Visi Besar Jokowi di Balik Kunjungan di Tanah Papua - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
OPINI  

Visi Besar Jokowi di Balik Kunjungan di Tanah Papua

Dr (Cand) Billy Mambrasar, MBA, M.Sc, Ed.M, staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi dan Pendidikan. Sumber foto: indopolitika.com, Senin, 25 Novermber 2019

Loading

Oleh Dr (Cand) Billy Mambrasar, MBA, M.Sc, Ed.M

Staf Khusus Presiden RI Bidang Inovasi dan Pendidikan

KUNJUNGAN Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Papua pekan lalu (5-7 Juli) menarik perhatian hampir seluruh masyarakat Papua. Ratusan orang memadati setiap pinggir jalan yang dilalui, membawa spanduk dan poster ucapan hangat untuk kedatangan Kepala Negara.

Sebagai Staf Khusus Presiden RI yang mendampingi Jokowi kerja selama 4 tahun belakangan, dalam pandangan penulis tidak sedikitpun antusiasme masyarakat surut menyambut orang nomor satu Indonesia itu. Presiden juga tampak tidak lelah setelah sebelumnya mengadakan kunjungan kerja di dua negara tetangga Indonesia yang berbatasan langsung dengan Papua, yakni Australia dan Papua New Guinea.

Agenda kali ini cukup padat. Mulai dari peresmian infrastruktur yakni peresmian bandara di Asmat, panen raya jagung di Keerom sebagai suplai untuk kebutuhan pakan ternak dan pengembangan sektor ketahanan pangan, sidak kondisi pasar di Kabupaten Jayapura untuk memastikan tingkat inflasi di tanah Papua terkendali.

Kemudian peresmian pusat inovasi, kreativitas, dan pengembangan anak muda yang disebut dengan Papua Youth Creative Hub dan membuka gelaran karnaval anak muda Papua yang memamerkan bakat dan kemajuan SDM tanah Papua, terutaman di sektor ekonomi kreatif.

Sepintas, komitmen Presiden Jokowi sungguh lahir dari kedalaman hatinya sebagai pemimpin. Ini adalah kunjungan Presiden Jokowi ke-17 dan memecahkan rekor sebagai presiden yang paling banyak datang dan memberikan perhatian ke Papua.

Bahkan Presiden Jokowi mencatat, ia menjadi presiden pertama yang menginjakkan kaki di beberapat kabupaten terisolir di Papua. Misalnya, Keerom, yang berada di tapal batas negara tetangga Papua New Guinea.

Empat arahan pembangunan Presiden Jokowi untuk tanah Papua meskipun banyak yang memberikan apresiasi, banyak juga yang masih memunculkan pertanyaan retoris. Pertanyaan dimaksud ialah apa sebenarnya agenda Presiden Jokowi di balik berbagai kunjungannya di bumi Cenderawasih? Apa strategi dan visi besar Presiden untuk tanah Papua?

Untuk menjawabnya, penulis selaku staf khusus Presiden merangkumkan sejumlah hal yang saya lihat dan dengar langsung dari Presiden Jokowi. Berbagai hal ini menjadi jawaban penulis selaku staf khusus yang banyak memberikan masukan kepada Persiden terkait Papua dalam konteks menuju Indonesia emas selama empat tahun terakhir.

Pertama, percepatan pembangunan infrastruktur. Berikut adalah aksi akselerasi pembangunan infrastruktur Jokowi, di mana sebagai staf khusus, saya ikut terlibat langsung dalam pemantauan perkembangannya, atas arahan Presiden. Di antaranya adalah pembangunan jalan trans Papua yang telah mencapai 3.462 kilo meter terbangun.

Selain itu, percepatan pembangunan jalan di perbatasan dengan negara tetangga dengan total 1.098 kilometer telah dibangun, jembatan Youtefa sepanjang 1,3 kilometer yang menjadi trade mark kota Jayapura, bandara Domine Eduard Osok di Sorong, Papua Barat Daya yang telah diperbaiki terminalnya dan menjadi gerbang keluar masuk turis ke Papua Barat dan Papua Barat Daya hingga pembangunan bandara di Jayawijaya, Papua Pegunungan.

Dalam kunjungan terakhir kami Juli 2023, Presiden meresmikan Bandar Udara Ewer, Asmat dengan anggaran sebesar Rp 287 miliar dan akan sangat bermanfaat menghubungkan kabupaten yang cukup terisolir ini dengan kabupaten sekitar yang dapat menyangga perkembangannya. Dari aspek anggaran untuk pembangunan infrastruktur di Papua, sejak periode pertama pemerintahan Jokowi tahun 2014 hingga 2022, alokasi anggaran yang keluar dari pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota mencapai Rp 1.036 triliun.

Visi Presiden Jokowi adalah bahwa percepatan pembangunan infrastruktur akan meningkatkan alur barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, mengurangi biaya hidup, dan meningkatkan perputaran uang. Masyarakat asli Papua juga diharapkan dapat dengan mudah mengakses berbagai fasilitas yang berhubungan dengan kebutuhan dasar seperti sekolah, rumah sakit atau pasar-pasar karena keterhubungan infrastruktur ini.

