Sriwijaya Air Mendarat Perdana, Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk Berlutut di Bandara Wamena

Pesawat Sriwijaya Air yang dikelola maskapai PT Sriwijaya Air Service saat melakukan pendaratan perdana di Bandara Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, Selasa (29/7). Kedatangan pesawat disambut meriah dengan tradisi water salute. Foto: Istimewa

Loading

WAMENA, ODIYAIWUU.com — Pesawat Sriwijaya Air yang dikelola PT Sriwijaya Air Service, Selasa (29/7) sekitar pukul 10.43 WIT melakukan pendaratan perdana di Bandara Wamena, kota Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.

Penerbangan perdana pesawat dengan nomor seri 500 itu juga membawa Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Dr Ribka Haluk, S.Sos, MM bersama sejumlah pejabat.

Sesaat setelah turun dari tangga pesawat, Ribka, anggota Menteri Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, langsung berlutut sebagai bentuk sujud syukur kepada Tuhan atas penerbangan perdana tersebut.

Gubernur Papua Pegunungan John Tabo menyambut hangat pendaratan perdana pesawat Sriwijaya Air di Bandara Wamena. John mengungkapkan rasa syukur mendalam, mengingat betapa sulitnya membangun akses transportasi di wilayah Papua Pegunungan.

Penerbangan perdana pesawat Sriwijaya Air untuk membuka konektivitas Papua Pegunungan semakin luas. “Penerbangan perdana Sriwijaya Air ini bukan sekadar rutinitas, melainkan wujud nyata dari mimpi panjang akan konektivitas yang lebih baik antar provinsi di tanah Papua maupun keluar wilayah Papua,” ujar John Tabo di Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan, Selasa (29/7).

John menjelaskan dahulu, mereka hanya bisa membayangkan pesawat kecil yang dapat melayani daerah pedalaman. Namun, kali ini impian tersebut menjadi kenyataan.

Pihaknya juga mengenang bagaimana mereka memulai kontribusi untuk perpanjangan Bandara Wamena, meskipun kala itu banyak yang menertawakan gagasan tersebut. Namun, perjuangan tersebut tidak sia-sia dan Bandara Wamena kini bisa melayani penerbangan pesawat berbadan lebar jenis boeing.

“Kehadiran pesawat Sriwijaya Air diharapkan dapat memangkas waktu tempuh dan biaya logistik, serta memudahkan mobilitas masyarakat Papua Pegunungan ke luar daerah,” ujar John lebih lanjut.

John menambahkan, pendaratan perdana Sriwijaya Air juga menjadi peluang besar untuk mengembangkan potensi wisata dan ekonomi lokal. Dengan akses yang lebih mudah, wisatawan dapat berkunjung untuk menikmati pesona alam dan kekayaan budaya di Papua Pegunungan.

Ujungnya, berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD). Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan berkomitmen untuk terus menjaga kondisi keamanan demi keberlanjutan sektor pariwisata dan investasi.

“Kami mengajak para bupati dan wakil bupati serta seluruh stakeholders, mari bergandeng tangan untuk menciptakan kondisi keamanan semakin kondusif. Jika daerah ini aman fiskal bisa naik seiring tingginya kunjungan wisatawan,” kata John.

Pendaratan perdana Sriwijaya Air menjadi tonggak penting dalam mewujudkan visi pembangunan Papua Pegunungan yang lebih maju dan sejahtera, selaras dengan semangat adat, budaya, agama, dan pemerintah.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, kami juga menyampaikan terimakasih atas kepedulian dan kehadiran Wakil Mendagri ibu Ribka Haluk. Beliau adalah sosok mama Baliem yang telah memberikan dukungan kehadiran pesawat Sriwijaya Air untuk membuka akses transportasi udara dari dan keluar Wamena,” ujar John.

Menurutnya perjuangan Ribka Haluk sangat membantu masyarakat di Papua Pegunungan untuk memudahkan akses keluar daerah sekaligus juga membantu pertumbuhan ekonomi rakyat.

“Saya berharap kegiatan lain juga bisa didukung oleh pemerintah pusat khususnya di wilayah Papua Pegunungan demi kesejahteraan masyarakat di tanah ini,” kata John lebih lanjut. (*)