KENYAM, ODIYAIWUU.com — Manajemen Markas Pusat (GHQ) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) secara resmi mengadili Panglima Komando Daerah Perlawanan (Kodap) III Ndugama Derakma Brigjen Egianus Kogoya.
Selain mengadili Egianus Kogoya, Manajemen Markas Pusat TPNPB OPM juga mencopot Egianus dari jabatannya sebagai Panglima Kodap III Ndugama Derakma. Alasan mengadili dan mencopot Egianus karena apa yang telah dilakukannya tidak dapat diterima oleh komandan atau perwira TPN mana pun.
“TPNPB dari Manajemen Markas Pusat, GHQ secara resmi mengadili Brigjen Egianus Kogoya dan secara resmi mencopot dari jabatannya sebagai Panglima Kodap III Ndugama Derakma dan informasi ini diumumkan ke publik,” ujar Juru Bicara Komando Nasional (Komnas) TPNPB OPM Sebby Sambom melalui keterangan yang diperoleh Odiyaiwuu.com dari Papua, Jumat (27/9).
Menurut Sebby Sambom, apa yang telah dilakukan Egianus Kogoya tidak dapat diterima oleh komandan atau perwira TPN mana pun. Karena itu, ujar Sebby, Kodap III Ndugama Derakma harus dibubarkan.
“Warga sipil terkutuk yang menerima uang suap dari Indonesia harus disingkirkan dengan dugaan sebagai agen dan kriminal Indonesia,” ujar Sebby lebih lanjut.
Media ini sebelumnya memberitakan, pilot maskapai Susi Air Captain Phillip Mark Mehrtens disandera anggota TPNPB OPM Kodap III Ndugama Derakma pimpinan Brigjen Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023.
Pasukan Egianus menyandera Mehrtens, pilot berkebangsaan Selandia Baru di lapangan terbang Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan sesaat pesawat milik mantan Menteri Kelautan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti mendarat di Paro. Pesawat dibakar lalu Mehrtens disandera pasukan OPM Kodap III Ndugama Derakma.
Selama 1,5 tahun Mehrtens disandera kelompok Egianus Kogoya di Nduga, kabupaten yang berada tak jauh Taman Nasional Lorentz, taman nasional yang melingkupi wilayah Provinsi Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan. Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Republik Indonesia untuk membebaskan Mehrtens.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Brigjen Pol Dr Faizal Ramadhani menjelaskan, selama ini pihak Satgas Operasi Damai Cartenz 2024 mengedepankan pendekatan lunak, soft approach daripada pendekatan keamanan, hard approach.
“Kami mengedepankan pendekatan melalui tokoh agama, tokoh gereja, tokoh adat dan keluarga dekat dari Egianus Kogoya. Pendekatan ini penting dilakukan untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa baik dari aparat, masyarakat sipil dan sekaligus menjaga keselamatan dari pilot itu sendiri,” ujar Faizal melalui keterangan tertulis kepada Odiyaiwuu.com dari Timika, kota Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (21/9).
Menurut Faizal, setelah sekian lama melakukan pendekatan dengan berbagai tokoh tersebut akhirnya membuahkan hasil. Mehrtens dibebaskan pada Sabtu (21/9). Mehrtens berhasil dijemput tim gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2024.
Kepala Satuan Tugas Hubungan Masyarakat Operasi Damai Cartenz 2024 KBP Dr Bayu Suseno menjelaskan, Mehrtens berhasil dibebaskan dan dijemput tim gabungan di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga dan langsung diterbangkan menuju Mako Brimob Batalyon B/Timika, Mimika.
“Ya benar sekali, hari ini kami berhasil menjemput Pilot Philip dalam keadaan sehat. Pilot kami terbangkan dari Nduga langsung menuju Timika,” kata Bayu kepada Odiyaiwuu.com dari Timika, Papua Tengah. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)