WAGHETE, ODIYAIWUU.com — Anggota Babinsa Komando Distrik Militer (Kodim) 1703/Deiyai bersama Persit KCK Cabang XXXII Dim Deiyai, Rabu (20/9), membuat selai, abon ikan nila, dodol organik ubi ungu, selai nanas, dan selai terong belanda hasil dari perkebunan dan perikanan yang berada di daerah pegunungan, Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua Tengah.
Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 1703/Deiyai Letkol Inf I Wayan Dedi Suryanto, SE mengatakan, kegiatan ini merupakan sebuah kreasi, cara sederhana menggairahkan perekonomian akar rumput masyarakat Deiyai dan Paniai.
“Kodim 1703/Deiyai melatih berulang-ulang anggota Babinsa dan ibu-ibu Persit agar ketrampilan dan ilmu sederhana yang mereka miliki ditularkan Kembali kepada mama-mama Papua di wilayah binaan kami. Melalui kegiatan ini mereka ikut mengolah potensi pertanian maupun perikanan yang sangat limpah,” kata Dedi melalui keterangan kepada Odiyaiwuu.com dari Waghete, Deiyai, Rabu (19/9).
Selain itu, kegiatan ini berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Deiyai maupun Pemerintah Provinsi Papua Tengah. Bahkan ada secercah harapan mengingat Penjabat Gubernur Papua Tengah Dr Ribka Haluk akan membeli semua produk masyarakat asli Papua.
“Kegiatan ini juga selaras dengan kebijakan pemerintah pusat melalui arahan Bapak Presiden Jokowi untuk mengelola berbagai produk pertanian maupun perikanan lokall guna meningkatkan kesejahteraan warga,” ujar Dedi.
Kepala Koperasi Haran Baru Deiyai Kpt Inf Sutoro mengaku, pihaknya sangat mendukung kegiatan ini karena membawa manfaat bagi masyarakat di pedesaan. Banyak potensi pertanian maupun perikanan yang dapat diolah agar memiliki nilai ekonomi.
“Apalagi hasil pertanian dan perikanan sangat potensial. Mama-mama Papua selalu membawa ke pasar mengingat permintaan sangat tinggi. Produk khas ini dibeli untuk diolah sekaligus membantu mama-mama Papua,” ujar Suroto, Rabu (19/9). (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)