Mengenang Ausilius You - Odiyaiwuu.com | Membahagiakan Kehidupan
OPINI  

Mengenang Ausilius You

Eugene Mahendra Duan, guru SMP YPPK Santo Antonius Nabire, Papua Tengah. Foto: Istimewa 

Loading

Oleh Eugene Mahendra Duan  

Guru SMP YPPK Santo Antonius Nabire, Papua Tengah 

KABAR duka mendalam datang dari Papua Tengah. Ausilius You, seorang figur yang dihormati dan calon Wakil Gubernur Papua Tengah, tutup usia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Rabu (16/10) pukul 19.40 WIB. Ia menghadap Tuhan, sang Sabda hanya sehari setelah merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60.

Berpulangnya Ausilius tidak hanya meninggalkan kekosongan di panggung politik Pilkada Papua Tengah, tetapi juga menorehkan duka mendalam bagi masyarakat yang mengandalkan sosoknya sebagai pejuang bagi kesejahteraan dan kemajuan Papua Tengah. Seperti halnya banyak tokoh Papua yang menonjol, perjalanan Ausilius hidupnya adalah cerminan dari tantangan dan pengabdian yang mendalam terhadap daerah yang ia cintai.

Lahir dan besar di Papua, Ausilius memahami betul berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat Papua. Dengan latar belakang pendidikan dan karir yang menonjol, ia membawa visi besar untuk mendorong perubahan nyata bagi rakyatnya. Sebagai seorang tokoh dan birokrat yang merakyat, ia sering kali turun langsung ke lapangan, mendengarkan keluh kesah masyarakat dan berusaha mencari solusi konkret atas permasalahan yang dihadapi.

Papua, sebagai daerah yang memiliki kekayaan alam luar biasa, telah lama menghadapi berbagai tantangan seperti ketimpangan pembangunan, rendahnya akses pendidikan dan kesehatan serta minimnya infrastruktur. Ausilius sadar, perubahan di Papua tidak hanya bisa dilakukan dari belakang meja birokrasi, tetapi memerlukan tindakan nyata yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat lokal.

Dalam berbagai kesempatan, Ausilius selalu menekankan pentingnya kemandirian dan pengembangan potensi sumber daya manusia Papua. Baginya, kekayaan alam Papua yang melimpah harus dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kepentingan masyarakat setempat. Bukan hanya untuk berbagai pihak luar yang sering kali tidak memberi dampak langsung bagi kehidupan masyarakat Papua. Ia adalah sosok yang percaya bahwa masyarakat Papua harus diberdayakan untuk menjadi subjek dari pembangunan, bukan sekadar objek.

Niat yang kandas

Meninggalnya Ausilius di tengah niatnya berjuang untuk memajukan Papua Tengah melalui jalur politik kandas. Rasa kehilangan merasuki ruang batin masyarakat tanah Meepago. Sebagai calon wakil gubernur, ia diharapkan mampu membawa perspektif baru dalam tata kelola pemerintahan di Papua Tengah. 

Bersama dengan calon gubernur John Wempi Wetipo, ia telah merancang berbagai program yang berorientasi pada percepatan pembangunan, peningkatan kualitas pendidikan serta penyediaan layanan kesehatan yang merata dan berkualitas.

Namun, seperti banyak tokoh yang pergi terlalu cepat menghadap Tuhan, mimpi besar Ausilius untuk membangun Papua Tengah terhenti, kandas di tengah jalan. Kematian tidak hanya mengakhiri hidup seseorang, tetapi juga memutus rangkaian harapan dan rencana yang telah disusun dengan cermat. 

Bagi publik Papua Tengah, termasuk para pendukungnya Ausilius bukan sekadar seorang politisi. Ia juga simbol perjuangan yang gigih untuk mewujudkan Papua Tengah lebih baik. Dalam setiap pidato dan diskusinya, ia selalu berbicara dengan penuh semangat tentang perlunya keadilan sosial dan pembangunan yang berkelanjutan.

