KARUBAGA, ODIYAIWUU.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tolikara menetapkan Festival Suku Lani sebagai agenda budaya tahunan dimulai tahun 2026 dan dipusatkan di Karubaga, kota Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan. Festival yang memiliki nilai historis penting bagi masyarakat setempat ini akan digelar bertepatan dengan tanggal Injil Masuk di wilayah Tolikara.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Tolikara Dr Imanuel Gurik, SE, M.Ec.Dev mengatakan, festival ini akan diikuti oleh perwakilan dari berbagai wilayah Suku Lani, baik di Kabupaten Tolikara, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Puncak Jaya, Puncak, dan Kabupaten Nduga.
“Festival Suku Lani tidak hanya menjadi perayaan budaya. Pada festival perdana tahun 2026, momentum itu juga mengenang awal Injil Masuk Tolikara puluhan tahun lalu sekaligus akan dideklarasikan sebagai Hari Libur Nasional bagi umat Gereja Injili di Indonesia (GIDI). Penetapan tanggal tersebut merupakan bagian dari Visi dan Misi Daerah tahun 2025–2030 yang dicanangkan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara,” ujar Imanuel dari Karubaga, Papua Pegunungan, Jumat (8/8).
Menurut Imanuel, pemerhati pembangunan Papua, event Festival Suku Lani merupakan wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan budaya, memperkuat identitas Suku Lani, dan mengangkat pariwisata Tolikara ke tingkat nasional.
“Festival ini bukan sekadar acara budaya, tetapi juga momentum sejarah yang mengingatkan kita akan masuknya Injil ke Tanah Papua, khususnya bagi masyarakat Suku Lani di Tolikara,” ujar Imanuel, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tolikara dan doktor lulusan Universitas Cenderawasih (Uncen), Jayapura, Papua.
Imanuel menambahkan, melalui Festival Suku Lani Pemkab Tolikara berharap agar festival tersebut menjadi daya tarik wisata baru sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, mempererat hubungan antar kabupaten dan mempromosikan Papua sebagai daerah yang sehat, cerdas, dan produktif.
Festival Suku Lani berisi sejumlah agenda utama atau acara seremonial seperti upacara pembukaan dan deklarasi tanggal Injil Masuk Tolikara, pengibaran bendera festival, pembacaan sejarah masuknya Injil di Tolikara, penetapan tanggal Injil Masuk Tolikara sekaligus sebagai Hari Libur Nasional bagi umat GIDI seluruh Indonesia
Agenda berikut yaitu parade budaya Suku Lani, penampilan busana adat dari enam kabupaten peserta, dan pawai alat musik tradisional dan tarian penyambutan. Selain itu, agenda lomba dan atraksi tradisional seperti lomba panahan tradisional, pertunjukan acara bakar batu massal, dan atraksi seni ukir dan anyaman khas suku Lani
Kemudian, agenda utama lain yaitu pentas musik dan tarian daerah, kolaborasi grup musik lokal dan gereja serta tarian perang dan tarian persahabatan. Berikut agenda pameran ekonomi kreatif dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), produk kerajinan tangan khas Suku Lani, kuliner tradisional Papua, stand promosi pariwisata dari setiap kabupaten peserta
Selain itu, agenda utama lain yaitu upacara penutupan dan doa bersama, penyerahan penghargaan kepada peserta terbaik, dan doa syukur lintas wilayah GIDI. (*)