Usai Kegiatan Imunisasi dan Penyuluhan Penyakit di Gereja, Seorang Manteri Dibacok 4 Pria Mabuk di Dogiyai

Usai Kegiatan Imunisasi dan Penyuluhan Penyakit di Gereja, Seorang Manteri Dibacok 4 Pria Mabuk di Dogiyai

Korban penikaman 4 pria yang diduga dalam pengaruh alkohol yang terjadi di Jalan Trans Nabire Enarotali, Kampung Mauwa, Kamuu Utara, Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah, Minggu (26/2). Foto: Istimewa

Loading

MOWANEMANI, ODIYAIWUU.com — Nasib malang menimpa manteri Yudi Winarno (40), tenaga kesehatan yang berkarya di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Idakebo, Distrik Kamuu Utara, Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah, Minggu (26/2).

Saat melintas di Jalan Trans Nabire Enarotali, Kampung Mauwa, Kamuu Utara, manteri itu dicegat 4 pria dalam pengaruh alkohol lalu melukai korban. Manteri tersebut baru kembali dari Puskesmas Idakebo Utara melakukan kegiatan imunisasi rutin dan penyuluhan penyakit campak di gereja-gereja di wilayah Puskesmas Idakebo.

“Korban itu petugas kami yang baru pulang dari lapangan memberikan pelayanan imunisasi dan penyuluhan penyakit campak. Petugas kami dipukul orang mabuk. Pelaku minta uang hanya petugas kami beritahu uangnya cuma Rp. 35.000,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dogiyai Agustina Pigome, SKM kepada Odiyaiwuu.com dari Mowanemani, Dogiyai, Senin (27/2).

Menurut Agustina, setelah pelaku tahu uang hanya Rp. 35.000, korban langsung dipukul dan dirampas handphone-nya. Agustina mengaku belum tahu persis identitas pelaku namun pihaknya meminta pelaku diproses.

“Saat apel gabungan Senin (20/2), Pak Penjabat Bupati dan saya sendiri mengimbau seluruh ASN, termasuk petugas Puskesmas, para kepala distrik agar menyampaikan keluarga masing-masing bahwa anak dan balita serta anggota keluarga yang hendak diimunisasi atau butuh pelayanan kesehatan mendatangi posko di Puskesmas masing-masing guna mendapat pelayanan kesehatan,” lanjut Agustina.

Kepala Kepolisian Resor (Polres) Dogiyai Kompol Sarraju, SH juga membenarkan peristiwa yang menimpa Yudi, tenaga kesehatan (nakes) Dinas Kesehatan Kabupaten Dogiyai di Jalan Trans Nabire Enarotali, Kampung Mauwa, Kamuu Utara, Minggu (26/2).

“Korban dari arah Idakebo menuju ke rumahnya. Namun, di tengah jalan setelah sampai di dekat jembatan Kampung Mauwa, korban dihadang 4 orang dalam pengaruh alkohol,” kata Sarraju kepada Odiyaiwuu.com dari Mowanemani, Papua Tengah, Senin (27/2).

Sarraju akhirnya terjun langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) dan mengarahkan personil melakukan pembagian tugas menangani kejadian. Pihaknya juga bertemu langsung dengan kepala distrik dan kepala kampung setempat untuk membantu memberikan arahan kepada warganya ikut menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kantibmas) dan membantu kepolisian mencari informasi pelaku.

Kasusnya bermula pada Minggu (26/2) sekitar pukul 10.30 WIT, korban Yudi dipalang lalu dianiaya. Korban baru pulang dari Puskesmas Idakebo, Kamuu Utara. Korban Bersama rekan-rekan petugas Kesehatan dari Dinas Kesehatan Dogiyai tengah melakukan kegiatan imunisasi rutin dan penyuluhan penyakit campak di gereja-gereja di wilayah Idakebo, Kamuu Utara.

Menurut Sarraju, saat korban dihadang pelaku meminta uang. Kemudian korban memberikan uang milik korban. Tas milik korban kemudian dirampas pelaku kemudian korban dianiaya. Korban dipukul sebanyak 3 kali di bagian dagu.

“Korban kemudian dianiaya menggunakan pisau sebanyak satu kali dan mengena bagian tangan sebelah kiri hingga luka sobek panjang 7 cm. Korban akhirnya mengalami 8 jahitan pada luka bagian dalam dan 11 jahitan pada luka bagian luar. Korban mengalami luka di bagian dagu akibat bekas pukulan,” lanjut Sarraju.

Sarraju menambahkan, para pelaku juga merampas handphone merk Realmi, ATM Bank Papua, dan uang Rp 35.000 milik korban. Dari TKP, pihak kepolisian juga tengah mendalami ciri-ciri pelaku saat kejadian yakni orang asli Papua berjumlah 4 orang, berambut gimbal, mengenakan jaket putih abu abu, mengenakan singlet warna hitam, dan mengenakan celana pendek merah.

“Kami mengimbau orangtua, tokoh agama, masyarakat, adat, para kepala distrik dan kampung di wilayah masing-masing menasehati para remaja maupun pemuda agar menjauhi minuman alkohol karena alkohol hanya merusak tubuh. Kalau nasehat atau imbauan itu tidak diindahkan bisa menginformasikan kepada kami. Jangan sampai pengaruh alkohol lalu jatuh korban. Ini tentu kita semua tidak inginkan,” kata Sarraju.

Menurutnya, dengan kondisi personal yang terbatas, jajaran Polres Dogiyai bekerjasama dengan masyarakat dan berbagai elemen memelihara dan menjaga kantibmas tetap kondusif agar bersama pemerintah kabupaten memajukan masyarakat dan daerah.

“Kami dari Polres Dogiyai juga tetap melakukan patroli di sejumlah lokasi rawan gangguan kantibmas demi kenyamanan masyarakat. Kalau ada yang tidak mengindahkan imbauan kami, termasuk imbauan pemerintah, tokoh masyarakat, agama, adat, dan lain-lain maka kami akan ambil tindakan tegas,” ujar Sarraju. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)

Tinggalkan Komentar Anda :