Prajurit TNI Ini Buka Resep Dorong Warga Deiyai dan Paniai Manfaatkan Lahan Kosong Demi Menjaga Ketahanan Pangan

Prajurit TNI Ini Buka Resep Dorong Warga Deiyai dan Paniai Manfaatkan Lahan Kosong Demi Menjaga Ketahanan Pangan

Komandan Kodim 1703/Deiyai Letkol Inf I Wayan Deddy Suryanto, SE saat tampil dalam talkshow bertajuk Nabire Menyapa Tentang Inisiasi Pangan Lokal yang diselenggarakan LPP RRI di Studio Program 1 RRI Nabire, Papua Tengah, Rabu (Rabu, 13/3). Foto: Istimewa

Loading

NABIRE, ODIYAIWUU.com — Lahan kosong warga masyarakat Provinsi Papua Tengah, khususnya di wilayah Kabupaten Deiyai dan Paniai, baik lahan pekarangan rumah maupun kebun, tergolong sangat luas.

Para prajurit yang bertugas di wilayah pertahanan Komando Distrik Militer (Kodim) 1703/Deiyai jauh hari sudah menyadari, lahan kosong itu mesti berdaya guna bagi warga yang mayoritas petani demi meningkatkan ekonomi rumah tangganya.

Begitu juga prajurit yang bertugas di wilayah binaan Kodim Deiyai. Kodim menginisiasi gerakan bersama warga memberdayakan lahan kosong demi menjaga ketahanan pangan. Upaya memberdayakan lahan kosong tersebut menarik bagi LPP RRI Nabire lalu mengundang pucuk pimpinan Kodim Deiyai berbagi resep.

“Pihak LPP RRI mengundang saya menjadi narasumber talkshow dalam acara bertajuk Nabire Menyapa Tentang Inisiasi Pangan Lokal di Studio Program 1 RRI Nabire. Acara talkshow berlangsung (Rabu, 13/3) hari ini mulai pukul 08.17 sampai 08.54,” ujar Komandan Kodim 1703/Deiyai Letkol Inf I Wayan Deddy Suryanto, SE kepada Odiyaiwuu.com dari Nabire, kota Provinsi Papua Tengah, Rabu (13/3).

Menurut I Wayan Deddy, talkshow yang dipandu penyiar RRI Pro 1 Nabire Dedy Panjaitan diawali dengan pertanyaan seberapa besar dampak pangan lokal yang diberikan kepada masyarakat khususnya Deiyai dan Paniai, mengingat pangan lokal sangat besar manfaat. Jawaban atas pertanyaan tersebut dielaborasi I Wayan Deddy lebih mendalam.

“Kami mengacu atau berpedoman pada Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 di mana disebut pula bahwa tugas TNI adalah membantu pemerintah dan Kepolisian Republik Indonesia. Di bidang ketahanan pangan, kami TNI khususnya Kodim Deiyai sifatnya membantu pemda dan masyarakat dalam keterbatasan yang kami miliki,” ujar I Wayan Deddy lebih lanjut.

Prajurit berdarah Bali ini mengaku, ia bersama anggotanya dan Koramil hingga Babinsa memulai bergerak menanam dari halaman tempat di mana prajurit bertugas. Mereka menanam ubi-ubian, nanas, terong Belanda, cabe, sayur dan aneka tanaman bermanfaat bukan hanya untuk prajurit tetap juga warga sekitar.

“Hasilnya kami bagi-bagi kepada masyarakat sekitar agar mereka tercukupi kebutuhan sehari-hari. Kami berharap agar pemerintah dapat lebih menyempurnakan lagi bersama dinas-dinas terkait melalui program-program yang terintegrasi dalam mewujudkan ketahanan pangan di Masyarakat,” kata I Wayan.

I Wayan menambahkan, beberapa waktu lalu pihak Kodim mengumpulkan Babinsa kemudian memberikan pelatihan membuat pangan olahan berupa abon dari ikan air tawar, dodol dari petatas hingga selai dari nanas.

“Kami berharap dengan cara-cara produksi pangan sederhana dapat memberi manfaat kepada masyarakat dan mudah ditiru dlm membantu ekonominya,” ujar I Wayan.

I Wayan mengaku, dalam upaya membangun ketahanan pangan pihaknya tidak bisa membangun konsep seragam, tidak bisa disamaratakan antara warga di satu kampung dengan kampung lainnya.

“Contohnya, kita tidak bisa memaksakan membuat sawah di pegunungan untuk ditanam padi karena masyarakat lebih cenderung suka pangan lokal berupa umbi-umbian sehingga kita harus membuka lahan umbi-umbian bagi ketahanan pangan masyarakat pegunungan,” katanya.

I Wayan juga buka suara terkait kehadiran anggota Kodim beserta jajaran Koramil saat berlangsung pameran yang digelar Kodam Cenderawasih beberapa waktu lalu di Jayapura. Ia mengaku, kehadiran prajuritnya memamerkan berbagai roduk hilir pangan lokal warga Deiyai dan Paniai bertolak dari perintah Pangdam Cenderawasih.

