JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Ketua Komisi V DPR RI periode 2014-2019 Fary Djemi Francis bersama Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Capt Antoni Arif Priadi, M.Sc Senin-Jumat (15-19/4) menghadiri Singapore Maritime Week (SMW) Edisi ke-18 yang diselenggarakan di Suntec Singapore Convention and Exhibition Centre, Singapura.
Kegiatan tersebut menghadirkan kurang lebih 10.000 profesional maritim dari hampir 80 negara, termasuk delegasi dari pemerintah, otoritas pelabuhan, organisasi internasional serta pakar industri maritim. Singapore Maritime Week uga, menampilkan solusi maritim oleh hampir 50 perusahaan dan startup.
Perhelatan ini diharapkan menjadi kesempatan strategis bertemunya para pengusaha kemaritiman internasional sehingga dapat terjalin berbagai kerja sama investasi dan bisnis.
“Saat ini Dirjen Perhubungan Laut sedang membenahi sistem informasi transportasi secara digital di pelabuhan seluruh Indonesia. Dengan demikian, diharapkan semua komponen dan pelaku usaha di bidang maritim dapat mengakses tahapan administrasi untuk memudahkan dan memperpendek waktu bongkar muat kapal dan pelayanan yang lebih sistematis,” ujar Antoni Arif Priadi kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Kamis (18/4).
Menurut Antoni, selain pembenahan sistem diperlukan pula Undang-Undang Sistem Logistik Indonesia agar semua komponen bekerja sesuai tupoksi dan mekanisme yang terkoordinasi dari pusat hingga daerah.
Pelabuhan adalah titik vital dalam rantai pasokan global, yang memainkan peran penting dalam perdagangan. Namun, masalah yang muncul saat proses bongkar muat di pelabuhan kerap mengalami kendala besar yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas.
Kehadiran Fary Francis di ajang Singapore Maritime Week bertujuan membangun jaringan dan menjajaki kerjasama kemaritiman, juga mendengar dan mendapatkan masukan terobosan dalam rangka penurunan biaya logistik.
“Dalam Singapore Maritime Week kita juga akan berusaha mencari terobosan terkait isu mengenai bagaimana biaya logistik di Indonesia bisa diturunkan, sekarang 23 persen dari GDP,” ujar Fary kepada Odiyaiwuu.com melalui pesan singkat (SMS) di Jakarta, Kamis (18/4).
Menurut Fary, mantan Ketua Komisi Perhubungan DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) NTT, pihaknya berharap terobosan dari pelajaran yang diikuti dan pengalaman para stakeholder maritim dari seluruh dunia dalam Singapore Maritime Week bisa memberikan terobosan terobosan berkaitan dengan biaya logistik.
“Salah satu yang kami pelajari di sini adalah bagaimana kita mengembangkan pelabuhan dan Kapal Roro sebagai salah satu alternatif yang bisa menurunkan biaya logistik. Kita tahu bahwa 10 persen bisa lebih hemat apabila kita berupaya menggunakan moda transportasi dari darat ke moda transportasi laut. Kita sudah melihat beberapa pelajaran dan berbagai sharing dari Singapura Maritim Week,” kata Fary, Koordinator Staf Ahli Fraksi Gerindra DPR RI.
Dengan demikian, kata Fary, nantinya fasilitas kita akan kita bangun bersama sama para pihak, stakeholder pengusaha di pelabuhan dan juga perkapalan. “Kami sementara diskusi dengan teman-teman pengusaha,” kata Fary yang juga Komisaris Utama Asabri (Persero).
Sebagai Ketua Dewan Pembina Pusat Transportasi dan Logistik Nasional (Transit) pihaknya berharap agar sekembali dari Singapore Maritime Week akan menindaklanjuti melalui focus group discussion (FGD) bersama Kementerian Perhubungan, pengusaha perkapalan dan pelabuhan, akademisi dan stakeholder lainnya.
“Kita berharap usai focus group discussion hasilnya bisa memberikan benefit pertumbuhan terhadap ekosistem pelabuhan, termasuk upaya dalam menurunkan biaya logistik. Salah satunya mendorong penggunaan moda transportasi laut dengan pengembangan pelabuhan dan Kapal Roro sebagai salah satu alternatif,” ujar Fary. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)