PADA tanggal 4 Desember 2024, kita merayakan Hari Noken Sedunia di Provinsi Papua Tengah. Hari Noken Sedunia bukan sekadar mengingatkan kita pada kekayaan budaya tanah Papua. Noken juga mengukuhkan pentingnya nilai-nilai luhur yang terkandung dalam noken.
Noken bukan pula sekadar benda, namun simbol kebudayaan yang melambangkan kekuatan perempuan, kearifan lokal (local wisdom), dan keberlanjutan hidup komunitas masyarakat adat tanah Papua.
Perayaan Hari Noken Sedunia di Papua Tengah kali ini bukan sekadar momen memperingati warisan budaya. Di saat bersamaan menjadi momen refleksi tentang bagaimana warisan ini menginspirasi perubahan positif, terutama bagi pemberdayaan perempuan di Papua Tengah.
Pada peringatan Hari Noken Sedunia 2024 Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Papua Tengah dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) menggelar berbagai kegiatan menarik. Salah satunya, lomba fashion show berbusana noken yang turut menyuguhkan noken dengan desain yang artistik dan inovatif sekaligus menempatkannya sebagai tak terpisahkan dari identitas budaya masyarakat tanah Papua.
Simbol budaya Papua
Noken adalah tas tradisional khas Papua yang terbuat dari serat alami, seperti kulit kayu atau serat tumbuhan lainnya. Biasanya, noken digunakan oleh masyarakat Papua untuk membawa berbagai barang kebutuhan sehari-hari. Mulai dari hasil pertanian hingga bayi yang digendong.
Noken memiliki filosofi dan makna mendalam, mencerminkan kedekatan manusia dengan alam dan pentingnya keseimbangan dalam kehidupan. Noken bukan sekadar identitas kultural, tetapi lambang dari kekuatan perempuan Papua yang selama ini berperan ganda, baik dalam urusan domestik maupun sebagai penopang ekonomi keluarga.
Penggunaan noken di kalangan perempuan Papua menunjukkan bahwa mereka memiliki peran sentral dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Noken juga digunakan dalam berbagai upacara adat, simbol kebersamaan dan kerja sama antar anggota komunitas. Dalam konteks ini, noken melampaui fungsi sebagai benda budaya dan menjadi representasi hak, kebanggaan, dan identitas perempuan Papua.
Warisan leluhur yang bertahan dan berkembang
Dalam beberapa dekade terakhir, noken telah mengalami transformasi yang luar biasa. Dulu, noken hanya dipakai dalam konteks kehidupan tradisional dan adat. Kini, noken telah menjadi bagian keseharian dan kehidupan modern dengan desain yang lebih inovatif dan beragam.
Warisan leluhur ini kini tidak hanya dikenal di Papua, tetapi telah menjadi simbol budaya yang diakui secara global. Pada 2022 Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco) menetapkan noken sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Penetapan tersebut semakin mengukuhkan posisi noken sebagai warisan budaya yang tak ternilai harganya.
Namun, selain sebagai benda budaya, noken juga telah berkembang menjadi alat yang memberdayakan perempuan Papua. Dalam berbagai komunitas, perempuan Papua kini tidak hanya memproduksi noken untuk kebutuhan pribadi, tetapi juga untuk dijadikan sumber penghasilan.
Banyak perempuan Papua yang menjadikan kerajinan noken sebagai bisnis rumahan, memasarkan noken ke pasar lokal, nasional, bahkan internasional. Dengan demikian, noken menjadi lebih dari sekadar simbol kebudayaan, tetapi juga menjadi sumber ekonomi yang penting bagi perempuan Papua.
Inspirasi masa kini
Noken yang awalnya digunakan dengan cara tradisional kini menjadi salah satu simbol kreativitas dan keberanian perempuan Papua untuk berinovasi. Perempuan Papua kini tidak hanya memproduksi noken dengan desain tradisional, tetapi juga menciptakan berbagai macam desain yang lebih modern dan sesuai dengan perkembangan zaman. Ini terlihat dalam berbagai event fashion show berbusana noken yang digelar oleh organisasi seperti PKK dan DWP di Papua Tengah.
Lomba fashion show noken bukan hanya menjadi ajang untuk memperkenalkan kreasi dan inovasi dalam dunia mode. Di saat bersamaan juga memberikan ruang bagi perempuan untuk menunjukkan kreativitas mereka dalam mengembangkan sekaligus memuliakan noken sebagai produk budaya lokal yang dapat bersaing di dunia fashion level dunia.
