas Unpar Elisabeth AS Dewi, Ph.D dan Kepala Dinas Pendidikan Dogiyai David Goo, S.Pd di Kampus Unpar, Jalan Ciumbuleuit, Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/12).

Bupati Tebai mengatakan, penandatanganan nota kesepahan dan perjanjian kerja sama sangat penting mengingat saat ini jumlah guru aparatur sipil negara (ASN) maupun swasta lulusan SPG, SGB dan SGA di Dogiyai sudah mulai berkurang karena memasuki masa purna tugas, alasan usia, dan meninggal.

“Dogiyai sedang mengalami krisis guru. Para guru lulusan pendidikan tersebut sudah memasuki masa purna tugas dalam dua tahun terakhir, yaitu 2024 dan 2025. Tahun 2026 adalah tahun terakhir tinggal guru-guru lulusan sekolah di atas dan sudah tidak bertugas lagi,” ujar Bupati Tebai di Kampus Unpar, Ciumbuleuit, Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/12).

Pasca pemekaran kabupaten di tanah Papua, kata Tebai, Dogiyai berada pada masa transisi. Para guru dengan semangat dedikasi tinggi dan memiliki kemampuan mengajar dan mendidik semakin berkurang dari waktu ke waktu hingga mentok tahun 2026. Padahal, mereka memiliki kemampuan mengajar dengan metode didaktik yang baik dan setia dalam tugas.

“Mencermati kondisi ini, saya saya menjabat Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Dogiyai, saya mulai menjalankan beberapa program strategis. Misalnya menjalin kerja sama Dengan Universitas Negeri Manado melalui kelas reguler agar lulusan SMA dan sederajat didorong kuliah keguruan,” kata Tebai.

Menurut Bupati Tebai, seiring kebutuhan di bidang pendidikan di daerahnya pihak Pemkab Dogiyai terus menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi guna menyiapkan tenaga guru. Karena itu, lanjutnya, kehadirannya di Unpar adalah sejarah baru dalam menyiapkan SDM guru yang akan mendedikasikan tenaga dan waktunya memajukan pendidikan di Dogiyai.

“Atas nama pemerintah dan masyarakat saya mengucapan terima kasih dan apresiasi kepada pihak Universitas Katolik Parahilangan Bandung yang berkenan menerima tawaran program kerja sama di bidang pendidikan. Kerja sama ini merupakan terobosan penting dan strategis dalam rangka memenuhi kebutuhan di daerah kami,” kata Tebai, mantan guru SMA Negeri 1, Mulia, kota Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Bupati Tebai menambahkan, saat ini program pembiayaan Pemkab Dogiyai masih fokus ke persiapan SDM dalam bidang pendidikan. Karena itu, kerja sama dengan beberapa perguruan ginggi khusus untuk menyiapkan tenaga guru dulu.

“Bidang lain akan kami sesuaikan di masa akan datang. Pada tahun 2027 akan kami lanjutkan kerja sama ini untuk tujuan yang sama dengan Universitas Parahyangan Bandung. Sejak 2020 kami mulai membangun kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta,” katanya.

Namun, diakui Bupati Tebai, masih ada kendala yang dialami dalam proses lalu rencana kerja sama kandas. Kondisi menjadi beban daerah di bidang pendidikan muncul niat mencari terobosan baru guna mengisi kekosongan guru di lapangan, terutama di daerah-daerah terpencil seperti Dogiyai.

“Kerja sama seperti ini mulai kami kembangkan terus berlanjut di masa akan datang. Kerja sama ini juga menjadi komitmen sekaligus langkah konkrit sesuai visi dan misi sejak menjabat Bupati dan Wakil Bupati Dogiyai. Kami concern dan berkomitmen meningkatkan mutu Pendidikan melalui penyediaan SDM tenaga kependidikan. Tahun 2027 kami akan lanjutkan kerja sama dengan Universitas Parahyangan,” ujar Tebai.

Sementara itu David Goo mengatakan, Dinas Pendidikan Dogiyai memiliki tim yang solid dalam upaya mewujudkan Visi, Misi, dan Program Kerja Bupati Tebai dan Wakil Bupati Yuliten Anou, SE di bidang pendidikan guna memajukan SDM guru.

“Kami sudah menjajaki kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi untuk menentukan mana yang cocok untuk dapat dilakukan kerja sama. Kami melihat ketersediaan jurusan, program studi, termasuk aspek kenyamanan, dan hal teknis lainnya,” ujar David Goo.

Dengan demikian, lanjut David, kerja sama dalam program penyediaan guru berjalan lancar hingga selesai. Pilihan kerja sama dengan Unpar dilakukan dengan doa dan harapan agar para mahasiswa yang studi di kampus tersebut dapat menyelesaikan kuliah tepat waktu dengan garansi mutu dan semangat tinggi saat mengabdi di daerah.

David juga menyampaikan apresiasi kepada Sekertaris Dinas Pendidikan Dogiyai Agustinus Degei dan FX Vincensius Giyai yang sudah membangun komunikasih intens sehingga kerja sama ini terwujud melalui penandatangan MoU dan MoA di Kampus Unpar, kawasan Ciumbuleuit, Bandung, Kamis (18/12). (*)