Ausilius juga dikenal sebagai sosok yang bersahaja, yang tidak terjebak dalam gemerlap politik dan kekuasaan. Meskipun berada dalam posisi strategis, ia tetap mempertahankan sikap sederhana dan dekat dengan masyarakat. Inilah yang membuatnya dicintai dan dihormati oleh berbagai kalangan, baik dari masyarakat adat, pemuda maupun kelompok intelektual.

Dalam ketiadaan Ausilius

Kepergian Ausilius mengundang pertanyaan besar: apa yang akan terjadi dengan Papua Tengah tanpa kehadirannya? Sebagai calon pemimpin yang memiliki visi besar, ia diharapkan menjadi penggerak utama dalam membawa perubahan di wilayah ini. Namun, tanpa kehadirannya, masa depan politik Papua Tengah menjadi sedikit lebih kabur.

Papua Tengah masih menghadapi berbagai tantangan serius. Meski beberapa tahun terakhir pemerintah pusat telah meningkatkan perhatian terhadap pembangunan di Papua, berbagai masalah mendasar masih belum terselesaikan. 

Salah satunya adalah ketimpangan antara daerah perkotaan dan pedesaan, di mana wilayah-wilayah terpencil masih sulit dijangkau oleh pembangunan infrastruktur dan layanan publik yang memadai.

Ausilius adalah sosok yang memahami bahwa pembangunan di Papua tidak bisa dilakukan dengan pendekatan yang sama seperti di daerah lain di Indonesia. Ia percaya bahwa kearifan lokal dan kebutuhan khusus masyarakat adat harus menjadi landasan utama dalam merancang kebijakan publik di Papua. 

Dalam visi politiknya, masyarakat adat Papua tidak boleh hanya menjadi penonton dalam proses pembangunan tetapi harus dilibatkan secara aktif sebagai pelaku utama.

Namun, kini dengan kepergiannya muncul kekhawatiran bahwa visi tersebut akan semakin sulit diwujudkan. Siapa yang akan melanjutkan perjuangannya? Bagaimana Papua Tengah dapat tetap bergerak maju dalam mewujudkan impian pembangunan yang inklusif dan berkeadilan?

Legasi

Meski Ausilius telah tiada, namun legasi, warisannya akan tetap hidup di hati masyarakat Papua. Setiap langkah yang ia ambil, setiap kata yang ia ucapkan adalah cerminan dari komitmennya untuk memperjuangkan keadilan sosial bagi rakyat Papua. Kepergiannya mungkin menghentikan langkah-langkah fisik yang ia ambil, tetapi semangatnya akan terus menjadi inspirasi bagi generasi muda Papua yang bercita-cita melihat daerah mereka berkembang.

Bagi para pemimpin Papua yang masih ada kepergian Ausilius harus dijadikan momen refleksi. Tantangan pembangunan di Papua masih sangat besar, dan diperlukan kepemimpinan yang tulus dan berorientasi pada rakyat untuk dapat mengatasinya. Ausilius You telah memberikan contoh nyata tentang bagaimana seorang pemimpin harus bekerja, yakni dengan mengutamakan kepentingan rakyat di atas segalanya.

Di masa depan Papua Tengah harus menemukan jalan baru untuk melanjutkan perjuangan yang telah dimulai Ausilius. Masyarakat Papua Tengah perlu tetap optimis bahwa meski kehilangan seorang pejuang besar, mereka masih memiliki kekuatan untuk bangkit dan bergerak maju. Pemimpin-pemimpin masa depan harus belajar dari keteladanan Ausilius: memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan dengan penuh integritas dan tanggung jawab.

Di tengah duka ini, kita mengenang Ausilius bukan sekadar sebagai calon pemimpin tetapi sebagai seorang pejuang yang telah memberikan segalanya untuk daerahnya. Kepergiannya di tengah perjuangan adalah kehilangan besar, tetapi semangatnya akan terus hidup dalam setiap langkah perjuangan masyarakat Papua Tengah. 

Tinggalkan Komentar Anda :