Di Papua Tengah, di mana kesulitan akses dan tantangan ekonomi masih menjadi hambatan, kreativitas perempuan dalam memanfaatkan noken menjadi semakin penting dan menjadi kebutuhan. Noken tidak hanya dilihat sebagai benda budaya, tetapi juga sebagai produk ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan perempuan.
Dengan memanfaatkan serat alami dari tanaman lokal, perempuan Papua dapat menciptakan produk-produk noken yang tidak hanya bernilai budaya, tetapi juga memiliki daya jual yang tinggi. Desain yang dihasilkan pun semakin beragam, mengikuti trend mode yang berkembang, namun tetap mempertahankan unsur tradisional yang menjadi ciri khas noken.
Memandirikan ekonomi melalui noken
Salah satu dampak positif yang muncul dari perkembangan noken adalah pemberdayaan perempuan di Papua Tengah. Dengan terus melestarikan dan mengembangkan kerajinan noken, perempuan Papua tidak hanya menjaga atau merawat tradisi.
Di saat bersamaan pula mampu menciptakan lapangan kerja demi meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Dalam konteks ini, noken menjadi alat untuk memberdayakan perempuan, memberikan mereka kesempatan untuk berdaulat secara ekonomi.
Peran perempuan dalam ekonomi keluarga di Papua Tengah memang sangat penting. Noken memberikan perempuan cela atau peluang untuk mengembangkan potensi diri. Banyak perempuan yang menggunakan keahlian mereka dalam membuat noken untuk menjual produk mereka, baik di pasar lokal maupun di luar daerah.
Hal ini membuka peluang besar bagi perempuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Dengan pelatihan dan pendampingan yang diberikan oleh organisasi seperti PKK dan DWP, perempuan Papua kini semakin terampil dalam memproduksi noken dengan sentuhan seni dan kualitas yang lebih baik dan desain yang lebih variatif.
Menggabungkan tradisi dan kreativitas
Pada perayaan Hari Noken Sedunia yang diadakan di Papua Tengah, lomba fashion show berbusana noken menjadi salah satu acara utama yang sangat menarik perhatian. Lomba ini bukan hanya bertujuan untuk memperkenalkan beragam desain noken, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa noken memiliki daya tarik yang kuat di dunia fashion modern.
Perpaduan antara keindahan tradisional dan kreativitas masa kini dalam busana noken memberikan pesan yang kuat tentang bagaimana budaya dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan identitasnya.
Dalam lomba fashion show ini, peserta tidak hanya menunjukkan keindahan desain noken dalam busana, tetapi juga berbicara tentang perjuangan dan peran perempuan Papua dalam mempertahankan tradisi. Di saat yang sama, tetap menyesuaikan diri dengan tuntutan dunia modern. Busana noken yang diperagakan dalam lomba ini menjadi simbol kekuatan perempuan, inovasi, dan kebanggaan terhadap warisan budaya Papua.
Noken sebagai identitas
Noken bukan sekadar tas tradisional. Ia adalah simbol dari budaya, identitas, dan kekuatan perempuan Papua. Dalam perayaan Hari Noken Sedunia, kita tidak hanya merayakan sejarah panjang noken, tetapi juga menghargai kontribusinya terhadap kehidupan perempuan Papua dan perkembangan ekonomi daerah. Dengan mengembangkan kreativitas dalam pembuatan noken, perempuan Papua kini dapat memanfaatkan warisan budaya ini sebagai sumber pemberdayaan ekonomi dan kebanggaan.
Melalui perayaan ini, kita mengingatkan diri pentingnya kerja keras dan kerja cerdas sinergis melestarikan tradisi, sambil memberikan ruang bagi inovasi untuk berkembang. Sebagai masyarakat yang hidup di era modern, kita harus mampu mengadaptasi nilai-nilai leluhur dengan cara yang relevan dan bermanfaat bagi generasi masa depan.
Noken sebagai warisan budaya yang telah diakui dunia tetap menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus mencintai, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan kita, terutama dalam memberdayakan perempuan Papua untuk berdiri mandiri di tengah tantangan zaman. (J Eddy Way, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah Papua Tengah)