JAYAPURA, ODIYAIWUU.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRD), Jhon NR Gobai, meminta Pemerintah Provinsi Papua melakukan survei terhadap sejumlah sumber air di wilayah Meepago untuk dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Survei terhadap sumber air yang memiliki debit sangat besar itu sangat mendesak untuk dibangun PLTA itu guna memenuhi pasokan listrik di wilayah Meepago seperti Kabupaten Nabire, Dogiyai, Deiyai, dan Paniai.
Menurutnya, sebagai anak asli Meepago, pihaknya tahu di wilayah adat Meepago ada sejumlah sungai yang dapat dijadikan sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Di wilayah itu banyak sungai dengan debit air sangat besar yang dapat dimanfaatkan membangun PLTA.
“Di wilayah Meepago ada sungai Dipa di Unipo, sungai di KM 171 ruas jalan Nabire-Ilaga, sungai Yawei di sekitar danau Paniai, dan lain-lain. Namun, potensi sungai ini terlebih dahulu dilakukan survei agar nantinya dapat digunakan membangun PLTA,” ujar anggota DPRP Jhon Gobai kepada Odiyaiwuu.com di Jayapura, kota Provinsi Papua, Senin (17/5).
Langkah membangun PLTA ini, lanjut Jhon, sangat penting karena memberikan kemudahaan bagi warga masyarakat di wilayah-wilayah terluar Indonesia seperti Papua dan Papua Barat guna menikmati listrik sebagaimana cita-cita Pemerintahan Presiden Jokow Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin sejak awal kepemimpinannya.
Ia mencontohkan, dalam kunjungan kerjanya di Oksibil, kota Kabupaten Pegunungan Bintang pada 7 April 2021, ia melihat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pegunungan Bintang sudah membangun PLTA dengan memanfaatkan arus sungai Digoel sebagai sumber energi listrik. Langkah Pemkab Pegunungan Bintang menghadirkan PLTA merupakan terobosan positif untuk memenuhi kebutuhan listrik bagi warganya.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui kementerian dan lembaga terkait sudah berkomitmen memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat. Hal ini jelas tertuang dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 19 tahun 2015 tentang Pembelian Energi Listrik dari PLTA oleh Perusahaan Listrik Negara. Permen itu memuat hal penting di mana air sungai dapat dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) atau Pembangkit Listrik Tenaga Air.
Menurut Jhon Gobai, para bupati yang tergabung dalam wadah Asosiasi Bupati Wilayah Meepago, diharapkan memikirkan bersama agar berbagai potensi sumber air dengan debit sangat besar di wilayah Meepago dimanfaatkan membangun PLTA agar menjadi sumber pasokan listrik bagi masyarakat. Kehadiran PLTA selain tentu mendongkrak PAD masing-masing kabupaten, juga sekaligus memutus mata rantai kelangkaan pasokan listrik bagi warga masyarakat.
Para bupati di wilayah Meepago, kata John, bisa memberdayakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau berkolaborasi membentuk usaha BUMD kemudian bekerjasama dengan pihak PLN membangun PLTA di wilayah itu. “Badan usaha bersama itu salah satu core bussines-nya di bidang kelistrikan. Ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 yaitu adanya BUMD dalam bentuk perseroan daerah bersama,” katanya.
BUMD tersebut, jelas Jhon, tentu dibentuk dengan Peraturan Daerah atau Perda dan Perda tentang Penyertaan Modal agar modal yang disetor baik berupa dana dan peralatan dapat dihitung sebagai prosentase saham. Dengan demikian, hasil penjualannya dapat dibagi antara PLN dengan beberapa pemeringah kabupaten di wilayah Meepago sebagai penopang PAD masing-masing kabupaten.
Ia menambahkan, sesuai dengan Permen ESDM Nomor 19 tahun 2015 tentang Pembelian Energi Listrik dari PLTA oleh PLN, PLTA 10 Mega Watt (MW) dapat dikelola oleh badan usaha. BUMD bisa mempercepat program listrik. Apalagi daerah pemukiman di wilayah Meepago terpencar satu sama lain.
“Kondisi permukiman warga yang terpencar-pencar menyulitkan pihak PLN membangun instalasi listrik bagi warga karena biayanya akan sangat mahal masuk. Kalau BUMD bisa membangun PLTA atau PLTMH di daerah terpencil masalah kebutuhan listrik bisa teratasi. Kini, saatnya para bupati di wilayah Meepago memikirkan mendorong PLTA dengan memanfaatkan potensi sungai yang ada di wilayah ini,” katanya. (Bendy Agapa/Odiyaiwuu.com)