JAKARTA, ODIYAIWUU.com — Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Republik Indonesia Natalius Pigai menegaskan, persoalan HAM sangat luas dan kompleks. Sedang di sisi lain, pemahaman masyarakat masih minim sehingga perlu ditingkatkan dari waktu ke waktu.
Pigai mengatakan hal tersebut saat menerima audiensi jajaran Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Alumni Margawasiswa Republik Indonesia (Patria) di ruang kerjanya, kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (6/1).
“Oleh karena itu, saat ini masih diperlukan lebih banyak lagi kader yang memahami persoalan HAM secara holistik sekaligus terjun sebagai duta HAM,” ujar Menteri HAM Natalius Pigai melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com di Jakarta, Selasa (7/1).
Dalam pertemuan itu, hadir sejumlah petinggi Patria antara lain Ketua Umum Agustinus Tamo Mbapa, Sekretaris Jenderal Septyarini, Wakil Ketua Umum Bidang Internal Organisasi Maximus Ramses Lalongkoe, dan Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan SDM dan Pelatihan M Anita Primaswari.
Selain itu, hadir pula Wasekjen Bidang Hubungan Internasional Gabriel Goa, Wasekjen Bidang Kewirausahaan dan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan David F Tamara, Wasekjen Bidang Perempuan, Anak, dan Penyandang Disabilitas Beston Barto Siboro, dan Wakil Ketua Divisi Media dan Pers Friederich Batari.
Sementara itu, dalam audiensi tersebut Menteri HAM didampingi Thomas Suwarta (Staf Khusus Menteri HAM), Stanislaus Wena (Staf Khusus Menteri HAM Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Hubungan Internasional), dan Wempi Wale (Staf Khusus Menteri HAM).
Dalam kesempatan itu, Agustinus Tamo Mbapa menyambut baik dan menyampaikan apresiasi kepada Menteri HAM karena dapat memberikan harapan baru terhadap HAM di Indonesia.
“Patria membangun kerja sama untuk sosialisasi HAM di seluruh Indonesia. Kami targetkan di 80 ribu lebih desa/kelurahan,” ujar Gustaf, sapaan akrab Agustinus Tamo Mbapa.
Gustaf juga menegaskan, Patria mendukung program Kementerian HAM Republik Indonesia untuk menjaga dan mempertegas penegakan harkat dan martabat manusia.
Sekadar diketahui, Patria merupakan organisasi yang keanggotaannya merupakan alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKR). (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)