NABIRE, ODIYAIWUU.com — Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian Pengembangan (Bappeda Litbang), Rabu (7/5) sukses melakukan pembahasan Rencana Anggaran dan Program (RAP) Otonomi Khusus (Otsus) Kabupaten Dogiyai Tahun Anggaran 2026 di Rumah Makan Selera, Nabire, Papua Tengah.
“Pembahasan Rencana Anggaran dan Program Otsus Tahun Anggaran 2026 kami matangkan hari ini. Saat Musrenbangda beberapa waktu sebelumnya, para peserta fokus membahas efisiensi dana otsus Tahun 2025,” ujar Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Dogiyai Yakobus Dogomo, SS mewakili Bupati Yudas Tebai, S.Pd, M.Si saat membuka kegiatan, Rabu (7/5).
Yakobus menambahkan, saat Musrenbangda yang dilaksanakan peserta juga fokus membahas efisiensi dana otsus tahun 2025 sesuai Perpres Nomor 1 Tahun 2025 dan belum sempat membahas RAP Otsus 2026 sehingga baru dibahas dan dituntaskan.
Menurut Yakobus, pembahasan RAP Otsus Tahun 2026 dilakukan dalam rangka menindaklanjuti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua, amanah Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2024 tentang Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua (RIPPP) serta persiapan pelaksanaan Muserenbang Otsus Provinsi Papua Tengah.
“Pembahasan pembahasan RAP Otsus kami lakukan sehari. Kegiatan ini diikuti oleh 22 organisasi perangkat daerah atau OPD penerima dana Otsus di Dogiyai,” kata Yakobus, birokrat muda lulusan Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Fajar Timur, Abepura, Jayapura.
Dalam kesempatan tersebut, kepada para peserta Yakobus yang didampingi Kepala Bidang Fispra Bappeda Litbang Dogiyai Marselus Ukago, ST selaku admin Otsus Kabupaten Dogiyai, menitip pesan agar RAP Otsus yang disusun mengutamakan pemberdayaan, proteksi, dan berpihak terhadap orang asli Papua di Dogiyai.
Selain itu, RAP Otsus yang dihasilkan sejalan dengan dengan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Dogiyai periode 2025-2030. Selain diikuti 22 OPD penerima dana otsus tahun 2026 peserta juga berasal dari kepala sub bagian program di lingkungan Pemda Dogiyai. (Ansel Deri/Odiyaiwuu.com)