JAKARTA, ODIYAIWUU.com – Methodius Kossay, SH, M.Hum, mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Trisakti, Jakarta, Jumat (30/7) menerbitkan buku berjudul Menangkal Paradigma Negatif dengan Prestasi. Buku ini merupakan karya kedua setelah ia sukses menulis buku perdananya, Perilaku Mahasiswa Papua Dalam Mengkonsumsi Minuman Keras Dalam Perspektif Sosiologi Hukum.
Menurut Metho, buku Menangkal Paradigma Negatif dengan Prestasi merupakan otobiografi yang merekam jejak perjalanan dan perjuangan hidupnya dimulai di Wamena, Kabupaten Jayawijaya hingga hijrah ke Semarang, Jawa Tengah melanjutkan sekolah dasar kemudian ke Yogyakarta menyelesaikan sekolah menengah hingga kuliah di Fakultas Hukum dan Program Magister Hukum di Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
“Buku ini merupakan karya saya yang kedua. Lebih merupakan otobiografi, perjalanan hidup saya mulai SD di Wamena kemudian pindah dan melanjutkan SD di Semarang. Alasan pindah ke Jawa agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Buku ini merekam saya sebagai seorang anak kampung dari Pikhe dari Lembah Baliem. Sejak umur 9 tahun saya berpisah dari orang tua lalu nekat ke Jawa agar dapat melanjutkan pendidikan,” ujar Metho kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Jumat (30/7).
Menurut Metho, sejak SD hingga kuliah S-2 banyak tantangan yang ia hadapi baik di lingkup masyarakat tempat tinggal, sekolah hingga kampus. Namun, bermodal niat, kemauan, tekad, dan dukungan berbagai komunitas mendorongnya tetap maju mewujudkan cita-cita.
“Dalam sejarah perjalanan hidup saya, Tuhan sungguh berkarya sehingga saya juga menemukan siapa diri saya sesungguhnya. Saya juga dididik saudara saya, Theo Kossay dalam disiplin dan komitmen untuk terus berjuang menjadi pemenang,” ujar Metho yang juga seorang motivator dan instruktur berbagai pelatihan.
Pihaknya berharap agar buku karya ini menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia, khususnya generasi muda Papua yang berniat atau sedang menempuh pendidikan di Jawa, Bali hingga Papua. Karena itu, dalam buku ini ia juga menyelipkan aneka tips belajar sebagai seorang pribadi mandiri dengan kemampuan yang dimiliki.
“Teman-teman generasi muda Papua tak perlu khawatir. Kita juga memikili kemampuan luar biasa seperti juga generasi muda lainnya di seluruh wilayah Indonesia. Kita hanya butuh belajar dengan tekun, tak mudah putus asa, diskusi, dan gemar membaca buku aneka tema,” katanya.
Pihaknya percaya bahwa hanya dengan itu anak-anak muda Indonesia, khususnya dari tanah Papua bakal meraih prestasi gemilang. Dengan prestasi melalui pendidikan maka kita akan mengubah paradigama negatif menjadi positif. “Buku ini juga saya berniat mengabarkan teman-teman muda Papua bahwa kami juga bisa berprestasi seperti teman-teman lain. Kami perlu terus mengukir prestasi untuk kebaikan diri, keluarga, dan masyarakat Papua sekaligus menjadi berkat bagi orang lain,” katanya.
Metho lahir di Wamena pada 16 Mei 1991. Lulusa SDN Sambiroto, 03 Semarang, Jawa Tengah , SMP Karitas Nandan, Sleman, SMA Santo Mikael Yogyakarta, dan S-1 serta S-2 di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Ia meraih sarjana hukum dalam 3,5 tahun dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,5 dan merupakan lulusan tercepat di jurusannya. Ia juga lulusan S-2 bidang Hukum tercepat dalam durasi waktu 1,5 dengan predikat Cumlaude dan mencatat IPK 3,94. (Riky Hayon, Ansel Deri, Odiyaiwuu.com)