Kedua, peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan perbaikan kesehatan. Saya diberikan arahan langsung oleh Presiden untuk mengembangkan konsep pembangunan SDM Papua melalui Pendidikan. Strategi tersebut tertuang melalui Inpres Nomor 9 tahun 2020 terkait percepatan pembangunan di tanah Papua. Presiden memerintahkan agar ada akselerasi sektor pendidikan dan utamanya untuk menambah formasi guru di Papua.

Kemudian percepatan pembangunan sekolah di daerah terisolir agar anak-anak Papua dapat mengaksesnya hingga pengutamaan alokasi anggaran otsus untuk peningkatan kualitas pendidikan bagi orang asli Papua. Beberapa program seperti Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK) untuk anak-anak Papua terus diberikan bahkan ditingkatkan jumlahnya.

Program beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan juga diberikan pengkhususan untuk anak-anak Papua yang disebut dengan beasiswa Putra-Putri Papua. Untuk Program Bantuan Operasi Sekolah (BOS), karena tingkat kesulitan geografis Papua yang tinggi, membuat anggaran di Papua dibuat relatif tinggi dibandingkan dengan daerah-daerah lain.

Ketiga, pengembangan sektor pertanian dan UMKM melalui Papua Youth Creative Hub. Tahun 2019, sebelum saya ditunjuk menjadi staf khusus Presiden, mewakili para pemuda Papua saya mempresentasikan langsung konsep pembangunan Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Jembatan Merah. Presiden kemudian memerintahkan penganggaran sebesar Rp 102 miliar yang kemudian dipergunakan untuk membangun fasilitas ini.

Selama pembangunan berjalan, pelatihan anak-anak muda terus berlangsung, hingga puncak peresmiannya di tahun 2023 ini, total telah terlatih lebih dari 12 ribu anak muda Papua, khususnya di sektor pertanian dan perikanan, UMKM dan ekonomi kreatif, dan sektor-sektor lain seperti teknologi, pariwisata, pendidikan dan kesehatan.

Dalam arahannya, Presiden Jokowi mengemukakan visi besarnya atas Papua. Berikut kutipannya. ‘Saya percaya kepada anak-anak muda Papua yang kualitasnya sudah di level nasional dan bahkan internasional. Banyak yang sudah belajar ke sekolah-sekolah terbaik di dalam dan luar negeri. Sebagian dari mereka yang telah lulus, sekarang merambah di sektor Teknologi, Inovasi, UMKM, Ekonomi Kreatif, juga Pertanian dan Perikanan di Papua, dan di wilayah lain Indonesia. Mereka ini harus terus dilibatkan untuk percepatan pembangunan di Papua. Pemda tolong diperhatikan anak-anak ini (agar terus difasilitas dan dilibatkan’.

Keempat, pemerintahan yang baik atau good governance. Presiden Jokowi berharap agar korupsi dan penyalahgunaan wewenang oleh pejabat lokal dapat dikurangi. Dalam diskusi kami tahun 2021 sesaat setelah penyelenggaraan PON, Jokowi menyampaikan harapanya kepada saya agar masyarakat dapat dilibatkan langsung untuk mengawasi jalannya pemerintahan dan penggunaan uang yang bertanggung jawab.

Kata Jokowi, ‘harapan saya kepada masyarakat di tanah Papua agar terus mengawasi, mengawal, agar anggaran ini sehingga dipergunakan secara bertanggung jawab dan tidak kemana-mana. Karena korupsi menjadi momok semua provinsi dalam rangka pembangunan di daerah-daerah kita, termasuk di Tanah Papua. Sekali lagi, saya minta diawasi, dikawal terus, dilihat betul, karena duitnya gede sekali yang ada di tanah Papua’.

Visi besar Jokowi

Presiden Joko Widodo memiliki visi besar untuk Papua dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Presiden percaya, Papua yang telah lama kurang mendapat perhatian penuh harus mendapat sentuhan khusus dengan strategi percepatan pembangunan agar dapat mengejar ketertinggalannya. Konteks kunjungan presiden yang ke-17 Juli ini bukan sekadar menunjukkan komitmennya secara optikal. Lebih dari itu juga benar-benar menindaklanjuti setiap aspirasi yang muncul dari masyarakat maupun pemerintah daerah.

Presiden Joko Widodo sangat optimis, Indonesia akan menjadi salah satu negara terkuat di dunia yang sering disebut sebagai Negara Emas. Untuk itu, semua daerah harus dipercepat pembangunannya, utamanya sektor pendidikan dan kesehatan yang menjadi fondasi kekuatan SDM sebuah negara.

“Seluruh daerah harus maju, dan kekuatan kemajuan itu (kemajuan negara), adalah di Sumber Daya Manusianya. Tidak terkecuali Papua, sudah waktunya sekarang narasi pembangunan Indonesia dari Tanah Papua adalah yang harus kita pegang. Papua maju, Indonesia Maju,” kata Presiden Jokowi dalam arahannya di salah satu diskusi dengan para kepala daerah di tanah Papua yang pernah saya ikuti.

Dari situ, saya melihat Presiden Jokowi sungguh mendorong pembangunan Papua. Presiden percaya bahwa tanah Papua menjadi kunci perkembangan Indonesia, yang artinya bila Papua maju, Indonesia maju. Prinsip Jokowi, “tidak boleh ada yang tertinggal” menjadi alasan dan komitmennya untuk mempercepat pembangunan di tanah Papua.

Tinggalkan Komentar Anda :