“Bapak Pangdam Cenderawasih memerintahkan agar setiap satuan di wilayah Papua agar membuat kreativitas berupa produk-produk pangan olahan lokal. Karena itu, kami mencoba mengolah nanas yang berlimpah di tempat kami lalu kami jadikan selai, ikan-ikan air tawar kami jadikan abon. Atau ubi jalar kami jadikan dodol. Penjualan produk kami arahkan melalui koperasi Kodim yaitu Koperasi Kartika Harapan Baru Deiyai,” katanya.

Namun, I Wayan mengaku, pameran di Kodam Cenderawasih di Jayapura bukan yang pertama kali. Sekitar Agustus 2022 anggota Kodim Deiyai dan Persit juga berangkat ke Jakarta mengikuti pameran di Monas. Produk-produk itu laku karena tidak memakai pengawet atau organik. Sukses memamerkan produk-produk tersebut juga dilaporkan kepada Penjabat Gubernur Papua Tengah Dr Ribka Haluk, S.Sos, MM.

“Kami mulai dari tepat tugas kami di Deiyai dan Paniai. Kami juga selalu berkoordinasi dengan para stakeholder terkait agar giat ketahanan pangan di wilayah dan olahannya bisa berjalan baik ke masyarakat. Prinsipnya, kita harus kerja dulu sebagai perintis,” ujar I Wayan.

Selama talkhsow, seorang pendengar bernama Irma di Kotalama, Nabire menanyakan bagaimana memberdayakan potensi pangan lokal unggulan dan bagaimana tanggung jawab para stakeholder di daerah. Menurut I Wayan, upaya tersebut menjadi tanggung jawab bersama, termasuk warga masyarakat setempat.

“TNI ada di tengah masyarakat terutama petani mengolah pangan lokal menjadi sesuatu yang berharga. Kami sekadar merintis untuk dilanjutkan oleh masyarakat setempat dan pemda. Kami sudah kerja sama dengan warga lokal dengan membeli hasil-hasil kebun masyarakat. Aneka makanan hasil olahan bersumber dari tanaman masyarakat lokal,” katanya.

Pihak anggota TNI di Kodim Deiyai sangat terbuka dengan masyarakat, sehingga memberikan kesempatan kepada masyarakat jika mau belajar sama-sama mengolah pangan tentu sangat terbuka untuk bekerja sama.

“Saya juga mau sampaikan kepada adik-adikku generasi muda bahwa jika kita di Papua Tengah yang alamnya subur dan kaya lalu kita menjadi terlena terbuai, maka saatnya kita harus bangun dan berkarya. Sumber daya manusia di Deiyai dan Paniai pada bidang olahraga juga sangat luar biasa sehingga harapan kami KONI juga harus proaktif dalam membina generasi muda otensialdi bidang olahraga,” ujar I Wayan.

I Wayan juga mengaku, selama ini Kodim Deiyai juga sudah menggelar berbagai kegiatan olahraga dalam rangka membina generasi muda. Misalnya, Lomba Lari 5 KM, seni budaya, bola voli, dan tari-tarian adat.

Pihak Kodim Deiyai getol berkolaborasi dalam kegiatan ketahanan pangan dengan tujuan masalah pangan dan stunting bisa teratasi dengan baik. Tak sebatas itu, pihak Kodim Deiyai juga membuka dapur umum untuk masyarakat terutama anak-anak sekolah. Anak-anak yang hendak ke sekolah pagi hari atau usai jam sekolah, mereka singgah terlebih dahulu untuk makan di dapur umum Kodim Deiyai.

“Waktu saya pertama kali datang ke kodim Deiyai saya punya gaji 8 juta rupiah. Saya bilang ke istri saya, ayo kita mulai buat dapur umum dengan dana awal 4 juta rupiah. Nah, kami masak bersama anggota Persit dan prajurit untuk melayani anak-anak sekolah,” kisah I Wayan.

Pihaknya mengaku, rencana awal hanya buka empat hari. Namun, seiring berjalannya waktu banyak hamba hamba Tuhan yang datang memberikan bantuan atau menjadi donatur dan dapur umum sehingga berjalan selama satu bulan.

“Saya selalu ingatkan agar kita semua belajar dari alam karena matahari terbit dari timur. Karena itu kita harus mulai sesuatu dari timur Indonesia untuk membangun Indonesia. Orang-orang Indonesia timur umumnya mengkonsumsi makanan-makanan segar dari alam tanpa pengawet sehingga tumbuh kembang otot-otot mereka terbentuk dengan baik,” katanya.

Di akhir talkshow, I Wayan mengajak semua pihak agar bersama-sama mulai menanami pekarangan rumah dengan tanaman-tanaman yang bermanfaat. Tak boleh membiarkan halaman kosong atau kurang bermanfaat tetapi jadikan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga.

“Dengan begitu, kita punya kebun yang hasilkan ubi, sayur, wortel, cabe, atau ternak babi, ayam dan lain-lain yang dapat dikonsumsi oleh keluarga. Selain menjadi apotik hidup keluarga langkah ini strategis menjaga ketahanan pangan untuk ikut membantu diri sendiri, tetangga, sauadar serta saudari kita serta pemerintah daerah,” ujar I Wayan. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :