NABIRE, ODIYAIWUU.com — Ketua Fraksi Otonomi Khusus (Otsus) Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua Tengah Donatus Mote mengapresiasi atas capaian strategis yang telah diraih oleh Bupati Deiyai Melkianus Mote dan Wakil Bupati Ayub Pigome dalam kurun waktu 100 hari kerja kepemimpinannya.
“Saya bangga melihat kinerja kerja 100 hari kepemimpinan Pak Bupati Deiyai dan Pak Wakil Bupati. Selain disiplin kedua pucuk pimpinan daerah ini juga menerapkan gaya kepemimpinan yang edukatif dan humanis. Saya mewakili rekan-rekan DPRP jalur otsus Papua Tengah Dapil Deiyai menilai, pemerintahan saat ini telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam berbagai sektor,” ujar Donatus Mote dari Nabire, Papua Tengah, Rabu (4/6).
Menurut Donatus, beberapa capaian kinerja yang strategis Pemerintah Kabupaten Deiyai di bawah kepemimpinan Meki-Ayub seperti mendorong semangat, spirit aparatur sipil negara (ASN) dalam pelayanan pemerintahan dan pembangunan.
Para ASN didorong disiplin seperti rajin masuk kantor menunaikan tugas, menertibkan pemerintahan yang sekian lama vakum, distribusi jabatan dengan mengakomodir ASN yang memenuhi golongan kepangkatan yang mengakomodir berdasarkan wilayah dan marga.
Donatus menambahkan, Bupati dan Wakil Bupati Deiyai juga telah menunjukkan kinerja positif membangkitkan ekonomi rakyat dengan berbagai program prioritas. Pelayanan kesehatan juga sudah terlihat maksimal mulai dari kota sampai di pelosok.
“Capaian ini adalah bukti kerja nyata bahwa Bupati Deiyai dan Wakil Bupati beserta jajaran pemerintah daerah hadir untuk melayani masyarakat. Prestasi keduanya juga merupakan wujud komitmen pemimpin yang menjadikan jabatan alat melayani masyarakat demi kemajuan daerah,” kata Donatus, mantan wartawan Odiyaiwuu.com lebih lanjut.
Pihaknya juga mengapresiasi para kepala organisasi perangkat daerah (OPD), kepala bidang, kepala seksi, dan semua ASN Deiyai sangat luar biasa karena telah menunjukkan kinerja kerja yang baik dalam menerjemahkan visi-misi bupati dan wakil bupati melalui berbagai program kerja di masing-masing OPD.
“Di penghujung 100 hari kerja, saya sebagai anak negeri Deiyai yang duduk di lembaga legislatif memberikan sebuah pokok pikiran agar ke depan menjadi perhatian dalam setiap program pembangunan,” kata Donatus.
Pertama, Deiyai tidak akan pernah hilang sepanjang pemerintahan Indonesia ada tentu saja membutuhkan sumber daya manusia (SDM) untuk melanjutkan kepemimpinan dari masa ke masa dan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, pendidikan merupakan sektor strategis.
“Pemerintah Kabupaten Deiyai segera mengoptimalkan sekolah-sekolah di Deiyai terutama sekolah-sekolah di daerah pelosok. Perlu ada pemerataan tenaga pengajar dan fasilitas pendidikan. Ini menjadi tugas pemerintah. Setiap ibu kota distrik harus ada sekolah berpola asrama yang dilengkapi fasilitas memadai, ketersediaan tenaga pengajar, dan jaminan kesejahteraan,” ujar Donatus, mantan guru honorer.
Kedua, Pemerintah Kabupaten Deiyai melalui dinas terkait harus memprioritaskan pengembangan ekonomi rakyat yang berkelanjutan. Pola pikir, mindset masyarakat yang selama ini bekerja saat ada uang dan selanjutkan tidak bekerja segera dihilangkan. Pemerintah perlu membentuk karakter dan mindset agar kelompok-kelompok usaha ekonomi tetap berkesinambungan.
Ketiga, Pemerintah Kabupaten Deiyai juga harus mendirikan pusat-pusat kebudayaan di setiap distrik. Pusat kebudayaan tersebut menjadi wadah strategis mempelajari, menggali, dan menerapkan nilai-nilai budaya serta mempertahankan norma-norma adat sakral suku Mee. (*)