TIMIKA, ODIYAIWUU.com — Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Agustinus Anggaibak berharap agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah fokus melakukan pelebaran jalan dan memperbaiki jembatan, termasuk mengurus masalah penerangan dan keamanan di Nabire sebagai ikon kota Provinsi Papua Tengah.
Menurut Anggaibak, hingga kini pihaknya belum melihat keseriusan Pemerintah Provinsi Papua Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur Meki Fritz Nawipa dan Wakil Gubernur Deinas Geley beserta jajarannya dalam menangani persoalan tersebut.
“Jalan-jalan yang ada saat ini bukan standar provinsi tapi standar kecamatan, standar distrik. Jadi saya harap Pemkab Nabire dan Pemprov Papua Tengah bisa berkolaborasi agar segera melakukan pelebaran jalan dan jembatan,” ujar Agustinus saat dihubungi di Timika, kota Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Kamis (21/8).
Anggaibak juga mengingatkan agar Pemprov Papua Tengah bisa mengurus masalah penerangan secara maksimal dan berusaha mengatasi persoalan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Nabire mengingat masalah kamtibmas menjadi faktor utama para investor mau masuk di wilayah tersebut.
Masuknya investor, lanjut Anggaibak, sangat penting karena mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja, pembangunan infrastruktur, transfer teknologi dan diversifikasi ekonomi, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing daerah.
Para calon investor, demikian Anggaibak, membawa modal, keahlian, dan kesempatan untuk mengembangkan usaha lokal, menciptakan pusat ekonomi baru dan meningkatkan kualitas layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan.
“Sebagai pimpinan lembaga kultur di wilayah Papua Tengah saya harap Pemprov dan Pemkab Nabire serius memperhatikan hal ini. Indonesia sudah berusia 80 tahun, Papua Tengah harus bisa maju seperti wilayah lain di Indonesia,” ujar Anggaibak.
Pihaknya berharap seluruh wilayah kabupaten di Papua Tengah bisa maju di sektor pendidikan, kesehatan, perekonomian dan pembangunan infrastruktur sehingga tidak ada lagi masyarakat di Meepago (Papua Tengah) yang hidup miskin. “Masyarakat Papua Tengah harus hidup makmur, berkecukupan di atas tanahnya yang kaya ini,” ujar Anggaibak. (*)
